“Siapa dia? Siapa jodohku? Dengan siapa aku akan dinikahkan?” - TopicsExpress



          

“Siapa dia? Siapa jodohku? Dengan siapa aku akan dinikahkan?” Tak seorangpun di tempat yang ramai ini menjawabnya. “Hai!! Lelaki tua! Aku ingin bertanya, dengan siapa aku akan menikah? Tolong jawab aku!” Hasilnya sama saja, tidak ada seorangpun yang menjawab pertanyaanku. Tampak dari mataku, ku lihat semua orang sibuk mempersiapkan sebuah acara besar yang tak lain adalah pernikahanku. Kupandangi satu persatu wajah mereka, ku lihat dari siluet-siluet mata mereka, mereka tampak sangat senang. “Dengan pria mana aku dinikahkan?” Aku benar-benar sangat bingung. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Mengapa mereka tidak memperdulikan aku? Mengapa mereka tidak menjawab pertanyaanku? Mereka bersenda gurau satu sama lain, mereka saling tertawa, saling merayakan! Aku tak mengerti! Benar-benar tak mengerti! Ku lihat mereka sibuk mempersiapkan segalanya di halaman depan rumahku yang begitu luas ini. Ku lihat disana banyak sahabat-sahabatku. Tetapi mengapa aku dinikahkan? Di tengah kebingungan, kegundahan, dan kegelisahanku, datang seorang wanita paruh baya yang menarik tanganku ke suatu ruangan. “Aku mau di bawa kemana? Hei! Tolong di jawab!” tetapi tak ada sahutan sama sekali. Ternyata aku di bawa keruang ganti pakaian. Dia menggantikan pakaianku dengan gaun yang indah dan megah sekali. Setelah itu aku didudukkan di depan meja rias. Aku mengenal kamar ini! Ini adalah kamarku! Wanita itu membuka kotak make-up nya dan memberikan sedikit polesan di wajah, rambut, dan kulitku. Aku terlihat begitu cantik dan mempesona. Hari ini, layaknya ada seorang putri yang akan dinikahkan. Tapi satu hal yang dari awal aku herankan, dengan siapa aku akan menikah? Entahlah! Tibalah aku di halaman yang telah di tata rapi dan sedemikian rupa, ku lihat di atas altar putih itu berdiri seorang pria tampan layaknya pangeran yang telah menungguku. Aku berjalan di atas karpet merah menuju altar dan tanganku di gandeng oleh seorang pria yang sepertinya adalah wakil mempelai pria. Mungkin dia adalah ayah dari pria itu. Aku berjalan perlahan-lahan, semua orang tersenyum melihatku. Kulihatlah wajah sang pria itu. Ternyata pangeran itu adalah Bobby! Kenapa dengan Bobby? Bukankah selama ini aku menjalin hubungan dengan Steven? “Apa yang terjadi? Mengapa dengan Bobby? Mengapa tidak dengan Steven? Ahh!! Ada apa ini? Aku benar- benar tidak mau! Aku tidak mauuu!!” Aku berteriak sekeras-kerasnya. “Aaaaaaaa!!!” Aku terbangun dari tidurku. Ternyata semua itu hanya mimpi? Mimpi apa itu? Aku mencubit tanganku, memastikan apakah ini semua kenyataan atau mimpi. Ternyata ini kenyataan. Ibu mengetuk pintuku dan dia masuk kekamarku. “Kamu kenapa berteriak sayang? Kamu kenapa?” tanyanya. “Ehmm, aku bermimpi aku akan dinikahkan, bu” jawabku. “Ya, kamu akan menikah hari ini sayang. Sekarang kamu mandi ya” jawab ibu. “Tapi dengan siapa, bu?”