TANAMKAN RASA SOPAN SANTUN PADA ANAK SEJAK DINI Setiap orangtua - TopicsExpress



          

TANAMKAN RASA SOPAN SANTUN PADA ANAK SEJAK DINI Setiap orangtua tentunya ingin melihat anak-anaknya berprilaku dengan sopan santun. Sikap sopan anak adalah cerminan orangtuanya. Namun hal ini terkadang sulit bagi orang tua untuk mengajarkannya pada anak. Sopan santun juga merfleksikan kepribadian yang penuh cinta dan tenggang rasa. Memang terkadang dalam mengajarkan sikap sopan santun, kita sebagai orang tua terkadang cepat naik darah jika anak melakukan sikap yang tidak sopan dan ingin mengajarkannya dalam proses yang cepat. Padahal untuk mengajarkan sikap sopan santun membutuhkan waktu yang agak lama agar anak dapat mencerna mengapa ia melakukan sikap sopan santun. Tips berikut mungkin bisa menjadi solusi bagi anda untuk mengajarkan sopan santun pada anak seperti berikut ini: 1. Ajarkan sejak usia dini Mengajarkan sopan santun dimulai dari bagaimana orangtua memperlakukan anak sejak lahir, ajarkan mereka rasa hormat kepada orang lain dari masa kecil mereka karena kesopanan adalah sebuah skill, jika skill sudah terbentuk agak susah untuk menghilangkannya, bahkan para ahli mengtakan sopan itu seperti program dasar sebuah system, jadi apapun yang akan anak lakukan nantinya akan berkaitan dengan kesopanan. 2. Ajarkan kata-kata baik sejak usia 2 tahun Ajarkan balita berusia 2 tahun Anda untuk mengatakan “minta tolong” dan “terima kasih” sejak dini. walapun mereka tak sepenuhnya mengerti arti kata-kata tersebut, balita akan mengartikan kata “minta tolong” sebagai cara tepat mendapatkan yang diinginkan. Begitu pula, kata “terima kasih” adalah cara mengakhiri interaksi dengan baik. Tanamkan ini sebagai kebiasaan dan jadikan kosakata yang baik bagi anak. Hal ini terbentuk jika orangtua melakukan hal yang sama, usia 2 tahun dimana anak biasanya mulai mengucapkan kata, penting bagi mereka mengenal kata-kata yang sopan. Sejak anak berusia 2 tahun hingga 4 tahun, merka kerap mengulang apa yang mereka dengar. anak-anak dapat belajar dari apa yang mereka dengar dan lihat dari orang dewasa. Bantu mereka menangkap kesan dan situasi dari pembicaraan yang sopan. 3. Ajarkan Memanggil Nama Biasakan mereka memanggil nama ketika berinteraksi. Tentu saja, dengan cara yang hangat. Anak-anak juga akan belajar sopan santun dengan bicara menyertakan namanya, misal, “Ayah, bolehkah Ade…” atau “Bu, apakah ibu ijinkan Ade..”. Kendati sesekali permintaan anak sedikit mendesak atau memaksa, orangtua pasti akan lebih terkesan dengan kata-kata yang sopan. 4. Jangan Paksakan Sopan Santun Bahasa adalah kemampuan yang sebaiknya mengalir, bukan dipaksakan. Boleh saja sesekali Anda meminta anak mengatakan “minta tolong” atau “terima kasih”. Selalu mengulang (secara kaku) meminta anak mengatakan “kata ajaib” sebagai syarat memberikan sesuatu, akan membuat anak merasa bosan dengan kata-kata sopan sebelum mereka memahaminya. Jika Anda ingin meminta anak mengatakan “minta tolong”, sebaiknya sekedar katakan saja dengan cara yang baik. Dan pastikan mereka mendengar kalimat yang Anda utarakan. Kebiasaan ini akan lebih cepat ditangkap jika Anda memberikan permintaan dengan kalimat-kalimat yang enak didengar sembari senyum terkembang di wajah orangtua. 5. Koreksi Secara Sopan Ketika anak membuat kesalahan, jaga intonasi dan suara tetap terkontrol. Tetap upayakan kontak mata dan letakkan tangan di bahunya sembari menasihati. Gestur ini merefleksikan jika orangtua mengoreksi anak karena kepeduliannya. Dan, bukan karena marah. 6. Jangan Biarkan Ketika Anak Tidak Berbuat Sopan Beberapa tata krama dan sopan santun mau tak mau harus dilakukan oleh anak Anda. Seperti jangan menggigit orang lain atau berteriak di tempat umum. Jangan biarkan anak berpikir hal-hal tersebut boleh dilakukan. Ajarkan kepadanya bahwa hal-hal seperti berterima kasih, kesopanan, menunggu giliran serta menyapa orang lain adalah hal yang harus dilakukan. Berilah pengertian bahwa hak dan kewajiban saling berhubungan. Jika ia ingin mendapatkan hak, maka ia harus melaksanakan kewajibannya. 7. Kesopanan yang diperlihatkan pada anak akan menunjukkan betapa berharganya anak di mata orangtua. Dan orangtua ingin anak belajar dari kesalahannya serta selalu mendengarkan nasihat orangtua. Kelak, anak juga akan menjadi orang dewasa yang dapat menghormati dan menghargai |orang lain. Untuk itu sebelum mengajarkan sopan santun, kita terlebih dahulu harus memiliki sifat sopan pada diri sendiri karena anak secara tidak langsung akan mencontohkan apa yang dilihat.
Posted on: Sun, 03 Nov 2013 01:14:37 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015