TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama menyatakan sidang isbat - TopicsExpress



          

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama menyatakan sidang isbat penetapan 1 Syawal 1434 Hijriah berlangsung besok, Rabu, 7 Agustus 2013. "Insya Allah sidangnya akan dihadiri sejumlah ormas Islam dan perwakilan kedutaan besar negara sahabat," kata Wakil Menteri Agama Nasarudin Umar saat dihubungi, 6 Agustus 2013. Menurut Nasarudin, proses penetapan 1 Syawal besok akan diupayakan berlangsung lebih cepat dan efisien. Kementerian ingin keputusan 1 Syawal segera diambil begitu sidang isbat dimulai. Percepatan sidang diperlukan untuk memberi kepastian lebih cepat bagi muslim Indonesia di kawasan Indonesia Timur dengan waktu lebih cepat dua jam dari Indonesia bagian barat. "Kasihan mereka kalau sidang sampai molor satu jam, mereka akan lama menunggu." Biasanya, saat sidang isbat, ada perbedaan pendapat yang muncul dari beberapa organisasi Islam yang hadir. Misalnya penetapan isbat 1 Ramadan pada 9 Juli 2013 lalu. Saat itu ada lebih dari 15 ormas Islam yang menyampaikan tanggapan dan sanggahan. Setiap penanggap rata-rata menghabiskan waktu minimal 5 menit. Menurut Nasarudin, pada isbat besok, Kementerian akan berupaya agar sidang berlangsung lancar dan tak banyak yang berkomentar. Caranya, Kementerian membuka sesi khusus untuk penyampaian tanggapan dan pandangan dari perwakilan ormas yang digelar sebelum sidang isbat. Sebelumnya, lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memprediksi Idul Fitri tahun ini dilaksanakan serentak, yaitu pada Kamis, 8 Agustus 2013. Menurut Deputi Sains Antariksa dan Dirgantara Lembaga Penerbangan, Thomas Djamaluddin, sabit bulan muda pada 7 Agustus di Sunda Kelapa akan berada pada ketinggian 3 derajat 26 menit. Ketinggian ini berada di atas syarat ketinggian minimal sebesar 2 derajat yang telah disepakati berbagai organisasi kemasyarakatan. Adapun Majelis Ulama Indonesia baru akan memastikan tanggal hari raya melalui sidang isbat. Sidang yang dipimpin Menteri Agama dan dihadiri para pemimpin organisasi masyarakat Islam itu akan mengumpulkan laporan pengamatan hilal dari berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Sedangkan Muhammadiyah, yang berpuasa lebih dulu, menjalankan puasa selama 30 hari. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin memastikan organisasi yang ia pimpin akan berhari raya berbarengan dengan pemerintah. Menurut dia, Muhammadiyah telah memutuskan berhari raya pada Kamis tanpa menunggu laporan rukyat dari sidang isbat.
Posted on: Tue, 06 Aug 2013 10:34:50 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015