SENTUHAN PERTAMA DIMALAM PERTAMA : Aku tak peduli teman temanku - TopicsExpress



          

SENTUHAN PERTAMA DIMALAM PERTAMA : Aku tak peduli teman temanku mengatakan, aku gadis ketinggalan jaman, masa pacaran koq ngga ngapa ngapain. Kata mereka jaman sekarang pacaran tak cukup cuma cipika cipiki tapi juga harus memberi bukti cinta. Aku tak peduli, aku takut pada Allah dan sayang pada ortuku. Namaku sebut saja Latifah, saat itu usiaku 19 th. Adikku ada 2 laki laki. Ayah dan ibuku teladan bagi kami anak anaknya. Sambil kuliah aku aktif di kegiatan di kampus. Disana aku bertemu seorang pemuda sebut saja Subhan, usianya 24 tahun. Pemuda yang ngga neko neko, wajahnya bersih. Ia beda jurusan. Seringnya kami bertemu dalam kegiatan kampus, kami pun berkenalan. Ia mulai mendekatiku, tapi tak mau menjawab. Aku belum pernah punya pacar. Aku selalu ingat pesan ayah dan ibu, hati hati jaga diri. Saat Subhan mengutarakan ingin dekat denganku, aku tak mau menjawab sebelum cerita pada ayah dan ibu. Di rumah kami semua saling terbuka. Ada apa saja kami cerita. Lalu kucerita tenang Subhan pada ortu. Ayah bilang suruh Subhan datang kerumah jika ia ingin dekat denganmu. Dua bulan kemudian Subhan mau berkunjung kerumah. Setelah berkenalan dengan keluargaku Didepanku ayah berkata tegas " Saya cuma minta kamu menjaga Latifah, jgn pernah berani menyentuhnya sebelum hubungan kalian halal. Kamu sanggup?" Subhan mengangguk, ia setuju bahwa kami akan saling mengenal tapi tidak pacaran. Ia sangat menghargaiku dan keluargaku. Ia mengerti dalam Islam yang ada adalah taaruf. Sejak itu kamipun resmi menjadi sepasang kekasih. Mungkin orang mengira hanya di depan ayah saja Subhan pura pura nurut.Tapi dia tidaklah begitu. Kami berdua bicara dari hati ke hati , tak akan ada cipika cipiki apalagi cium bibir. Cukup bergandeng tangan saja. Betapa indahnya nanti jika kami mampu menjaga diri dan saling menghormati. Itulah kesepakatan kami berdua. Jika makan diluar berdua, atau jalan jalan bersama, kami hanya bergandeng tangan. Sungguh aku makin hormat dan sayang padanya. Setahun kami jalani , sudah saling mengenal keluarga masing masing...Akhirnya kekasihku melamarku. Indahnya pernikahan kami walau sederhana.Setelah resmi menjadi suami istri, kurasakan pelukan dan ciuman pertama dimalam pertama. Tanpa ada sekat tanpa ada batas. Hati dag dig dug, gemetar...tapi indahnya sulit kulukiskan. Tiga tahun sudah kami menikah...Putri cantik hadiah dari Allah hadir ditengah keluarga kami. Suami dan aku kadang tertawa mengingat masa lalu. Alhamdulilah ya Allah...kami dapat melalui pendekatan hati tanpa harus melanggar perintahMU.
Posted on: Fri, 13 Sep 2013 09:29:21 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015