SEBUAH RAHASIA Sang suami bertanya kepada istrinya perihal berita di koran yang baru-baru ini sedang menggemparkan kota mengenai seorang ibu yang mencari pelaku pemerkosanya beberapa tahun silam, bukan untuk menghukumnya melainkan meminta bantuannya untuk mendonorkan sumsum tulang belakang pada anak hasil pemerkosaan tersebut yang menderita leukimia dan harus segera di tolong. Istriku, bagaimanakah pandanganmu mengenai kasus ini? Jawab sang istri: Aku sangat mengagumi si ibu yang memiliki keberanian untuk membesarkan anak tersebut, terlebih lagi aku sangat mengagumi suaminya sekarang yang mau menerima anak tersebut sebagai anaknya, namun jika aku menjadi wanita itu aku tidak akan pernah memaafkan pelakunya. Bagi sang istri, suaminya merupakan sosok suami yang sangat baik bagi dirinya dan anak-anaknya, dan di kantor Ia adalah figur bos yang sangat baik. Sore itu sang suami pulang dari kantor dengan muka yang muram. Sang suami berkata kepada istrinya: Istriku, sepertinya aku adalah ayah yang dicari dalam koran itu, aku ingin menyelamatkannya. Mendengar hal itu, sang istri syok dan membawa ketiga anaknya pergi dari rumah dan pergi menemui Ibundanya. Ibunda berkata kepada sang istri: Memang benar, kita patut marah terhadap segala tingkah laku suamimu, di masa lalu. Tetapi pernahkah kamu memikirkan, ia mau mengakui seperti itu, membutuhkan banyak keberanian, bukan? Hal ini membuktikan bahwa hati nuraninya belum sepenuhnya terkubur. Apakah kamu mengharapkan seorang suami yang pernah melakukan kesalahan tetapi kini bersedia memperbaikinya? Ataukah seoarang suami yang selamanya menyimpan kebusukan ini di dalam hidupnya? Keesokkan harinya, sang istri kembali ke rumah dan meminta sang suami untuk segera menolong anak itu. SETIAP ORANG MEMILIKI KESALAHAN NAMUN KETIKA IA MAU MENGAKUI DAN MEMPERBAIKINYA SUDAH SEPATUTNYA KITA MEMAAFKANNYA.
Posted on: Wed, 13 Nov 2013 16:27:33 +0000