Seseorang dapat mengetahui tentang Tuhan secara kognitif (Rm. - TopicsExpress



          

Seseorang dapat mengetahui tentang Tuhan secara kognitif (Rm. 1:18-21), atau seseorang mungkin mengetahui banyak sekali tentang Allah secara faktual (Yak. 2:19). Tetapi hal ini bukan “pengetahuan tentang Allah” yang paling sempurna dari seluruh kemungkinan yang ada (seperti dalam Yoh. 17:3). Agar pengetahuan menjadi sempurna, pengetahuan tersebut juga harus teguh (beriman penuh) dan penuh kasih. Saat kita berbicara tentang manusia mengenali Allah, bahkan dalam pengertian yang paling murni dari ungkapan tersebut, kita tidak bermaksud bahwa manusia pernah dapat mengenal Allah secara sempurna. Tuhan, keberadaan yang tidak terbatas (kita terbatas), tidak pernah dapat dikenal secara lengkap. Tetapi ia dapat dikenal, terutama waktu Ia menyatakan diri-Nya secara verbal kepada kita. Mengenal Allah berarti mengasihi dan menaati Dia (Yoh. 14:15, 21; 1 Yoh. 5:3). Demikian juga, menaati Allah berarti memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang Dia (Yoh. 7:17; Ams. 1:7; 9:10). W. Gary Crampton, Verbum Dei [Alkitab: Firman Allah], diterjemahkan oleh R. BG. Steve Hendra, (Surabaya: Momentum, 2011), hlm. 26-28.
Posted on: Thu, 15 Aug 2013 08:05:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015