Sejarah dan Peran Pwk. PP Persis Mesir Sejarah Terbentuknya - TopicsExpress



          

Sejarah dan Peran Pwk. PP Persis Mesir Sejarah Terbentuknya FOSPI Keberadaan Perwakilan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Pwk. PP. Persis) Mesir tidak terlepas dari peran serta para alumnus Pesantren Persis dan juga simpatisan Persis yang berada di Mesir. Dalam rentetan sejarah, berdirinya Pwk PP Persis Mesir berawal dari sebuah forum yang bernama Forum Silaturahmi Persatuan Islam (FOSPI). Dimulai pada awal tahun 1960-an, ketika diutusnya beberapa mahasiswa Indonesia, diantaranya Ust. Abu Bakar Yasin, Lc. dan Ust. Jazuli Noor, Lc. Menyusul kemudian KH. Latif Mukhtar, MA. dan ibu Hj. Aisyah Wargadinata, Lc. yang kemudian menjadi istri beliau. Setelah itu, untaian regenerasi sempat terputus hingga awal tahun 90-an. Keberlangsungan para alumni Persis terus berlanjut kembali, ketika tahun 1992 datang 5 orang mahasiswa Persis (4 orang berasal dari Pesantren Persis Bangil dan 1 orang utusan dari DDII Jakarta). Hal ini menjadi tonggak sejarah baru bagi estafeta para mahasiswa Persis yang belajar di Mesir. Sehingga pada akhirnya, dari jumlah 5 orang ini, lambat laun meningkat dan bertambah setiap tahunnya menjadi lebih banyak. Bahkan pada akhir tahun 1995, mahasiswa Persis bertambah menjadi 30 orang. Kemudian pada tanggal 22 Maret 1996 secara resmi FOSPI berdiri. Kelahiran FOSPI bukan berdasarkan garis instruksi Pimpinan Pusat Persis di Indonesia, melainkan atas inisiatif dan kesadaran kolektif yang menginginkan terciptanya penggodokan para generasi muda Persis sebelum terjun ke dunia dakwah di Indonesia. Walaupun demikian, keberadaan FOSPI bisa dikatakan sangat membantu terhadap sosialisasi Persis ke khalayak yang lebih luas terutama di kawasan Timur Tengah, di samping menjadi kepanjangan tangan PP Persis secara tidak langsung. Dari tahun ke tahun, anggota FOSPI semakin bertambah banyak. Hal ini erat kaitannya dengan mu’adalah (persamaan) ijazah mu’allimin Pesantren Persatuan Islam dengan ijazah Tsanawiyyah milik Al-Azhar, sehingga alumni pesantren Persatuan Islam bisa langsung diterima di Universitas Al-Azhar. Kegiatan FOSPI lebih mengutamakan kepada peningkatan sumber daya para anggotanya. Usaha-usaha yang dikembangkan FOSPI dalam kegiatannya meliputi berbagai hal, diantaranya; Pertama, berusaha menghimpun dan mengembangkan potensi mahasiswa dalam upaya meningkatkan pembinaan mahasiswa di Mesir. Kedua, berperan aktif dan kreatif, konstruktif dan inovatif dalam mengembangkan pemikiran keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemashlahatan umat. Ketiga, menjalin dan meningkatkan kerjasama di antara anggota FOSPI dengan berbagai organisasi dan instansi lainnya. Keempat, mengamalkan segala usaha yang sesuai dengan tujuan organisasi. Integrasi FOSPI Menjadi Pwk. PP. Persis Mesir Semakin banyaknya jumlah mahasiswa Persis yang belajar di Mesir merupakan sebuah kebahagian tersendiri bagi Persis. Ditambah dengan keberadaan FOSPI sebagai sebuah wadah tempat berkumpul sehingga mampu dengan mudah memobilisasi seluruh mahasiswa Persis yang ada di Mesir. Bahkan anggota FOSPI merambak ke beberapa negara Timur Tengah lainnya, seperti Sudan, Maroko dan Saudi Arabia. Keberadaan FOSPI menjadi kontributor tersendiri bagi Persis, meski secara struktural FOSPI bukanlah bagian dari Persis. Status afiliasi FOSPI dengan Persis hanyalah berupa emosional belaka. Secara struktural, FOSPI tidak memiliki jalur yang jelas dengan Persis. Baru pada tahun 2001 muncul keinginan para anggota FOSPI untuk memperjelas jalur afiliasi dengan Persis di Indonesia. Pada Musyawarah Anggota FOSPI IV gagasan ini menjadi rekomendasi untuk diuruskan pada kepemimpinan berikiutnya. Pada kepemimpinan berikutnya, yaitu pada masa Arif Rahman Hakim, sehubungan datangnya KH. Shidiq Amin M.BA. ke Mesir status FOSPI menjadi perwakilan resmi Pimpinan Pusat Persis. Maka berubahlah nama dari FOSPI menjadi Perwakilan Pimpinan Pusat Persatuan Islam. Pada tanggal 1 September 2003 secara resmi Pwk PP Persis Mesir berdiri. Landasan awal mengapa FOSPI harus berafiliasi secara resmi kepada Persis adalah agar kerjasama yang dibangun bisa lebih mudah dan strukturnya jelas. Maka dengan berdirinya Pwk PP Persis Mesir bertujuan; pertama, sebagai wahana pembinaan dan kaderisasi anggota jam’iyyah Persis. Kedua, meningkatkan komunikasi dan konsolidasi Persis di tingkat internasional. Ketiga, memberikan informasi aktifitas pelajar dan mahasiswa Persis di Mesir dan Timur Tengah. Keempat, mengembangkan wajah dan wijhah Persis. Dan Kelima, membantu jam’iyyah Persis dalam menjawab persoalan umat. Masa kepengurusan Pwk PP Persis Mesir adalah dua tahun. Hal ini mengingat masa kuliah yang biasa dijalani para mahasiswa hanya sekitar empat tahun. Dalam rentetan kepengurusan, Pwk PP Persis Mesir baru mengalami tiga periode. Periode pertama dengan Ketua Umumnya, Ust. Arif RH, Lc. Dipl. Kemudian dilanjutkan oleh Ust. Yusuf Burhanuddin yang memimpin pada masa tahun 2004-2006. Dan pada Musyawarah Anggota II posisi Ketua Umum jatuh pada Risyan Moehamad Taufik. * Ditulis oleh Risyan Moehammad Taufik – Ketua Umum Pwk PP. Persis Mesir masa jihad 2006-2008
Posted on: Mon, 15 Jul 2013 18:11:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015