Sering sekali saya didatangi seorang aktivis dakwah yang selalu - TopicsExpress



          

Sering sekali saya didatangi seorang aktivis dakwah yang selalu setia menawarkan madu, minyak zaitun, susu kambing etawa dan beberapa obat herbal. Lelaki ini amat besahaja, baik dalam berpenampilan, bertutur kata maupun isi fikirannya tentang pribadi muslim yang diidealkannya. Variable hidup yang paling dia banggakan adalah kesederhanaan dan gaya hidup "nyunnahnya" yang subjektif itu. Baik sederhana dalam kepemilikan harta, sederhana dalam cara pandangnya terhadap profesi, pangkat dan jabatan, maupun pemahaman dia terhadap persoalan ummat. Bahkan saking sederhanya dalam persoalan harta saya lebih suka menyebutnya, melarat (versi saya lho), dalam hal pangkat dan kedudukan saya menyebutnya dia bermental kere (juga versi saya lho) dan dalam memandang persoalan dunia saya menamakannya sebagai orang termarginalkan oleh perkembangan dunia (masih versi saya lho). saya melihat mentalitas yang membungkus pikirannya telah menggerakkan hidupnya secara keseluruhan. Setiap mampir ke tempat saya, pembicaraan bisnisnya hanya seputar madu, taujihnya tidak beranjak dari masalah sholat dan ajakan untuk berdakwah keluar dan ajakan untuk menjauhi dunia. Saya yakin pengalaman ini bukan hanya monopoli saya sendiri, saya percaya banyak dari anda yang mempunyai pengalaman seperti saya ini. Sebab prototype orang semacam ini banyak tesebar di sekitar kita. Mereka bangga dengan gaya hidup yang serba tertinggal oleh kemajuan dunia akibat tidak mempunyai konsep untuk berinteraksi secara elegan dengan perkembangan dunia dengan membuat perlindungan diri yang mereka beri sebutan yang keren yaitu gaya hidup “nyunnah”. Mereka bangga dengan kehidupan melaratnya yang mereka sebut “sederhana”. Mereka bangga dengan terpinggirkannya peran politik mereka dengan dalih “tidak ikut berebut bangkai” dunia. Namun mereka begitu aktif mendatangi kita. Di sisi lain kita menemukan gaya hidup hedonis telah merasuk ke tulang sumsum sebagian orang di sekitar kita. Lihatlah berapa banyak orang yang membeli perangkat gatget yang tidak lagi berfikir tentang fungsi dari fitur atas gatget yang dibelinya. Wajah-wajah sumringah selalu muncul saat mereka mendapatkan informasi baru terkait tempat kuliner. Lihatlah antusiame masyarakat yang sangat tinggi terhadap berbagai ajang komersial berkedok penjaringan bakat di stasiun televise. Lihatlah berita korupsi yang marak menghiasai layar televise dan lembaran-lembaran Koran setiap hari. Dan berbagai peristiwa negative lainnya. Mensikapi dua kutub ekstrim ini saya akan mengajak anda untuk menengok isi pikiran kita tentang dunia. Apa persepsimu tentang dunia (asset bisnis, deposito, property, pangkat, jabatan dan popularitas) ? Apa arti kesuksesan (berprestasi, kaya, jabatan tinggi, karier meroket, bisnis yang menggurita, nama besar) bagi anda ? Seberapa jauh anda melibatkan urusan akhirat ke dalam definisi kesuksesan anda itu ? Apakah anda menempatkan urusan dunia sebagai persoalan yang penting atau anda tergolomg tipe manusia yang mengabaikan dunia seperti ilustrasi si Fulan di atas ? Atau anda menganggapnya sebagai tujuan dasar dalam hidup dan tanpa sadar anda juga sudah terjebak dalam arus besar hedonism ? Atau anda memandang dunia (harta, pangkat dan jabatan) sekedar sebagai alat (wasilah) untuk menggapai tujuan yang lebih tinggi, yaitu mencapai misi hidup anda yang sebenarnya. Dalam ilmu psikologi, cara pandang adalah persoalan penting. Cara pandang adalah ibu yang akan melahirkan anak-anaknya yang berupa tindakan. Tindakan adalah anak kandung dari pandangan seseorang. . . . . . . . . . . copas dari draf buku II "Tujuh Langkah Meraih Bintang" bab "menata motif menyandang bintang" oleh pak Syam . . .cah bagus dari klaten xe . . .xe . . .xe
Posted on: Tue, 24 Sep 2013 23:52:22 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015