Siloam dan Misi Penginjilan Posted by akbar in Ihwal on 11 7th, - TopicsExpress



          

Siloam dan Misi Penginjilan Posted by akbar in Ihwal on 11 7th, 2013 | no responses Sukses membawa misi Kristenisasi di beberapa kota di dunia, kini mereka merambah Padang. Puluhan organisasi masyarakat (ormas) Islam bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat dan beberapa lembaga masyarakat lokal membuat pernyataan bersama. Mereka menolak pembangunan mega proyek Lippo Group milik James T Riady di Jalan Khatib Sulaiman, Padang. Mega proyek tersebut terdiri dari Rumah Sakit Internasional Siloam, Sekolah Padang Harapan, Hotel Aryaduta, dan pusat perbelanjaan. Mega proyek inilah yang disebut dengan Super Block Siloam. Proyek ini bukan main-main, karena menghabiskan dana Rp 1,3 triliun. Mantan anggota DPD RI periode 2004-2009, Mochtar Naim, menyurati Ketua DPD RI perwakilan Sumatera Barat, Irman Gusman, Walikota (Wako) Padang, Fauzi Bahar, dan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Mochtar menyatakan keberatan terhadap pembangunan Lippo Group yang dibangun di atas tanah milik pemerintah seluas 1,5 hektar. Ia juga menyayangkan sikap Fauzi Bahar yang tidak berkonsultasi dan meminta persetujuan DPRD. Proyek sebesar itu, menurut Mochtar, mestinya harus dibahas dengan DPRD. “Karena dampak proyek itu cukup besar,” katanya. Apalagi, kata Mochtar, lokasi pembangungan Super Block itu masuk kawasan khusus untuk bangunan pemerintah. “Sekarang pemerintah melanggar sendiri aturan yang dibuatnya sendiri,” kata Mochtar. Karenanya, tidak heran jika Pelajar Islam Indonesia (PII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Barat dan Keluarga Besar Mahasiswa Minangkabau (KBMM) juga ikut mengeluarkan pernyataan sikap serupa. KBMM, melalui Ketua Umumnya, Efri Yunaidi, dalam rilis berita yang mereka kirimkan, menuntut empat hal. Salah satunya dengan mendesak pemerintah daerah membentuk dewan penasihat investasi daerah yang berisikan Tungku nan tigo sajarangan (ulama, penghulu, dan cendekiawan). Dewan itu penting agar rencana investasi tidak bertabrakan dengan kearifan lokal. Akhirnya, penolakan tersebut disusul dengan aksi demonstrasi ke gedung DPRD Kota Padang oleh gabungan tiga organisasi mahasiswa pada awal Juni lalu. Indikasi Kristenisasi Dalam minangkabaunews, MUI Sumbar menyebutkan sekurangnya ada lima indikasi misi penginjilan: 1. Nama Siloam Siloam diambil dari kitab suci agama Nasrani yang berarti air suci. Ada juga yang mengartikan sebagai utusan Tuhan untuk masyarakat Nasrani. Siloam juga merupakan nama sebuah gereja di Alabama, Amerika Serikat. Dan ada pula yang menamakan Siloam dengan sebuah terowongan di Kota Yerussalem, Israel yang panjangnya 75 meter dan dibangun pada 710 SM. Siloam juga merupakan nama persekutuan muda-mudi masyarakat Nasrani yang tersebar di seluruh penjuru dunia. 2. Logo Lippo Group Logo Lippo Group ada ular yang melingkari tiang dan merpati yang siap menerkam. Dalam kitab suci Nasrani, ular artinya kecerdikan dan merpati berarti lambang ketulusan. Logo ini mempunyai arti adanya misi dan visi dalam menyebarluaskan agama Nasrani. Contohnya, lambang ini terdapat di pintu masuk kampus Universitas Pelita Harapan (UPH) yang dibangun Lippo Group. Sekadar diketahui, UPH merupakan perguruan tinggi swasta Kristen yang berlokasi di beberapa tempat, seperti di Tangerang (Karawaci), Jakarta (Semanggi), dan Surabaya. 