Renungan Harian - 20 November 2013 Lalu aku melihat seorang - TopicsExpress



          

Renungan Harian - 20 November 2013 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam PERJAMUAN ALLAH, PERJAMUAN YANG BESAR, supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar (Wahyu 19:17,18). Kita menyaksikan banyak pesta berlangsung di dalam pasal ini. Yang pertama, Anak Domba merencanakan untuk menikahi pengantin-Nya dan ingin merayakannya dengan pesta besar-besaran (Wahyu 19:7-9). Dalam ayat ini, kita mendapati adanya pesta lain, yang mengerikan, memiliki persamaan dengan yang pertama. Kedua pesta tersebut melambangkan dua takdir yang mengikuti dua keputusan besar. Orang-orang bisa memilih untuk mengembangkan hubungan dengan Yesus atau mereka bisa mencari jalan sendiri. Momen-momen penting dalam suatu hubungan seringkali dikaitkan dengan makanan. Salah satu hal favorit saya di dunia ini adalah berkencan dengan istri saya. Kami senang sekali makan di restoran. Dan dua hal sangat penting dalam pemilihan restoran: (1) Makanannya harus lezat; dan (2) Akan bermanfaat jika suasananya hening dan spesial. Demikian halnya, kita membangun hubungan bersama Yesus dengan cara meluangkan waktu berkualitas di dalam Firman-Nya. Namun orang-orang seringkali tidak membaca Firman Allah karena mereka menganggap rasanya tidak enak. Pengalaman berkencan saya menyarankan beberapa cara untuk meningkatkan kualitas pengalaman bersaat teduh: 1. Pesanlah tempat--Anda tidak perlu pesan tempat untuk makan di Mc Donalds. Malah Anda tidak perlu ke luar dari mobil Anda. Makanan fast food tidak cocok untuk kencan istimewa. Sama seperti Anda harus pesan tempat dulu untuk makan di restoran yang bagus, akan bermanfaat bila Anda menyisihkan waktu istimewa untuk makan di meja Tuhan (Mazmur 23:5). Nah, kapan Anda mencari waktu untuk memesan tempat ini? Dengan menjadikan itu suatu prioritas, kita memutuskan bahwa kualitas hubungan kita menuntut yang terbaik dari waktu kita. Dan kita juga memastikan bahwa kita berkencan pada kondisi paling prima. 2. Pilihlah meja--Selanjutnya kita meminta tempat duduk terbaik di restoran. Kita tidak akan puas dengan tempat duduk di samping pintu ayun yang digunakan para pelayan atau di meja terbuka yang dikelilingi meja-meja lain, karena kita tidak ingin terganggu. Dan terutama kita sangat menyukai pojokan sepi dekat jendela yang disinari matahari. Dengan semua persiapan ini, kita tidak sabar lagi untuk melihat menu. Lakukan itu untuk Tuhanmu! Tuhan, aku teringat pada banyak momen spesial bersama-Mu. Hari ini aku ingin mulai dari awal lagi bersama-Mu.
Posted on: Tue, 19 Nov 2013 22:40:21 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015