Republika Dijual ke Perusahaan Irlandia, Terindikasi Yahudi? Ini - TopicsExpress



          

Republika Dijual ke Perusahaan Irlandia, Terindikasi Yahudi? Ini sungguh berita tak mengenakkan. Harian Umum Republika , koran yang didirikan dengan susah payah oleh ICMI dengan melibatkan ribuan umat Islam melalui pembelian sahamnya, akhirnya harus jatuh ke tangan orang asing. Disinyalir, pembelinya terkait dengan kegiatan orang-orang Yahudi atau setidaknya memiliki afiliasi dengan lembaga-lembaga Yahudi. Sir Anthony O’Reilly, Chief Executive International News and Media Ltd (INM) yang akan membeli harian Republika, tercamtum di urutan 288 di dalam Daftar Orang Terkaya Yahudi versi Jew Watch . Disebutkan di situ bahwa sebagian besar nama-nama yang tercamtum di dalamnya adalah Yahudi, meskipun sebagian di antaranya bukan Yahudi. Anthony O’Reilly juga terlibat dalam organisasi-organisasi nirlaba dan lembaga-lembaga pendidikan. Anthony adalah Chairman dan co-founder The Ireland Funds. Di Trinity College, dia menjadi donator O’Reilly Institute, dan mendukung pengembangan Jewish Studies . Pembelian 20% saham PT Abdi Bangsa diumumkan secara resmi oleh INM di websitenya dan di koran Republika . Disebutkan, bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) dalam right issue PT Abdi Bangsa pada akhir Juni, salah satunya adalah investor asing, Abbey Communications (Netherlands) BV. Abbey merupakan anak perusahaan yang seluruhnya dimiliki oleh Independent News & Media PLC (INM) Pihak INM ternyata tak hanya menggelontorkan uang begitu saja. Ia tentu akan menempatkan orangnya di PT Abdi Bangsa (Republika). Di ireland malah disebutkan , “As part of this transaction, it will be proposed that Gavin O’Reilly, group chief operating officer of INM, be elected to the Abdi Bangsa board.” Kepada detikFinance, Presiden Direktur PT Abdi Bangsa Erick Thohir menjelaskan , Jumat (30/5/2008), bahwa nilai transaksi tersebut kira-kira Rp 67,5 miliar. Erick menjelaskan, pengambilalihan saham Abdi Bangsa oleh INM tersebut terkait rencana perseroan melakukan penawaran saham terbatas (rights issue) tahap IV yang akan dimintakan persetujuannya dalam RUPSLB 30 Juni 2008 mendatang. Selain soal Yahudi tadi, ternyata dana tersebut tak sepenuhnya digunakan untuk kepentingan Republika. Dana tersebut akan digunakan untuk akuisisi PT Radionet Cipta Karya dan PT Praisindo Teknologi. Nilainya sekitar Rp 30 miliar. Sisa dana rights issue akan digunakan untuk penyertaan modal kerja di PT Avabanindo Perkasa dan PT Republika Media Mandiri. Di Mahaka Billboard (PT Avabanindo Perkasa), Erick berencana menambah titik Billboard. Adapun “di harian Republika (PT Republika Media Mandiri) akan digunakan untuk menambah permodalan, mungkin untuk menambah mesin dan sebagainya,” kata Erick. Tak jelas, mesin apa yang dimaksudnya. Padahal, satu dari dua mesin cetak yang dimiliki Republika di Pulau Gadung hingga saat ini belum dipakai, masih terbungkus di dalam kotak. Jadi, untuk apa sebenarnya dana tersebut? Sekedar akal-akalan pengusaha? Sebagian tambahan, melalui Mahaka Group, Erick Thohir mengambil-alih 40% saham PT Abdi Bangsa, penerbit harian Republika, pada November 2000. Adi Sasono-lah yang membawa Erich Thohir ke Republika. Untuk membeli saham sebanyak itu, ternyata Erick hanya mengeluarkan dana Rp. 10 milyar. Kini, dengan kecerdikan bisnisnya, PT Abdi Bangsa (Republika) bisa dikapitalisasi dan diperas untuk menjadi sumber pendanaan bagi bisnis-bisnisnya yang lain.
Posted on: Tue, 25 Jun 2013 16:32:33 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015