Saudara-saudaraku terkasih, bila menginginkan sungguh-sungguh - TopicsExpress



          

Saudara-saudaraku terkasih, bila menginginkan sungguh-sungguh penjelasan "Mengapa Yesus Harus Menderita dan Mati ?". Cobalah memahami dengan membaca artikel berikut secara perlahan serta memohon tuntunan Roh Kudus. [Artikel ini diambil dari buku kami “Don’t Blame God! A Biblical Answer to the Problem of Evil, Sin and Suffering.”] Dua kualitas utama Tuhan menolong kita mengerti mengapa Yesus Kristus harus menderita dan mati agar menyelamatkan umat manusia. Pertama, Tuhan itu benar. Jadi keadilan-Nya menuntut bahwa sebuah denda bagi dosa harus dibayar. Seperti yang ditulis Kenyon: Tuhan tidak dapat mengabaikan fakta tentang pelanggaran manusia yang mengerikan. Pelanggaran itu harus dihukum, dan jika manusia dipulihkan kembali kepada Tuhan, maka itu harus dilandaskan pada dasar yang tidak akan membuat orang melarat atau merampas kehormatan dirinya, tetapi harus dilandaskan pada dasar yang sah yang akan menghakimi manusia dengan sempurna di hadapan Tuhan … Kedua, Tuhan adalah kasih. jadi, dalam anugerah dan kemurahan-Nya, Dia memutuskan bahwa hukuman bagi dosa dapat dibayar oleh seorang pengganti, asalkan saja pengganti itu tanpa berdosa. Tuhan menginginkan, dan umat manusia membutuhkan, seorang manusia yang: … memenuhi tuntutan itu, pertama-tama, mempunyai hati yang bersifat ketuhanan untuk seorang manusia yang sempurna yang akan melakukan kehendak-Nya; kedua, Dia memenuhi tuntutan dari manusia yang jatuh ke dalam dosa di mana sebagai manusia Dia berhadapan dengan Iblis dan menaklukkan dia dalam pertarungan terbuka yang terhormat. Karena besarnya dosa Adam dan akibat yang dihasilkannya, maka hanya denda hukuman mati yang dapat memuaskan keadilan yang sesungguhnya. Ibrani 9:22 berkata bahwa ”tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan [atas dosa].” Dalam Perjanjian Lama, denda hukuman itu ”digantikan” oleh kematian domba yang tidak bercacat dan binatang lain yang diizinkan Tuhan untuk sementara menutup dosa umat-Nya (Ibr. 10:1-14). Korban-korban ini adalah bayangan, atau lambang, dari kedatangan Penebus, Yesus Kristus. Dia adalah ”Anak Domba Allah” yang sejati di mana darah-Nya tertumpah untuk menghapus dosa dunia (Yoh. 1:29). Ibrani 9:14 Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembah-kan diri-Nya sendiri kepada Tuhan sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Tuhan yang hidup. Seperti yang sudah dinyatakan, Yesus Kristus adalah satu-satunya manusia yang “tanpa cela atau cacat,” baik secara genetika maupun secara perilaku. Seperti halnya, hanya Dia yang dapat memenuhi syarat untuk mempersembahkan hidup-Nya sebagai pembayaran bagi dosa dan dosa umat manusia. Penderitaan dan kematian Yesus Kristus adalah bagian dari rencana Tuhan untuk menyediakan keselamatan bagi semua umat manusia. Ibrani 9:27-28 (27) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, (28) demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi, bukan untuk menanggung dosa, tapi untuk memberikan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia. Darah lembu dan kambing hanya dapat melakukan penebusan sementara bagi bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, tetapi darah Yesus melakukannya sekali untuk selamanya dan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Dia menanggung dosa-dosa kita dalam tubuh-Nya sendiri di kayu salib (1 Petrus 2:24). Melalui kehendak bebas-Nya Dia memberikan hidup-Nya untuk kita. Dengan rela Dia memikul penderitaan di kayu salib dan kematian bagi semua manusia. Akan tetapi kita harus mengerti bahwa bukan Tuhan yang bertanggung jawab atas kematian Yesus. Perhatikan ayat berikut ini: 1 Korintus 2:7-8 (7) Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Tuhan yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Tuhan bagi kemuliaan kita. (8) Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuan yang mulia. “Penguasa dunia ini” adalah Setan dan sekutu-sekutunya roh jahat (malaikat-malaikat yang memberontak yang dilemparkan ke bumi bersama setan). Firman Tuhan secara sederhana berkata bahwa Iblis yang bertanggung jawab untuk pembunuhan Yesus Kristus. Begitu kekuasaan atas dunia diberikan kepada Setan, dan umat manusia dirusak oleh dosa, Tuhan harus meminta orang-orang untuk melangkah dalam jalan yang berbahaya sehingga rencana penebusan-Nya dapat tercapai. Yesus Kristus adalah contoh utama dari hal ini, dan ada banyak orang lain lagi (lihat Ibrani 11). Yesus menderita agar mereka yang percaya kepada-Nya suatu hari kelak dapat memiliki damai sejahtera dan sukacita selamanya, dan merasakan hal itu dalam hidup ini juga. Dalam Yesus, kita melihat contoh dari nilai penebusan dalam penderitaan, sebuah pokok yang akan kita bahas kemudian. Ibrani 5:7-9 (versi Moffatt) Di masa hidup-nya, dengan jeritan yang pahit dan air mata, dia mempersembah-kan doa dan permohonan kepada Dia yang sanggup menyelamatkan dia dari kematian; dan dia didengar, karena rasa takut-nya yang kudus. Jadi, walaupun dia Anak, dia belajar melalui semua penderitaan-nya bagaimana menjadi taat, dan oleh itu DISEMPURNAKAN dia menjadi sumber keselamatan kekal bagi semua orang yang mentaati dia, dirancang oleh Tuhan menjadi imam besar setara dengan Melkisedek. Kita merasa terjemahan Moffatt (misalnya “disempurnakan”) menghadirkan kebenaran yang terbaik dari teks Yunani di mana Yesus mencapai kesempurnaan moral melalui penderitaan dan kematian. Tuhan-lah yang “menyempurnakan” Yesus secara menyeluruh melalui membangkitkan Dia dari kematian dengan tubuh kemuliaan yang baru dan meninggikan Dia sebagai Tuan, seperti yang dijelaskan ayat-ayat berikut: Ibrani 2:9-11 (9) Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Tuhan Ia mengalami maut bagi semua manusia. (10) Sebab memang sesuai dengan keadaan Tuhan -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Tuhan yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. (11) Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari satu; itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara. Yesus Kristus, Adam yang Terakhir, penggenapan nubuat Tuhan dalam Kejadian 3:15. Sebagai Penebus kita, Yesus membeli keselamatan kita dengan darah-Nya sendiri. Dia menyediakan, dan itu adalah, jalan kembali kepada Tuhan yang sudah dihilangkan oleh Adam. Mereka yang mengaku Dia sebagai Tuan dan percaya dalam kebangkitan-Nya akan diselamatkan, diperlengkapi sepenuhnya untuk hidup dalam dunia yang rusak ini dan mendapat jaminan kemenangan yang tertinggi dan kekal atas dosa dan kematian, seperti yang akan kita saksikan.
Posted on: Sun, 30 Jun 2013 10:53:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015