Sekali lg, bahwa garis perjuangan NU dengan FPI sangat berbeda. NU berada di depan dlm membela NKRI yg berdasarkan Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika. Sedangkan FPI ingin mendirikan negara yg berdasarkan syariat Islam versi mereka. Kyai2 NU tidak menghendaki formalisasi syariat, dan karena itu sering terjadi benturan antara warga NU di daerah dgn FPI. Karena itu jg berarti tidak sejalan dgn para pendiri negeri ini yg di dalamnya banyak ulama NU, termasuk Kyai Hasyim Asyari, Kyai Wahid Hasyim yg dekat dengan Abuya Naim jg ikut merumuskan Pancasila dan UUD 45. Gus Dur sering menyuarakan hal ini dan karena itu sering jadi sasaran FPI. Sedangkan Kyai Cipete selama ini memang dekat dgn NU termasuk Gus Dur, karena memang sejalan, dan bukan dengan Riziq Shihab. Dan karena pemahaman itu, Kyai2 NU harus melindungi semua warga negara unuk bebas menjalani keyakinan mereka termasuk Ahmadiyah, Syiah dsb. Bukan berarti membenarkan keyakinannya. Tapi karena memamg dilindungi Pancasila dan UUD 45. Dan untuk meluruskan keyakinan meteka, bukanlah dengan jalan kekerasan dan perusakan. Akan tetapi dengan dakwah yg lemah lembut, bil mawizhah alhasanah wa jaadilhum billatii hiya ahsan. Hasanah dan ahsan berarti dengan kebaikan dan kebaikan. Kalau kekersan itu bukan kebaikan, malah menimbulkan kebencian, trauma dan kehancuran. Itulah jalur NU termasuk ulama2 di Cipete. Kita mesti memahami ini. Silahkan jika Anda lebih memilih bersama FPI dan sejenisnya, itu hak Anda. Namun itu berarti telah keluar dari jalur perjuangan para Kyai NU di Cipete, dan disarankan untuk beljar kembali dengan mengaji masalah garis Ahlisunnah wal jamaah secara benar. Wallahulmuwafiq
Posted on: Mon, 11 Nov 2013 01:23:45 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015