TEKNIK MENYUSUI Demi membantu Anda agar bisa menyusui buah hati - TopicsExpress



          

TEKNIK MENYUSUI Demi membantu Anda agar bisa menyusui buah hati dengan benar, kami menyajikan beberapa hal penting yang mungkin bisa membantu Anda Seharusnya, menyusui tidak menyakitkan Rasa sakit tak boleh dibilang normal. Rasa nyeri bisa berarti bayi Anda tidak mengisap dengan benar. Rasa sakit juga bisa menjadi tanda-tanda infeksi. Dengan demikian, Anda harus segera memeriksakan hal ini secepat mungkin. Tip: Nyeri di payudara selama dua minggu pertama adalah normal. Atasi rasa tidak nyaman dengan mengoleskan ASI di puting serta areola tiap kali selesai menyusui. Jika puting terasa sangat sakit, segera hentikan kegiatan menyusui lalu berkonsultasilah dengan dokter. Posisi bayi yang salah, meski hanya sesaat tetap bisa merusak jaringan payudara Anda. Jika puting tampak pecah-pecah dan menyusui terasa sakit, ada kemungkinan bayi Anda menyusu dengan cara yang tidak benar. Jika Anda tak bisa mendengar suara yang ditimbulkan saat bayi menghisap serta menelan susu, yang ditandai dengan gerakan di telinga, itu berarti ada sesuatu yang tidak beres. Jika puting tampak terlipat secara horisontal atau vertikal, atau memiliki garis berwarna putih, artinya si kecil telah menggigit puting Anda. Sebagian bayi butuh waktu lebih lama Ada kalanya bayi yang baru lahir butuh waktu lama untuk bisa langsung menyusu pada ibunya. Penyebab yang paling umum adalah pembiusan epidural, yakni salah satu teknik pembiusan untuk membantu persalinan. Pembiusan epidural dan pengobatan lain saat melahirkan, bisa membuat bayi mengantuk. Riset menunjukkan, jika pembiusan epidural berlangsung selama lebih dari dua jam, maka Anda akan menghadapi masalah dalam menyusui. Semakin lama pembiusan epidural berlangsung, semakin tinggi kemungkinan Anda mengalami masalah tersebut. Saya pernah melihat seorang ibu yang diberi epidural selama 48 jam. Akibatnya, bayi itu tidak menyusu di ibunya selama tiga minggu. Tip: Jika bayi enggan menyusu, jangan biarkan dia terus tertidur di ranjang rumah sakit. Sebaiknya, letakkan dia di dada, lalu amati tanda-tandanya ingin menyusu. Misalnya, menggeliat, gerakan mengisap yang ditimbulkan dari bibir dan lidah, serta bola mata yang bergerak-gerak cepat. Semua itu adalah tanda-tanda bayi terjaga dari kantuk dan ingin menyusu. Meskipun ASI Anda tidak keluar sampai tiga atau empat hari setelah melahirkan, penting bagi Anda untuk segera menyusui bayi. Sebab, payudara Anda dipenuhi kolostrum, yaitu susu yang mengandung nutrisi penting untuk melindungi bayi dari infeksi. Susui lebih dini Menyusui sesering mungkin selama beberapa minggu pertama pasca melahirkan menandakan Anda memiliki jumlah ASI yang cukup. Sebuah studi menemukan, di beberapa minggu pertama menyusui bayi, payudara ibu membentuk reseptor prolaktin. Prolaktin adalah hormon yang membantu produksi ASI. Semakin sering menyusui, maka semakin banyak reseptor yang dibuat sehingga Anda akan memiliki ASI yang cukup. Tip: Kesalahan terbesar yang sering dilakukan para ibu adalah tidak langsung membangunkan anaknya untuk disusui. Anda harus menyusui bayi Anda tiap dua sampai tiga jam sekali. Bangunkan dia kalau perlu. Jika anak tidak menyusu, maka Anda harus memompa ASI lalu membekukannya sehingga bisa dipakai ketika dibutuhkan bayi. Jika tak mampu menyusui, misalnya karena bayi Anda sakit, Anda harus memompa payudara sekitar sepuluh kali setiap hari selama 14 hari. Bayi prematur juga butuh ASI Jika bayi lahir prematur atau mengalami masalah dengan kesehatannya sehingga tak bisa langsung menyusu, maka peraslah ASI dalam waktu enam jam setelah melahirkan. Tip dari ahli: Cobalah untuk memeras susu dengan cara manual. Kolostrum lebih tebal jika dibandingkan dengan air susu yang akan keluar kemudian. Kolostrum tidak akan keluar dengan baik jika Anda menggunakan pompa elektrik. Bubuhkan tanggal serta nama bayi Anda di label botol ASI dan simpan di dalam freezer. Saat bayi siap menyusu, berikan ASI itu kepadanya sesuai dengan urutan tanggal. Beberapa tip di bawah ini akan membantu Anda untuk menyusui dengan cara yang benar: - Posisikan bayi sedemikian rupa sehingga hidungnya berada di hadapan puting Anda. - Topanglah tubuhnya dengan ujung-ujung jari yang diletakkan di belakang telinga. - Letakkan tangan Anda yang satu lagi di tulang belakangnya. - Gelitik perlahan bibir bayi dengan payudara Anda. - Saat mulut bayi terbuka lebar, alih-alih langsung mengarahkan mulutnya ke payudara, sebaiknya Anda mengarahkan bibir bawahnya ke areola, sekitar satu inci dari puting. Hal ini akan membuat puting berada tepat di atap mulut bayi sehingga dia bisa menekan jaringan payudara dengan lidahnya. Menekan jaringan payudara akan membuat susu mengalir keluar dari areola. source : parentsindonesia
Posted on: Mon, 15 Jul 2013 09:41:55 +0000

Trending Topics



">
Admin delete if not allowed. Private boarding at residence but
Wow, the bible speaks exactly about worship of other gods and

Recently Viewed Topics




© 2015