RUPIAH "SIAGA I", KRISIS MONETER DI DEPAN MATA Rupiah dalam - TopicsExpress



          

RUPIAH "SIAGA I", KRISIS MONETER DI DEPAN MATA Rupiah dalam kondisi “siaga satu”. Pernyataan itu bukanlah sekadar isapan jempol belaka. Hingga sore kemarin, rupiah terus melunglai dan babak belur hingga di kisaran Rp 10.800 per dolar AS, atau hampir menembus Rp 11.000. Sementara asumsi rupiah pada APBN 2013 sebesar Rp 9.600 dan pada RAPBN 2014 sebesar Rp9.750 per dolar AS. Artinya, ekonomi dalam dalam keadaan genting, atau dengan kata lain kian mendekat ke jalur krisis #moneter. Guru Besar Universitas Brawijaya Malang, Prof Dr Ahmad Erani Yustika tak menampik kondisi memiriskan itu. Menurut dia, dampak pelemahan rupiah ini bisa membahayakan #perekonomian Indonesia. Pasalnya, saat ini beberapa indikator ekonomi mulai keluar dari jalurnya sehingga fundamental makro ekonomi cenderung melenceng jauh. Simak saja indikator ekonomi seperti risiko fiskal, defisit neraca pembayaran, dan inflasi yang tinggi. Karena itu, Erani sangat menekankan agar pemerintah memperhatikan prospek #ekonomi Indonesia ke depan. Jangan sampai kondisi seperti itu dibiarkan berlangsung lama dan terus-menerus terjadi. "Pemerintah harus jujur, mana saja pekerjaan rumah yang selama ini terabaikan. Ini merupakan alarm," tandas dia. Erani mengungkapkan, bahwa kalau tren pergerakan rupiah ke depan masih melemah karena melambatnya pertumbuhan ekonomi serta neraca perdagangan diperkirakan masih akan mengalami defisit. Untuk menjaga rupiah yang terus melemah, lanjut Erani, sebenarnya pemerintah mempunyai cadangan devisa. Akan tetapi, cadangan devisa juga pasti tidak kuat menahan gempuran dari luar yang terlalu besar. "Seberapa besar cadangan devisa dalam negeri untuk menahan pelemahan rupiah, pasti akan terpakai semua," ungkap Erani. Agar Indonesia tidak terjadi krisis moneter, Erani berharap Presiden RI harus mengambil tindakan yang tepat jangan hanya teori text book saja. "Semua dana yang ada di BUMN, dana haji, dana Jamsostek, dan sebagainya, bisa dipakai terlebih dahulu untuk menjaga rupiah agar semakin tidak jeblok," tukas Erani. (neraca.co.id)
Posted on: Thu, 22 Aug 2013 05:34:44 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015