Slovenia akan bangun masjid untuk pertama kalinya Merdeka | Batu - TopicsExpress



          

Slovenia akan bangun masjid untuk pertama kalinya Merdeka | Batu pondasi untuk pembuatan masjid yang pertama di Slovenia kemarin telah diletakkan di bekas lokasi kawasan industri di Ibu Kota Ljubljana, setelah lebih dari empat dekade warga muslim Slovenia mengajukan permohonan resmi yang pertama untuk pembangunan sebuah masjid sebagai tempat ibadah mereka. Inisiatif pembangunan masjid di Slovenia kerap dilanda dengan adanya rintangan administrasi dan kurangnya kemauan politik di negara mayoritas beragama Katolik itu. Dari dua juta populasi penduduk Slovenia, hanya sekitar 50 ribu orang yang merupakan warga muslim, seperti dilansir situs asiaone, Sabtu (14/9). Ribuan orang menghadiri upacara peletakan batu pertama itu, termasuk Perdana Menteri Slovenia, Alenka Bratusek, dan Wali Kota Ljubljana, Zoran Jankovic, yang membantu meletakkan batu pertama. Beberapa wanita yang ada di dalam kerumunan itu juga terlihat ada yang mengenakan jilbab, suatu pemandangan yang tidak biasa di negara bekas pecahan Republik Yugoslavia itu. Slovenia merupakan negara anggota Uni Eropa yang letaknya diapit oleh beberapa negara, seperti Kroasia, Italia, dan Austria. "Ini sangat berarti bagi saya," kata Sahra Kacar (44 tahun), yang lahir di tahun yang sama dengan keluarnya permohonan resmi pertama untuk membangun sebuah masjid di Ljubljana. "Kita akan memiliki tempat yang tepat untuk berdoa, daripada menggunakan berbagai ruang publik." Menjadi yang paling makmur dari antara keenam negara pecahan Yugaslavia lainnya, Slovenia telah menjadi tempat masuknya orang-orang dari seluruh daerah, termasuk warga muslim yang mencari pekerjaan selama 50 tahun terakhir, terutama setelah runtuhnya Yugoslavia pada awal tahun 1990-an. Proposal untuk membangun sebuah masjid sebelumnya telah ditentang oleh pejabat lokal yang enggan adanya pendirian masjid. Beberapa di antaranya mencoba untuk memaksa adanya referendum terkait masalah ini pada 2004 lalu. Sekitar 12 ribu orang telah menandatangani sebuah petisi meminta diadakannya sebuah pemungutan suara, tetapi Mahkamah Konstitusi Slovenia memutuskan bahwa hal itu inkonstitusional atas dasar kebebasan beragama. "Kami merasa bahagia memulai pembangunan proyek sipil ini di Ljubljana, yang dengan demikian akan menjadikan kota ini terkemuka dan lebih pluralistik," ujar Ulama Nedzad Grabus, yang juga perwakilan tertinggi dari Komunitas Islam di Slovenia, saat memberikan pidato di upacara itu. Pembangunan masjid ini diharapkan dapat dimulai pada November mendatang dan proyek diperkirakan akan memakan waktu sampai tiga tahun dengan biaya sekitar Rp 181,6 miliar. Masyarakat Islam akan menanggung sebagian dari biaya ini, berkat sumbangan dari Qatar. #luck
Posted on: Sun, 15 Sep 2013 03:13:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015