Semua Pihak Diminta Prosedural............................ RICUH - TopicsExpress



          

Semua Pihak Diminta Prosedural............................ RICUH PILWALI PROBOLINGGO, INI SIKAP KPU JATIM. [Sabtu, 31 08 2013 09:18:49 WIB Reporter : Rahardi Soekarno J.] Surabaya (beritajatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim mengaku geram dengan ulah sekelompok orang yang menempuh cara kekerasan, hingga menimbulkan kerusuhan pasca Pilwali Kota Probolinggo. "Mengapa hari gini masih ada orang yang memilih cara kekerasan dalam pemilukada. Tidak akan berhasil, karena demokrasi kita tidak toleran dengan aksi anarkis. Ini ironi demokrasi lokal. Penandatanganan MOU pemilu damai oleh semua pasangan calon di depan publik telah dilupakan begitu saja," kata Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad kepada beritajatim, Sabtu (31/8/2013). Menurut dia, kalau ada sekelompok orang tidak puas dengan KPU setempat diminta melapor ke panwaslu. Masih tak puas juga, bisa mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Apabila ada petugas PPS diduga buka kotak suara di luar saksi dan di luar rapat pleno PPS, tinggal dilaporkan panwaslu. "Lalu dalam rapat rekap dicek apakah ada perubahan data perolehan suara para paslon pada form C yang dipegang PPS dengan data form C yang dipegang saksi dan panwas. Bila masih sama, berarti tidak ada kecurangan. Hanya PPS lakukan pelanggaran administratif biasa," tukasnya. Kemudian, lanjut dia, jika setelah dicek data perolehan pasangan calon berubah, maka berarti ada tindak pidana pemilu. "Semua ada prosedurnya. Demokrasi itu saling menghargai dan menghormati dalam kontestasi. Harus prasangka baik dalam waspada. Bukan caci maki, merendahkan saudara sebangsa apalagi kekerasan karena akan rugi sendiri," tandasnya. Diberitakan sebelumnya, ada ratusan warga berkumpul dihalaman kantor kelurahan Mayang, Kota Probolinggo menuntut pencoblosan ulang. Pasalnya ada kotak suara tidak disegel. hingga mengakibatkan kericuhan dan bentrokan massa dengan petugas. Tim pemenangan cawali/cawawali Zam-zam dan Handalanku minta ke KPU melakukan coblos ulang. Namun, permintaan tidak ditanggapi, KPU tetap melakukan penghitungan manual dikawal ketat polisi. Ternyata, saat penghitungan tim pemenangan menemukan kejanggalan ada amplop dikotak suara tidak disegel. Salah satu tim pemenangan memprotes, lalu walk out dan meminta pilwali ulang. Kabar adanya dugaan ketidakberesan penghitungan di kelurahan Mayangan menyebabkan ratusan massa marah dan menahan kotak suara. Akhirnya petugas keamanan terlibat kericuhan dan bentrok dengan massa yang tak puas hasil penghitungan di Mayangan. Mobil ketua KPU, Sukirman jadi sasaran amuk massa dan polisi yang mencoba menenangkan massa terlibat adu fisik dengan warga. Massa terus berusaha mengagalkan aparat yang hendak mengevakuasi kotak suara dengan berkumpul dan menghadang aparat dari segala penjuru. Aksi ratusan massa terus mengepung kantor kelurahan Mayangan Kota Probolinggo terus berlanjut hingga Jumat (30/8/2013) malam. Massa menuntut dilakukan Pilwali ulang, lantaran ada dugaan kotak suara yang tidak disegel. Massa yang terlibat saling dorong dengan petugas, langsung menyemprot dengan gas air mata dan kemudian massa semburat langsung membalas membakar mobil polisi dan satu buah mobil milik warga ikut dibakar. [tok/but] *share/bagikanlah *ketahui Jatim terkini, Gabung Komunitas Orang Jawa Timur
Posted on: Sat, 31 Aug 2013 04:34:16 +0000

Trending Topics



not refrain my mouth; I will
In a sustainable building, high performance and green operating

Recently Viewed Topics




© 2015