SOSIALISME. Saya merasa beruntung mengalami masa liberalisme di - TopicsExpress



          

SOSIALISME. Saya merasa beruntung mengalami masa liberalisme di Indonesia saat menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia karena adanya kebebasan akademik untuk mempelajari semua sistem, aliran filsafah, ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran ataupun gerakan yang ada di dunia ini. Terjadinya peristiwa bulan Oktober 1965 berakibat terbelenggunya kebebasan akademik itu sehingga pengetahuan akan ilmu-ilmu sosial itu hanya terbatas pada ilmu-ilmu yang tidak bertentangan dengan ideologi pemerintahan Suharto. Hal ini akan mengurangi mutu pengetahuan para mahasiswa akan ilmu-ilmu itu apalagi terdapat ketakutan dari para mahasiswanya sendiri yang terlalu berlebihan, takut “terindikasi kiri” ataupun “dicap kiri” karena membaca literatur terlarang. Sekarang ini sudah ada kebebasan akademik, namun trauma kiri itu masih terasa kuat walau hanya untuk menyebut kata “sosialisme”. Hal tersebut juga karena kurangnya minat membaca pada literatur ilmu-ilmu sosial oleh para intelektual dari semua bidang disiplin ilmu. Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, Haji Agus Salim, Supomo, Sumitro Djojohadikusumo dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya, kesemuanya adalah para pendiri bangsa yang berfikiran sosialistis. Pancasila-pun merupakan cerminan dari nilai-nilai sosialisme Indonesia, bukan sosialisme Jerman, bukan sosialisme Perancis, bukan sosialisme Inggris, bukan sosialisme negara-negara lain, bukan sosialisme Karl Marx, bukan komunisme, bukan fasisme. Falsafah sosialisme timbul pada zaman Yunani purba, saat PLATO menulis buku “Respublika” yaitu bahwa negara akan berjalan baik apabila dipimpin oleh para negarawan yang terseleksi ketat dari masyarakat. Agar tenaga dan fikirannya terfokus pada masyarakat, semua kebutuhan hidup dan keluarga mereka ditanggung negara termasuk perumahan, keselamatan, pendidikan. Mereka tidak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sistem pemerintahan adalah totaliterisme. SIR THOMAS MORE (1748-1535), dalam bukunya “Utopia” (1516) menulis bahwa semua milik masyarakat adalah milik bersama, mereka tinggal bersama dalam satu tempat, kebutuhan sandang, pangan, papan disediakan secara bersama. Mereka bekerja tidak lebih dari 6 jam dan harus hidup sederhana. Mereka berpakaian seragam. Pemerintahan dijalankan secara demokratis yang dipimpin oleh seorang pemimpin untuk seumur hidup yang dipilih dari hasil pemilihan umum. Penulis-penulis lainnya yang senada dengan Sir Thomas More adalah FRANCIS BACON (1560-1626, Nova Atlantis), TOMASSO CAMPANELLA (1568-1639, Civitas Solis), COMTE DE SAINT SIMON (1760-1825, The New Christianity).”Negara Idealis” khayalan penulis-penulis di atas telah menggelitik beberapa tokoh sosialis seperti Robert Owen (1771-1858,The New View of Society), Charles Fourier (1772-1873, Nouveu Monde Industriel et Societaire), Louis Blanc (1811-1882) untuk merealisasikan dalam bentuk nyata. Robert Owen mendirikan pabrik tekstil The New Lamark Hill di Glasgow (Inggris) dan membangun desa-desa komunal berdasarkan koperasi di New Harmony, Indiana (Amerika Serikat). Untuk memperbaiki kesejahteraan pekerja maka jam kerja pekerja dikurangi, upah pekerja dinaikkan, perumahan untuk para pekerja, pendidikan diberikan secara cuma-cuma, wajib sekolah bagi anak-anak pekerja yang berumur sampai 10 tahun, didirikan toko-toko milik perusahaan yang menjual barang-barang kebutuhan kepada para pekerja dengan harga murah, dibangun tempat rekreasi bagi kaum pekerja, dibentuk dana asuransi bagi para pekerja, membantu terbentuknya serikat-serikat sekerja, melakukan gerakan koperasi. Gagasan Charles Fourier adalah komunitas phalanx (phalantery), semacam apartemen yang masing-masing dihuni oleh sekitar 2 ribu orang dengan fasilitas toko untuk melayani kebutuhan penghuni phalanx. Phalanx dikelilingi oleh daerah pertanian yang dikerjakan bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagai 5/12 (pekerja), 4/12 (manajer), 3/12 (pemilik modal). Gagasannya itu direalisasikan dengan mendirikan 34 koloni phalanx pada tahun 1842 di Amerika Serikat. Phalanx yang paling terkenal adalah Brook Farm di West Roxbury, Massachusetts. Louis Blanc menginginkan penggunaan kekuasaan negara untuk mendirikan pabrik-pabrik milik negara yang disebutnya sebagai Ateliers Socieux di mana para pekerjanya memperoleh upah yang pantas dan juga akan memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan. Atas anjuran Louis Blanc, pada tahun 1848, pemerintah Perancis mendirikan Ateliers Nationaux (Pabrik Pabrik Milik Negara). Karena perusahaan-perusahaan yang didirikan atas gagasan ketiga pionir sosialisme itu kekurangan modal dan mendapat rintangan dari perusahaan-perusahaan swasta besar yang dianggap sebagai pesaing berat mereka, maka gagallah perjuangan para pionir itu di tengah jalan. Oleh Karl Marx, kegagalan tersebut disebabkan karena gagasan-gagasan ketiga pemikir itu terlalu idealistis tanpa landasan ilmiah. Maka Karl Marx mulai angkat bicara (dalam artikel berikutnya)
Posted on: Mon, 19 Aug 2013 09:18:45 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015