3. CEO Lippo Misionaris Internasional James T Riady, selain pengusaha, ia juga pendeta internasional yang berguru pada Pat Robertson. Sang guru dikenal luas sebagai satu dari tiga misionaris international yang sempat mencela orang Islam. Pada tahun 2006, di acara “The 700 Club”, pendeta Robertson melemparkan komentar bernada pelecehan dengan mengatakan Islam bukanlah agama perdamaian, dan tujuan Islam adalah untuk “mendominasi dunia”. Dia juga menyebutkan bahwa orang-orang Muslim dimotivasi oleh kekuatan jahat. 4. Program Kampus Lippo Dari programnya saja, seperti di lantai III di gedung UPH terdapat Harvest International Theological Seminary (HITS) atau Sekolah Tinggi Teologi Internasional Harvest. HITS merupakan sebuah lembaga yang berada di bawah naungan World Harvest Center (WHC). Seperti tertulis dalam brosurnya, HITS mempunyai misi mempersiapkan sumber daya manusia siap guna, berkarakter ketuhanan, dan punya dedikasi tinggi untuk mempengaruhi masyarakat dan gereja di abad ke-21. 5. Visi Kampus Lippo Visinya yaitu hidup sejahtera sebagai ciptaan Allah yang utuh, sedangkan misinya melaksanakan pelayanan kesehatan yang holistik. Selain itu, kesan bahwa kampus ini membawa misi Kristen langsung terasa saat membaca sebuah tulisan mencolok di pintu masuk yang berbunyi, “If You Told To My Teaching, You Are Really My Diciplines, Then You Will Know The Truth And The Truth Will Set You Free. ” (Jikalau kamu tetap dalam artinya firman-Ku (Allah-red), kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yohanes: 8, 31 dan 32). Indikasi lain bahwa Lippo Group membawa misi penginjilan bisa dilihat pada website Rumah Sakit Siloam yang mereka dirikan, siloamhospitals/content/shg-overview. Dalam website tersebut, secara terang-terangan disebutkan Rumah Sakit Siloam membawa nilai-nilai Kristiani, “Siloam Hospitals Group was established with a vision to increase equitable access to quality, affordable healthcare across Indonesia. This concept is underpinned by Christian values and a business strategy that enables the group to provide more services to more people, lowering costs for the individual and thus, increasing affordability. (Siloam Hospitals Group didirikan dengan visi meningkatkan pemerataan akses terhadap kualitas kesehatan yang terjangkau di seluruh Indonesia. Konsep ini didukung oleh nilai-nilai Kristiani dan strategi bisnis yang memungkinkan menyediakan layanan kepada lebih banyak orang, menurunkan biaya bagi individu dan dengan demikian meningkatkan keterjangkauan). Adanya indikasi-indikasi misi penginjilan inilah yang menjadi salah satu sebab masyarakat Minangkabau menolak kehadiran pembangunan Lippo Group. Penyebab lain penolakan adalah perubahan Perda No. 4 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Perda tersebut sengaja diubah oleh pemerintah daerah sehingga Lippo punya legalisasi untuk membangun di atas tanah pemerintah. Padahal belum adanya kejelasan mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) terkait Super Blok Siloam. Lippo Group didirikan oleh Dr Mochtar Riady pada tahun 1950-an, yang kemudian berkembang menjadi perusahaan pribadi dan publik. Dengan total aset senilai US$11 miliar, perusahan ini terdapat di Cina, Hongkong, Makau, Indonesia, Filipina, Singapura, dan Korea Selatan. Beberapa usaha bisnisnya selain RS Siloam yakni Matahari Putra Prima, Hypermart, Bank National Nobu, Bank CIMB Niaga, First Media, dan Berita Satu Media Holdings.* Sarah LM/Suara Hidayatullah AGUSTUS 2013 (majalah.hidayatullah/?p=4145)
Posted on: Mon, 11 Nov 2013 23:51:41 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015