Soal Mobil Murah: REZIM SBY BERMENTAL & BERTINDAK SEBAGAI "JURKAM" & "DEALER" PRODUK ASING By: Haris Rusly |Petisi 28 Soal harga sebuah mobil, murah atau mahal, itu bukan urusan kita, tapi urusan produsen mobil & konsumen yg membelinya. Jangan sampai cara kita berdebat & menata negara seperti para pedagang & pembeli di pasar mobil Kemayoran, yaitu berdebat soal harga mobil, seperti perdebatan tak bermutu antara Jokowi versus MS Hidayat & Hatta Rajasa. Soal kemacetan, tak melulu terkait soal murahnya harga mobil. Jepang adalah salah satu negara produsen mobil terbesar di dunia, namun Ibu Kota-nya tak dipenuhi oleh mobil pribadi, tak macet. Soal kemacetan di Jakarta sangat terkait dengan tata kota, tata kenegaraan & pemerintahan era reformasi yg katanya desentralisasi, tapi pada prakteknya sangat sentralistik. Semuanya berpusat di Jakarta, mulai dari pusat pemerintahan, pusat ekonomi, film, model, hingga pusat lonte, mafia & kejahatan. KEMACETAN, BANJIR HINGGA KRIMINALITAS DI JAKARTA DI-IMPOR DARI DAERAH LAIN DI INDONESIA. Persoalan mobil murah terkait erat dengan mentalitas rezim SBY yg tak bertindak sebagai "Leader" untuk membangun industri nasional. REZIM SBY BERTINDAK SEBAGAI "DEALER" BAGI PRODUK ASING!! Kebijakan pemerintahan SBY untuk dalam rangka katanya menghemat energy, tapi dengan mendukung perusahaan otomotif Jepang, yaitu Toyota, Honda & Daihatsu untuk memproduksi mobil murah, adalah kebijakan yg brengsek!! "Baru kali ini, ada sebuah pemerintahan yg dengan bangga menjadi jurkam & dealer bagi produk asing". Pertanyaannya, kemana mobil Esemka yg menjadi "transportasi" Jokowi menuju Gubernur DKI & mobil "rem blong" model Dahlan Iskan? Dulu, juga ada mobil Timor punya Tomi Soeharto, mobil Bimantara punya Bambang Soeharto, serta mobil Perkasa punya Texmaco, tapi semuanya dihancurkan. SAATNYA KITA BANGUN INDUSTRI NASIONAL YG MANDIRI, AGAR EKONOMI NASIONAL TAK BERDIRI DI ATAS PONDASI IMPOR YG MENGGERUS DEVISA.
Posted on: Mon, 23 Sep 2013 05:18:42 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015