Syekh Abdullah bin Muhammad dalam Al Jam’u Al Qoyyim Lisilsilati - TopicsExpress



          

Syekh Abdullah bin Muhammad dalam Al Jam’u Al Qoyyim Lisilsilati Al Mudzakkaroh Al Istirajiyyah memberikan analisa menarik terkait potensi tegaknya Khilafah di Syam dan Yaman. Kedua daerah tersebut dinilai memenuhi unsur-unsur untuk tegaknya Khilafah. Beliau kemudian memaparkan lima kriteria pendukung tegaknya Khilafah. 1. Lokasi tidak berada di zona mati dan mendukung kesediaan dasar Jika mengambil contoh perang yang dilancarkan Amerika di Irak dan Afghanistan, dengan kapasitas serangan yang sama, Irak mampu begerakan menuju jalan Islam dan menempatkan mujahidin di belakangnya. Pasalnya, Irak merupakan wilayah penting dalam sejarah Islam di antaranya mudah dijangkau oleh para pendukung dan bantuan dan memiliki sarana komunikasi memadai untuk kebutuhan perang. Berbeda dengan di Afghanistan, kendati seluruh kampung dimusnahkan tidak pernah ada pemberitaan karena aktivitas media dipusatkan di kota-kota. Karenanya, umat Islam harus mengintensifkan kesungguhan perjuangan di area geografis yang hidup. 2. Lokasi Syam dan Yaman termasuk dan dekat dengan wilayah wilayah yang memiliki pengaruh keagamaan. Sejarah mencatat bahwa Kekhilafahan selalu terkait dengan siapapun yang menguasai Makkah, karena Makkah adalah kiblat kaum muslimun. Oleh karena itu, seorang Khilafah sepanjang sejarah Islam berusaha untuk bisa berkhotbah di mimbar Masjidil Haram pada hari-hari pertama mereka berkuasa. Hal demikian itu untuk menambah keabsahan secara syar’i, bahwa kekuasaan telah berpindah ke tangan mereka. Lokasi lain yang memenuhi kriteria ini adalah Madinah dan Al Quds, karena ketiga kota ini memiliki masjid yang paling banyak dikunjungi selain memliliki pengaruh religius di dunia Islam. 3. Syam dan Yaman memiliki letak geografi pegunungan dimana memiliki topografi yang mendukung aktifitas militer defensif. Syekh Abdullah bin Muhammad mengatakan pada fase yang akan datang, operasi militer akan semakin luas dan digelar di area terbuka. Namun begitu, sangat diperlukan adanya basis perlindungan dengan dukungan faktor-faktor alami. Dengan begitu, pasukan tidak akan mengalami kehancuran massal apabila terjadi serangan udara dalam skala besar. Sejarah militer kontemporer menyaksikan bahwa siapapun yang paling hebat dalam menguasai topografi, maka dialah yang memiliki kesempatan paling besar untuk memperoleh kemenangan dalam pertempuran, meskipun lawan memiliki kekuatan super. 4. Wilayah Syam dan Yaman memiliki ketahanan pangan demi mencukupi kebutuhan makanan dan air bagi masyarakat di sana jika terjadi blokade ekonomi oleh kekuatan kufur internasional. Embargo terhadap Irak antara tahun 1991 hingga 2003 tidak menjadikan Saddam Husein menyerah seketika itu. Pasalnya Irak memiliki dua sungai dan lahan pertanian yang luas untuk mencukupi kebutuhan pangan warganya. Lain halnya jika embago dijatuhkan kepada Qatar dan Kuwait, dan negara-negara lainnya yang hidup dari persediaan makanan import dan air laut yang asin. 5. Syam dan Yaman memiliki tabiat penduduknya yang suka membantu, mempunyai presentasi keyakinan agama yang layak, memiliki keberanian, sabar menanggung penderitaan dan kehidupan yang keras. Dibutuhkan karakter penduduk yang memiliki keyakinan agama kuat. Mereka harus kokoh dalam memegang agama, memiliki keberanian, sabar jika ditimpa kesulitan, dan mampu untuk bergerak. Umumnya ada atau tidaknya optimisme dalam menghadapi suatu peristiwa berpulang pada karakteristik penduduknya. Bangsa kolonial pernah menderita kekalahan dari kekuatan segelintir orang. Rusia pernah menderita kekalahan dari keberanian orang-orang Kaukasus. Italia mengalami kekalahan dari penolakan bangsa Libya. Komunis Soviet mengalami kekalahan dari bangsa Afghan yang cinta kepada Islam. Dari kelima kriteria ini, Syekh Abdullah bin Muhammad mengatakan Syam dan Yaman merupakan daerah vital dari jantung dunia Islam. Dua tempat itu bisa digunakan untuk memotivasi kaum muslimin. Syam dan Yaman memiliki pertahanan yang kokoh. Sumber air dan makanannya mencukupi untuk menempatkan mujahidin dalam posisi aman dalam hal ketahanan pangan. Yaman juga berdekatan dengan daerah yang memiliki pengaruh Islam, sebab Yaman terhubung langsung dengan Hijaz di mana di dalamnya terdapat Makkah dan Madinah. Sedangkan Jerusalem berada di wilayah Syam yang mencakup Suriah, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Dengan memandang karakter manusia dari dua tempat itu cukup dikatakan bahwa penduduk Syam dan Yaman merupakan orang-orang yang paling banyak berpartisipasi dalam jihad.
Posted on: Sat, 01 Feb 2014 06:41:09 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015