. “Astaga ternyata kamu masih lupa ingatan ya sayang. Sudah 12 jam kamu tertidur karena benturan 3 hari yang lalu membuatmu lupa ingatan. Nanti ibu telpon dokter kamu ya”. Beberapa menit kemudian setelah aku selesai mandi, aku memakai gaun yang telah dipersiapkan. Ku dengar ada yang mengetuk pintuku. Ternyata Steven datang. Aku memeluk Steven seerat mungkin. Tetapi dia tidak membalas pelukanku. Dia melepaskan rangkulanku dari tubuhnya. Aku merasa aneh dengannya, tak biasanya dia seperti ini. “Kamu kenapa Stev? Bukankah hari ini kita akan menikah?” tanyaku. “Tidak Lidya, kita tidak menikah. Kamu akan menikah dengan pria lain, dan bukan denganku” jawabnya. “Tapi kenapa? Bukankah kamu adalah kekasihku? Kenapa kamu melepaskan aku?” tanyaku. “Ternyata ingatanmu belum kembali ya. Ayo duduk, dan aku akan mencoba membantu kamu mengingatnya”. Akupun duduk di sudut tempat tidurku, dia menarik kursi dari meja riasku dan duduk dihadapanku. “Sebenarnya apa yang terjadi Stev? Aku benar-benar tidak tahu.” tanyaku. “Ternyata kamu memang benar-benar lupa, baiklah. Aku akan menceritakannya kepadamu. Kamu ingat kejadian 1 bulan yang lalu? Disana kamu benar- benar tidak mencintaiku lagi. Kamu melepaskan aku, dan aku tau kalau kamu benar-benar mencintai Bobby, kakak kandungku. Ingat kah saat kamu memutuskan untuk bersahabat denganku? Memang dulu kamu mencintai aku, tetapi entah apa yang membuat kamu melupakanku. Kamu ingat Bobby kan? Dia adalah kekasih kamu. Sekarang pejamkan matamu, dan cobalah mengingat kejadian apa yang kamu alami dengan Bobby” “Aku ingat, Stev! Aku ingat kalau Bobby selalu menjagaku, dia memelukku saat kami berdua kehujanan, dan dia memberikan jaketnya kepadaku. Aku ingat kalau aku dan dia selalu duduk di taman, memancing dan bercanda. Dia selalu memberikan ketentraman dan kenyamanan bagiku. Dia pernah mencium keningku, dia memberikanku sebuah cincin di jari manisku. Aku sangat menyayanginya, dia adalah kekasihku. Terimakasih Steven, kamu sangat membantuku.” “Nah, sekarang kamu ingat. Begitulah! Kamu dan dia saling mencintai. Memang, aku mencintai kamu Lid, tetapi kamu lebih mencintai kakakku, Bobby. Aku akan lebih bahagia melihat kakak kandungku menikah dengan gadis cantik dan baik sepertimu. Dan aku akan menjadi adik iparmu. Hahaha.” Stev terlihat senang ketika ingatanku pulih. Dokter pribadiku datang bersama dengan ibuku. “Lidya, dokter akan memeriksa kamu.” “Tidak usah, bu. Aku sudah ingat semuanya. Aku akan menikah dengan Bobby, lelaki yang kucintai. Steven telah membantuku mengingatnya” Ibu tersenyum melihat perkataanku, dan bergegaslah ibu merias wajahku. Aku bagaikan seorang putri hari ini. Aku terlihat cantik sekali, sangaattt cantik. Berjalanlah aku di altar didampingi oleh ayah Bobby. Kami berjalan perlahan-lahan, ya persis seperti mimpiku. Ada seorang pendeta dan yang pasti Bobby juga sudah menungguku dengan memancarkan senyuman kearahku. Mataku berbinar-binar mengingat apa yang aku alami hari ini. “Kuserahkan puteriku kepadamu” ucap ayah Bobby. “Akan kujaga dengan sepenuh hatiku” Robby memelukku dengan eratnya dan mencium keningku, semua orang bersorak dan bertepuk tangan menyaksikan kebahagiaan kami. Ternyata mimpi tadi adalah mimpi yang sangat indah. Aku benar-benar bahagia.
Posted on: Thu, 27 Jun 2013 03:41:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015