TENTANG AUTISME : Diagnosis Autisme Untuk mendiagnosis autisme - TopicsExpress



          

TENTANG AUTISME : Diagnosis Autisme Untuk mendiagnosis autisme atau bukan, harus mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan secara internasional, yaitu ICD-X (International Classification of Disease 10th ed.) dari WHO (World Health Organisation, 1993) ataupun DSM-IV/TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 4th ed. Text Revision) dari APA (American Psychiatric Association, 1994/2000) Kriteria Diagnosis Untuk Autistik pada DSM-IV TR (APA, 2000): A. Harus terdapat paling tidak total enam hal pada bagian 1, 2, dan 3, dan paling tidak dua hal dari bagian 1, dan masing-masing satu hal pada bagian 2 dan 3. 1. Gangguan/masalah kualitatif pada interaksi sosial, yang ditandai oleh paling tidak dua hal di bawah ini: a. Gangguan/masalah yang jelas pada penggunaan berbagai perilaku nonverbal seperti kontak mata lekat, ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerak tubuh untuk mengatur/mengadakan/terjadinya interaksi sosial b. Tidak bisa melakukan hubungan/aktivitas pertemanan dengan anak seusianya sesuai tahap perkembangan c. Tidak adanya usaha spontan untuk berbagi kesenangan (hal yang menyenangkan), ketertarikan (hal yang menarik), atau melakukan bersama dengan orang lain (misalnya tidak melakukan memperlihatkan/menampangkan, membawakan, atau menunjuki benda/hal yang menarik perhatiannya). d. Tidak adanya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik (2 arah). 2. Gangguan/masalah kualitatif pada komunikasi yang ditandai dengan paling tidak satu hal berikut di bawah ini: a. Terlambat bicara, atau bahkan tidak pernah bicara (yang tidak disertai kompensasi/usaha-lain untuk berusaha berkomunikasi dengan cara lain seperti gerak tubuh atau mimik) b. Pada individu yang mampu berbicara, terjadi gangguan/masalah pada ketidak mampuan untuk memulai atau berhenti/menahan/menunda pembicaraan dengan orang lain. c. Menggunakan bahasa yang terbatas/itu-itu saja (stereotipe) serta berulang-ulang atau janggal/tidak-umum/aneh (idiosinkrasi) d. Tidak adanya bermain pura-pura (imajinatif) dan meniru-niru, yang beragam (variatif) dan spontan, sesuai dengan usia 3. Pola perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas, berulang-ulang, dan itu-itu saja, yang ditandai oleh paling tidak satu hal berikut di bawah ini: a. Asyik mengerjakan atau tertarik pada sesuatu secara berulang-ulang serta itu-itu saja yang intensitasnya ataupun fokusnya (bendanya/halnya) abnormal b. Senang melakukan suatu rutinitas atau urut-urutan yang teratur (ritual) yang non-fungsional (tidak bermanfaat), secara kaku (tidak fleksibel, tidak boleh terganggu/dirubah) c. Melakukan gerakan-gerakan yang terbatas (tertentu itu-itu saja) serta berulang-ulang (misalnya mengepak-ngepakkan tangan, memilin-milin jari, atau gerakan-gerakan seluruh tubuh yang kompleks). d. Asyik berlama-lama terhadap bagian-bagian dari benda-benda B. Keterlambatan atau abnormalitas pada paling tidak satu dari hal berikut, dengan mulai terjadinya sebelum usia 3 tahun, yaitu (1) interaksi sosial, (2) penggunaan bahasa pada komunikasi sosial, atau (3) bermain pura-pura (imajinatif) atau simbolik (serupa/menyerupai sesuatu) C. Gangguan/masalah ini tidak lebih cocok/sesuai untuk Sindrom Rett atau CDD (Childhood Disintegrative Disorder).
Posted on: Sat, 17 Aug 2013 23:54:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015