Siapa Bilang Arema Indonesia ISL Palsu Oleh: Andika Salam 1 - TopicsExpress



          

Siapa Bilang Arema Indonesia ISL Palsu Oleh: Andika Salam 1 Jiwa Jika kita mau kembali ke belakang, maka pasti kita akan tahu penyebab terpecahnya Arema Indonesia. Dalam kasus ini, dualisme Arema terjadi ketika Muhammad Nur menghilang dan lepas tanggung jawab terhadap klub, gaji pemain pun menjadi tidak jelas. Menghilangnya Muhammad Nur telah menimbulkan kegelisahan para Aremania. Atas kondisi yang tak menentu itu, Presiden kehormatan Rendra Kresna langsung mengambil alih Arema dengan alasan ingin menyelamatkan Arema. Akan tetapi, langkah Rendra seakan dijegal oleh M Nur sendiri dengan membentuk Arema versi lain. Ulah M Nur yang seakan-akan ingin memecahbelahkan Arema membuat ratusan Aremania merasa gerah. Aremania sempat bertemu dengan walikota Malang, Peni Suparto dan meminta agar Peni tak mengijinkan Arema M Nur bertanding di Gajayana. Dalam pertemuan itu, Aremania diwakili Arif Panjul, Achmad Klayatan, Arif Gibas, Doni Blimbing, Oscar Panjen dan Iin Onoyid. Sementara puluhan Aremania lainnya menunggu di halaman balaikota. Saat bertemu itulah, Aremania benar-benar menumpahkan uneg- unegnya. Mulai dari ketidakpercayaan mereka terhadap Muhamad Nur, karena dinilai sudah menelantarkan Arema sekian lama, sampai dukungan mereka terhadap Arema yang dimotori tiga Dewan Pembina Yayasan. Rendra Kresna-Iwan Kurniawan- Eddy Rumpoko. Di awal konflik, Aremania jelas-jelas tidak mendukung Arema bentukan M Nur. Bahkan sebelum LPI bergulir, ribuan Aremania sempat menyerbu kantor PSSI di Istora Senayan dan mempertanyakan keputusan PSSI mengakui Arema versi M Nur. Keputusan PSSI yang melegalisasikan Arema M Nur telah membuat kebingungan di antara Aremania, betapa tidak, jika sebelum konflik M Nur menghilang dan meninggalkan tanggung jawabnya terhadap pemain, tapi tiba-tiba saja, sebelum LPI bergulir, M Nur bangkit dari kuburnya membentuk klub kloningan, yang akhirnya diakui oleh PSSI. Keputusan PSSI dianggap aneh dan tidak bijaksana. Aremania beranggapan bahwa PSSI tidak tahu apa yang sebenarnya di Malang Raya, yang memutuskan kubu M Nur berhak kelola Arema, ditingkat suporter Aremania masih menjadi masalah. Sebanyak 287 Korwil Aremania yang ada di Malang Raya, mengklaim tetap menolak M Nur kelola Arema. Pengakuan ada 287 Korwil Aremania di Malang Raya tetap setia mendukung kubu Rendra Kresna, dan menolak M Nur kelola Arema itu disampaikan Aguk, Korwil Aremania, Kota Malang, saat ditemui wartawan di gedung DPRD Kota Malang, Jumat (23/9/2011), saat akan bertemu pihak dewan. Menurut Aguk, yang didampingi Korwil Aremania lainnya, di ruang tunggu DPRD Kota Malang, semua Korwil Aremania dengan tegas menolak kubu M Nur. Menyikapi keputusan PSSI, Aguk menilai, bahwa orang PSSI itu adalah orang LPI. Karenanya, wajar PSSI memutuskan kubu M Nur yang sah kelola Arema. Menurut Aguk, dia tidak habis pikir kenapa M Nur begitu bernafsu untuk mengelola Arema, setelah ada investor. Sejak dulu mengapa mereka tak ingin tahu kondisi Arema. Padahal di saat Arema lagi lesu darah dan kritis. Rendra Kresna lah yang dengan tanpa kepentingan apapun mau mengambil alih Arema dalam rangka penyelamatan Arema yang hampir pailit. Aguk beranggapan M Nur sok jadi pahlawan ketika para penyandang dana mulai masuk ke Arema Indonesia. Atas kejadian ini, Aremania akan melakukan penolakan kepada kubu M Nur dan juga pendiri Arema Lucky Adrianda Zainal alias sam Ikul serta Siti Nurzanah. Kebimbangan tidak hanya dirasakan Aremania, para pemain lebih susah lagi. Di sisi lain, Rendra Kresna, melalui Iwan Budianto meminta kepada pemain untuk segera menandatangani kontrak secara penuh dengan pihak Sultan Agung. Padahal, mereka sudah mengetahui jika PSSI menunjuk Ketua Yayasan Muhammad Nur sebagai pengelola yang legal. Arema dengan susunan manajemen yang sama dengan Arema yang berlaga di ISL musim lalu sebelum adanya perpecahan, namun komposisi pemainnya hanya menyisakan para pemain Arema Junior karena pemain senior lebih memilih mengikuti Arema M Nur yang diakui PSSI atau memilih hijrah ke klub diluar Malang. Padahal sebelum PSSI memutuskan pihak M Nur sebagai pengelola Arema, semua pemain masih berlatih dibawah asuhan Joko susilo Asisten Pelatih Arema musim lalu, dibawah bendera Arema Rendra Kresna. Dan sejak putusan PSSI memenangkan M Nur, kubu Rendra seakan hilang harapan terhadap Arema. Walaupun didukung mayoritas Aremania namun keputusan tetap di tangan PSSI. Jadi apapun yang dilakukan pihak Rendra Kresna hasilnya bakal tetap sama mengingat kedekatan PSSI sekarang dan LPI Arifin Panigoro mereka pasti berpihak terhadap M Nur. Terkait surat PSSI yang bernomer 1825/UDN/1017/ IX-2013 tanggal 10 September 2013 tentang Implementasi Keputusan Komisi Disiplin FIFA, yang memutuskan Arema mendapat pengurangan tiga poin sebagai buntut kasus didepaknya pemain asal Gabon, Jean Landry Poulangoye, ketika kontraknya belum selesai. Merupakan bentuk pengakuan De Jure PSSI/ FIFA terhadap keabsahan Arema Indonesia hasil pendzholiman Arifin Panigoro itu. Selain pengurangan poin pada tabel klasemen sementara, Arema Indonesia juga harus membayar denda sebesar CHF 5.000 atau senilai lebih dari Rp61 juta. Pembayaran denda pun masih diembel-embeli ancaman. Jika tidak membayar denda tersebut, tim bermaskot singa bakal langsung diturunkan ke Divisi Utama. Sanksi FIFA harus segera ditanggapi oleh manajemen Singo Ngalam. Jika memungkinkan untuk banding, so silahken. Namun, bicara tentang legalisasi, tentu Arema Indonesia yang berhome base di Kanjuruhan lah yang asli. Bukti-buktr sangat mendukung bahwa Arema Indonesia ISL yang absah secara hukum. Selain dari itu, dukungan Aremania serta infrastruktur Arema juga dimiliki oleh Arema Indonesia. Jika sebelum pecah Arema berkantor di Sultan Agung, dan sampai saat ini tetap di Sultan Agung merupakan bukti penguat lainnya. Jadi, siapa yang bilang Arema Indonesia ISL palsu dan Arema LPI yang asli??? @ndro
Posted on: Thu, 07 Nov 2013 02:33:20 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015