Setelah dilakukan penyelidikan berbulan-bulan dan mengumpulkan bukti-bukti yang kuat, ternyata pembunuh Syaikh Mohammad Said Ramadhan al Bouthi masih satu sel pergerakan dengan percobaan pembunuhan Perdana Menteri Suriah Waeel al Halqi pada bulan Juli di #Meazzeh #Damaskus Dalam sambutannya laporan tahunan, ia akan merelease kelompok yang melakukan pembunuhan Syeikh Said al Bouti segera. Laporan itu menunjukkan bahwa "Amerika dan beberapa negara Arab tidak jujur dalam niat mereka terhadap Konvensi Jenewa 2". Bukti-bukti di lapangan mengarah kepada sejumlah pejuang geng bersenjata non-Suriah yang berasal dari Eropa sebagai eksekutor lapangan. Sheikh Mohammed Saeed Al Ramadhan Bouti bersama 42 jamaah, termasuk cucunya, wafat dan 84 terluka dalam ritual pemboman Masjid Al-Iman, Damaskus pada tanggal 21 Maret 2013. Syeikh Bouthi adalah ulama Islam Senior di Suriah (wafat pada usia sembilan puluhan) sang Gladiator yang tegas menolak campur tangan asing di Suriah dan mengecam kebijakan beberapa negara mengirim geng bersenjata dan mempersenjatai mereka. Dia telah menyatakan dukungannya bagi dialog nasional, yang berakhir solusi damai terhadap krisis Suriah, dan terkena invasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, serta menyerukan tentara Suriah berperang untuk meraih kemenangan. Laporan menegaskan bahwa Bouti diletakkan pada daftar pembunuhan yang dilakukan oleh intelijen Israel, Qatar, Arab Saudi dan Turki sejak beberapa mutthowe negara tersebut mengeluarkan fatwa "jihad" pada kelompok bersenjata Takfiri dan untuk membunuh semua orang yang pro pemerintah Suriah. Wa ilaa hadroti Syaikh Mohammad Said Ramadhan al Bouthi, al Faatihah (CHR 08-2013) facebook/photo.php?fbid=555755671127919&set=a.182931741743649.36885.120435151326642&type=1&relevant_count=1&ref=nf
Posted on: Tue, 06 Aug 2013 23:52:41 +0000