Sesia Asia: Yen Masih Terkulai, USD Masih Terkuat Sehubungan dengan peningkatan ekonomi global, dari zona Euro hingga Cina, serta AS yang mengurangi demand untuk menyelamat aset-asetnya, Yen pada Selasa pagi ini (03/09) dilaporkan telah menyentuh rata-rata terendah satu bulan. Mata uang negara matahari terbit ini melemah terhadap 16 mata uang mayor counterpart-nya setelah data menunjukkan bahwa cadangan tunai (cash provision) dari Bank Sentral Jepang melonjak dan menunggu bank sentral untuk memulai rapat selama dua hari mulai besok. Dolar Amerika sendiri mencapai tertinggi enam minggu terhadap rival-rivalnya sehubungan dengan adanya laporan mengenai sinyal pertumbuhan hasil produksi dan kabar mengenai tapering The Fed bulan ini yang tengah hangat diperbincangkan. Menurut Derek Mumford, Direktur Rochford Capital di Sydney, pelemahan Yen ini memang sudah diprediksi secara jangka panjang oleh para ekonom. Yen mau tidak mau akan melemah, terutama terhadap dolar seiring dengan merebaknya isu Quantitative Easing The Fed dalam waktu dekat ini dan akibat BOJ yang terus mencetak uang. Yen anjlok 0.3 persen ke 99.64 per dolar AS pada pukul 9:22 pagi ini di Tokyo setelah menyentuh 99.67, terlemah sejak 2 Agustus. Yen juga turun 0.3 persen ke 131.44 per Euro. USD sedikit berubah yaitu pada $1.3191 per euro. Menurut Indeks Dolar Bloomberg AS, performa the greenback terpantau kuat terhadap 10 mata uang mayor dengan mencapai 1,036.50, tertinggi sejak 18 Juli sebelum perdagangan pada 1,036.12 dan kenaikan 0.1 persen. Pasar Keuangan Amerika Serikat kemarin tutup sehubungan dengan adanya libur nasional. Dilaporkan Bloomberg, Kantor Statistik Uni Eropa besok diperkirakan akan mengonfirmasi data GDP pada blok mata uang 17 negara berkembang 0.3 persen pada periode April-Juni dalam mengakhiri resesi panjangnya, berdasarkan perhitungan median para ekonom. Sumber Berita: sfn
Posted on: Tue, 03 Sep 2013 02:06:16 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015