Sudah hampir enam tahun berlalu sejak Branislav Ivanovic pindah dari Eropa timur ke London barat, dan bek Serbia ini berbicara dengan situs resmi Chelsea mengenai posisinya di lapangan, golnya di Amsterdam, dan aspirasinya di bawah manajer yang baru... Rabu, 15 Mei 2013. Amsterdam Arena. Dua menit jelang injury time, Juan Mata melepaskan tendangan penjuru dari sisi kanan. Skor saat itu seimbang, satu sama, dan Chelsea sedang mencari gol kemenangan di akhir laga di final Europa League. Ketika Mata melepaskan tendangan penjuru, Branislav Ivanovic menunggu sedikit di depan titik penalti. Setelah itu ia melompat lebih tinggi dari dua bek Benfica untuk menyundul bola. Sundulannya bagus, ia menggunakan lehernya untuk mengarahkan bola ke arah darimana bola itu melaju. Waktu terdiam. Artur, di gawang Benfica, juga terdiam. Bola melambung ke pojok terjauh gawang. Pertanyaannya apakah bola akan jatuh dari langit Amsterdam tepat pada waktunya untuk melewati bawah mistar gawang kiper Benfica. Itu terjadi, dan meluapkan kegembiraan dari lautan biru di belakang gawang, dan juga mereka yang berbaju biru di atas lapangan. Bagi sang pencetak gol, yang terhukum dan tak bisa tampil di Munich, itu adalah sebuah penebusan. "Itu adalah salah satu momen terhebat dalam karir saya," ujar Ivanovic sambil tersenyum mengingatnya. "Tentu saja saya tidak akan pernah melupakannya." Namun Anda akan mendapatkan kesan bahwa bek serba bisa kami ini tidak terlalu gemar berkubang dalam kenangan. Seperti yang ia katakan, "kenangan adalah hal yang bagus, tetapi Anda tidak hidup untuk kenangan." Karena itu, adalah sebuah kejutan yang kecil melihat karirnya mengikuti peningkatan yang konsisten. Ia pindah ke Lokomotiv Moskow dari Serbia pada tahun 2006, dan saat di Rusia lah ia menjadi pemain reguler dalam tim nasional Serbia yang berbakat. Penampilannya yang impresif di Russian Premier League menghasilkan ketertarikan dari seluruh Eropa, dan Chelsea lah yang berhasil mendapatkan jasanya pada bursa transfer Januari 2008. Perlu waktu bagi Ivanovic untuk melakukan debutnya bagi klub - faktanya, delapan bulan - tetapi sejak ia berhasil menembus tim utama, di bawah asuhan Luiz Felipe Scolari, ia terus mekar di atas lapangan di posisi di mana ia ditugasi. Sang bek mengakui bahwa ia bahkan tidak yakin apa yang klub harapkan darinya ketika ia menandatangani kontrak bersama The Blues, tetapi keserbabisaannya di sisi kanan pertahanan jelas menjadi alasan mengapa ia menjadi pemain bertahan kami. "Saya tidak tahu posisi apa saya saat saya bergabung dengan Chelsea," kata Ivanovic sambil tertawa. "Saya memulai sebagai bek kanan. Setelah itu saya bermain sebagai bek tengah dan setelah itu saya pindah lagi menjadi bek kanan!" "Di sepanjang karir saya, saya selalu berpindah dari bermain di dalam dan di luar. Saya sangat gembira karena itu adalah hal yang bagus bagi saya untuk bisa bermain di kedua posisi itu, saya selalu melakukan yang terbaik di manapun saya bermain. Pada akhirnya saya senang karena saya suka bertahan, dan saya sangat menikmati bermain di lini pertahanan tim ini." Bagi seorang pemain yang tumbuh dan ingin menjadi seorang striker - Ivanovic menyebut penyerang tengah Brasil, Ronaldo, sebagai inspirasi pertamanya untuk menjadi pesepakbola, selain juga ayahnya, Rade, yang juga seorang pesepakbola profesional - transformasinya ke bek kanan, di mana ia selalu tampil kecuali di satu pertandingan kami di musim ini, sudah berlangsung lama. Untungnya, ia memiliki satu rekan setim yang secara khusus membantunya dalam proses itu. "Bagi saya, Ashley (Cole) adalah bek kiri terbaik di dunia dalam 10 tahun terakhir. Saya sangat senang bisa bekerja dengannya." "Terkadang, sulit untuk belajar darinya karena ia melakukan segalanya secara natural. Tidak ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dan menjadi sepertinya. Bagi saya, ia selalu membantu saya sebagai referensi yang bagus. Ketika Anda memilikinya sebagai rekan di sisi lapangan yang berbeda, Anda harus bekerja keras untuk bersinergi dengannya dan kami mencoba melakukan hal itu." Pada Januari nanti, Ivanovic akan merayakan enam tahunnya bersama klub, dan ia pantas mendapatkan tempatnya sebagai salah satu pemain paling berpengalaman dan paling lama di dalam skuat. Namun ia belum cukup lama untuk bisa bermain di bawah Jose Mourinho sebelumnya, karena ia bergabung dengan The Blues hanya beberapa bulan setelah masa kepelatihan pertama sosok asal Portugal itu berakhir. Ivanovic tidak ingin membicarakan mengenai manajer-manajer yang sudah bekerja dengannya dengan kembalinya Mourinho. Ia justru ingin fokus pada masa depan. Bagi pemain asal Serbia ini, ia ingin berpikir ke depan, dan itu artinya adalah peningkatan konsistensi penampilan kami dan hasil-hasil akhir yang kami raih. "Sepakbola adalah hal yang terjadi untuk menjadi sejarah, agar fans terus ingat," katanya. "Hari ini adalah hari yang lain dan kami harus fokus pada pertandingan berikutnya." "Adalah sebuah kegembiraan yang besar bisa bermain di bawah Jose. Ia selalu memberikan motivasi yang besar. Kami harus mendorong diri kami untuk bisa memperbaiki diri dan kami harus memotivasi diri kami sendiri di setiap pertandingan karena ia mengharapkan hal itu dari kami, dan itulah yang klub harapkan dari kami." "Ini adalah sebuah kegembiraan besar tetapi masih ada banyak kerja keras yang harus kami lakukan. Kami telah bermain beberapa pertandingan yang bagus, kami telah merasakan beberapa kekalahan juga. Tim dan penampilan kami bisa terus membaik, kami bisa lebih baik lagi dan saya pikir kami akan melakukannya setelah jeda internasional ini." Bukanlah sebuah kejutan jika Ivanovic memberikan Anda perasaan bahwa ia selalu ingin lebih. Keinginan dan keyakinan itu telah membantunya menjadi bek kanan seperti ia saat ini di jantung pertahanan kami, dan dengan adanya dia di belakang, ada alasan yang bagus bagi suporter The Blues untuk menatap ke tahun-tahun yang masih akan terus dipenuhi oleh trofi di Stamford Bridge. Read more at indo.chelseafc/news/latest/1662#6deVjuL5BkTP13tr.99
Posted on: Thu, 10 Oct 2013 02:54:57 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015