Ruang Pers Siaran Pers Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2013 Siaran Pers - TopicsExpress



          

Ruang Pers Siaran Pers Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2013 Siaran Pers Kunjungan Kerja ke Kazakhstan, Polandia, dan Rusia KUNJUNGAN PRESIDEN RI KE KAZAKHSTAN, POLANDIA, DAN RUSIA 1-7 SEPTEMBER 2013 Jakarta, 29 Agustus 2013 – Pada tanggal 1-7 September 2013, Presiden RI didampingi oleh Ibu Negara beserta sejumlah delegasi akan melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke Kazakhstan dan Polandia, serta kunjungan kerja ke Rusia dalam rangka menghadiri KTT G-20. Astana, Kazakhstan Kunjungan Presiden RI ke Astana, Kazakhstan dilakukan atas undangan Presiden Nursultan Nazarbayev. Kunjungan tersebut juga merupakan kunjungan balasan terhadap kunjungan Presiden Nazabayev. Selama di Astana, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Nazarbayev. Bidang-bidang kerja sama yang akan dibahas pada pertemuan bilateral tersebut, antara lain terkait kerja sama perdagangan dan investasi, kerja sama ketahanan pangan dan energi, kerja sama sosial budaya, dan kerja sama pendidikan. Presiden RI dengan Presiden Kazakhstan juga dijadwalkan akan menyaksikan penandatanganan 5 (lima) Nota Kesepahaman di bidang: (i) ekonomi; (ii) penanggulangan terorisme; (iii) pencucian uang dan pembiayaan terorisme; (iv) kebudayaan; serta (v) pendidikan dan pelatihan diplomatik. Selain itu, Presiden juga dijadwalkan akan bertemu dengan PM Kazakhstan, Y.M. Serik Akhmetov dan pelaku bisnis utama Kazakhstan. Warsawa, Polandia Seusai kunjungan ke Astana, Presiden RI beserta rombongan akan bertolak menuju Warsawa, Polandia guna memenuhi undangan yang disampaikan oleh Presiden Polandia. Kunjungan ini merupakan kunjungan ketiga kalinya yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia ke Polandia sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1955. Kunjungan pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno tahun 1959 dan yang kedua oleh Presiden Megawati pada tahun 2003. Selama di Polandia, Presiden RI dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Polandia, Y.M. Bronisław Komorowski. Selain itu, juga akan dilakukan pertemuan dengan PM Polandia, Y.M. Donald Tusk, dan Ketua Senat Polandia, Y.M. Bogdan Borusewicz. Bidang-bidang kerja sama yang akan dibahas pada pertemuan bilateral dengan Presiden Polandia, utamanya adalah kerja sama di bidang perdagangan dan investasi; pertambangan, energi dan lingkungan hidup; serta pertahanan dan keamanan. Bidang kerja sama lainnya yang akan juga dimajukan adalah di bidang pendidikan dan kerja sama antar masyarakat. Pada kesempatan kunjungan kenegaraan ini, akan ditandatangani nota kesepahaman di berbagai bidang, diantaranya di bidang perikanan, pertanian, perdagangan, investasi, pertambangan, dan pendidikan. Untuk lebih memfasilitasi interaksi pejabat kedua negara, akan pula ditandatangani perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor dinas dan diplomatik. St. Petersburg, Rusia Kunjungan terakhir Presiden RI dalam rangkaian lawatan ini adalah St. Petersburg, Rusia guna menghadiri KTT ke-8 G-20. KTT G-20 dibawah Presidensi Federasi Rusia akan membahas 4 (empat) isu utama (cluster of issues), yakni: growth and financial stability; sustainable development for all; growth, jobs, investment; dan growth and trade. Bersama para pemimpin G-20 lainnya, Presiden Yudhoyono juga akan menghadiri dialog informal G-20 dengan Business 20 (B20) dan Labor 20 (L20). Topik yang akan dibahas dalam dialog tersebut adalah “promoting growth and job”. Pada tanggal 7 September 2013, Presiden RI beserta delegasi Indonesia akan kembali ke Indonesia. Terkait kunjungan Presiden RI ke tiga negara tersebut, Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional menyatakan: “Kunjungan ke luar negeri Presiden RI selama 7 hari kali ini memiliki arti strategis bagi kepentingan nasional Indonesia utamanya di bidang ekonomi. Kazakhstan merupakan negara di kawasan Asia Tengah yang terus mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif. Negara ini menghasilkan beragam produk-produk pertanian, khususnya gandum dan kaya akan sumber daya alam, utamanya minyak dan gas. Indonesia dapat membangun kerja sama yang saling menguntungkan di bidang perdagangan, serta ketahanan energi dan pangan. Adapun Polandia merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Polandia juga cukup terpandang dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan. Selain memanfaatkan posisi strategis Polandia di kawasan Eropa Tengah dan Timur, Indonesia dapat membangun kerja sama di bidang teknologi ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan kebijakan pro lingkungan yang dimajukan pemerintah. Dalam KTT G-20 kali ini, Indonesia terus mengedepankan sustainable development dan financial inclusion yang menjadi isu utama bagi negara-negara berkembang. Sejak KTT pertama di Washington DC, AS pada tahun 2008 Indonesia telah memperjuangkan dimasukkannya agenda pembangunan dalam pembahasan G-20.” Dr. Teuku Faizasyah Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional
Posted on: Sat, 31 Aug 2013 17:39:25 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015