TEROR - PENYANDANG VICTIM MENTALITY SYNDROM (FIKSI MISTERY PART - TopicsExpress



          

TEROR - PENYANDANG VICTIM MENTALITY SYNDROM (FIKSI MISTERY PART II) Penulis Arzintha Milannesty D"azzuri Senja telah memancarkan semburat oranyenya seolah sang hitam akan menyusulnya. Beriringan gelegar petir dan gumpalan awan pertanda hujan akan segera memandikan buana sore ini. Tin tin. Suara klakson mobil didepan sebuah rumah "Aahh itu pasti Roy" bisik Auli "Aku ingin menyambutnya dari pulang kerja" batin Auli lagi " Assalamualaikum " ucap salam Roy sambil menggandeng Vietha kekasihnya "Walaikumsalam" jawab Auli setengah berlari Namun langkahnya sedikit diperlambat setelah tau Roy datang dengan seorang wanita dan tampak begitu mesra. "Aduh siapa wanita itu? Apakah kekasihnya Roy? Tidak tidak kenapa pikiranku lancang dan secepat itu cemburu dan ingin memiliki Roy" teriak batin Auli "Auli, kok melamun? Ayo kenalin ini Vietha dia kekasihku" kata Roy "Vietha" jawab gadis itu "Saya Auli" jawabnya "Gilaaa, ada debaran hebat di dadaku, gemuruh yang begitu menusuk ketika Roy menyebutkan kekasihku, tapi aaneh juga kenapa aku secepat itu punya rasa pada Roy? Apa karena dia baik dan perhatian daripada suamiku" batin Auli "Hay, pada ngobrol sana biar kenal kalian berdua, aku tinggal ganti baju dulu ya" kata Roy "Iyaa sayang, aku akan bersama mbak Auli di belakang" jawab Vietha Muaachh kecup Roy di kening wanita yang begitu dicintainya. "Busyett pakai mesra mesra lagi didepanku" batin Auli "Yukk mbak kita ngobrol di belakang" kata Vietha mengagetkan Auli Akhirnya dua wanita itu Vietha dan Auli, ngobrol di taman belakang. Dan nampak mereka berdua saling tertawa dan kadang sedih jika teringat sebuah penderitaan "Kamu wanita yang beruntung Vietha, punya kekasih yang penyabar dan sangat sayang padamu, kadang aku iri ketika Roy bercerita tentang begitu besar cintanya padamu" kata Auli dengan mimik sedih "Aach masa sih? Yaa aku doakan semoga kamu juga bisa segera menyelesaikan masalahmu dan menikah lagi dengan lelaki yang tepat" kata Vietha "Asyek bener ngobrolnya" suara Roy yang tiba tiba mengagetkan. "Sayang, sini kita lagi ngobrolin bisnis nih. Akukan punya butik dan aku mau ngajak mbak Auli untuk kerja di butikku sementara" kata Vietha "Ohh iyaa bagus itu, buat sementara sampai kamu bener benar sudah fresh pikiran" kata Roy "Makasih ya, kalian berdua baik banget sama aku" kata Auli Mereka bertiga pun saling bercerita, sehingga kini sosok Auli makin melupakan masalahnya dan berganti berambisi ingin memiliki Roy. Hingga tanpa sadar perlahan mempunyai pikiran negatif dan jelek. **** Hari terus berlalu dan tak terasa sudah hampir satu bulan Auli tinggal serumah dengan Roy tanpa hubungan yang pasti, karena Roy mengaku pada tetangga bahwa Auli adalah sepupunya yang datang dari Bandung. Hingga ke akraban mereka berdua menumbuhkan bibit cinta di Auli dan menimbulkan sedikit kecemburuan di hati Vietha. "Kamuu kenapa sih? Sewot mulu? Auli itu sudah aku anggap seperti saudaraku " kata Roy dengan amarah "Tapi aku lihat kalian makin mesra, seolah ada ikatan hubungan lain di belakangku, gini aja mbak Auli suruh cari kost, kan dia sudah bekerja di tempatku" kata Vietha tak kalah sengit Rupanya pertengkaran itu terdengar Auli, bukannya prihatin malah tertawa seolah memiliki kesempatan dan ruang untuk perlahan lahan memasuki hati Roy. "Maaf aku tak sengaja mendengar percakapan kalian, aku merasa bersalah lebih baik aku cari kost aja Roy" tiba tiba kata Auli yang membuat Roy terkejut "Jangan Auli, kamu dirumahku saja, gak papakan sayang ? " kata Roy sambil berkata pada Vietha "Ihhhh iya iya mbak" kata Vietha sedikit jengkel **** Malam begitu dingin karena hujan turun begitu derasnya hingga menggundang birahi yang datang begitu menghebat. Suara petir saling mengadu teriakan dengan kilatan kilatan yang siap menghanguskan dengan ribuan voltase. Ditambah padamnya lampu membuat suasana ingin melabuhkan raga diperaduan. "Roy Roy, punya lilin ?" Tiba tiba Auli dengan kelicikan sengaja mengetuk kamar Roy "Ada Auli masuk aja ambil tuh di laci," kata Roy Auli pun memasuki kamar Roy dengan baju tidur yang begitu tipis dan menelankan liur bagi siapa yang memandangnya. Hingga Roy pun seperti ada iblis yang membisikinya sehingga lupa sang kekasih hati. Tangan tangan kokoh Roy pun semakin gerilya menggerayangi tubuh Auli, dan tak bisa terelakkan lagi, pertarungan dua insan di lembah dosapun tak bisa di hindari. "Akhirnya Roy, jatuh juga kamu kepelukanku" batin Auli "Ohhh tidak Roy apa kita lakukan ini" isak Auli pura pura, ketika subuh terbangun terlebih dahulu. "Maaf Auli, aku khilaf. Aku mohon jangan ceritakan pada Vietha ya" kata Roy "Tapi bagaimana dengan nasibku Roy" kata Auli masih jengkel karena masih Vietha dan Vietha lagi di benak Roy "Aku mencintai Vietha, aku tidak mau kehilangan dia" kata Roy "Tapi aku juga punya perasaan Roy, aku suka kamu, dan kamu sudah menyentuhku" kata Auli "Aku mohon aku tidak mau kehilangan Vietha, baiklah kita jalani perselingkuhan ini" kata Roy Akhirnya dua insan itupun berpelukan lagi. *** " Jauhin Roy " sebuah telp dari seorang wanita "Siapa ini " teriak Viethaa Tit tit dan telepon dimatikan begitu saja untuk dihubungipun telepon sudah tidak aktif. Teror demi teror diterima Vietha. Tanpa tau siapa pengirimnya dan itu amat sangat mengganggu hubungan Vietha dan Roy. Karena dalam benak Vietha menuduh Auli. Sebuah sms di teriima lagi oleh Vietha "Sampaikan salamku kepada pemilik tahi lalat disebelah dalam paha kirinya dan pemilik tatto di lengannya yang bertulis RR" "Siapaa sich ini, bukankan semua ini tanda tanda yang ada di Roy? Dan apakah Roy sudah bener benar menghianatiku hingga semua tanda yang ada di tubuh Roy, wanita itu tau" tangis Vietha "Malam ini juga aku akan kerumah Roy, aku akan minta penjelasan pada Roy apa maksud dari sms ini?"Kata Vietha Begitu sampai rumah Roy, yang bukakan pintu adalah Auli "Haii, Vietha kok tumben malam malam kesini?" Kata Auli "Iya lagii ada perlu ama Roy, ada Roy nya?" Tanya Vietha "Bentar ya aku panggilkan " kata Auli Akhirnya pertengkaran Vietha dan Roy pun tak bisa dihindari dan itu memberi senyum kepuasan pada Auli. Dan hubungan mereka berdua harus kandas dan terputus. Karena tanpa mereka berdua sadari ini adalah ulah Auli. "Kamuu sabar yaa" Kata Auli yang pura pura iba melihat Vietha menangis dan berpamit pulang "Makasih Auli, memang suratan berkata lain, jaga Roy ya? Dia baik banget kok sebetulnya" kata Vietha " Sayang, kini aku bahagia kamu telah jadi milikku" kata Auli bergelayut manja pada Roy "Iya Auli, sekarang aku jadi milikkmu" kata Roy. Akhirnya kedua insan itupun berpelukan seolah sebuah kebahagiaan akan tersandang. *** "Aku harus bisa melupakan Roy dan menunjukkan aku bisa tanpanya, dan keprofesionalku sebagai atasan akan aku tunjukkan dan takkan aku pecat Auli, karena entahlah pikiranku beralibi bahwa Aulilah wanita itu " batin Vietha. "Hai, Viet maaf yaa bukan maksudku merebut kekasihmu" kata Auli tanpa ada rasa bersalah "Tenang aja Auli, semua sudah diatur jika dia jodohku akan kembali padaku dan jika dia jodohmu maka dia akan milikmu, dan aku takkan memecatmu dari butik ku" kata Vietha berusaha datar. Ucapan datar Vietha, malah membuat Auli makin membencinya dan sangat membuatnya iri, pantas Roy begitu mencintainya masih sering menyebut nama Vietha. " Kamu kenapa bengong aja?" Kata Rizma teman sesama di butik "Aku di marahi ama bu Vietha, karena si Roy kekasihnya lebih mencintaiku, kini aku di pandang sebagai pelacur" kata Auli yang menfitnah Vietha "Masaa, bu Vietha tega mengatakan kamu pelacur? Karena aku lihat dia sosok yang bijak, tak pernah mencampur adukkan masalah pribadi ama pegawainya" kata Rizma tak percaya "Ya sudah kalau tidak percaya, "kata Auli ketus sambil meninggalkan Rizma yang terbengong atas sikap Auli "Kenapa sich semua menyanjung Vietha, padahal aku juga tidak kalah cantik ama dia" batin Auli **** Sepulang kerja dari butik suasana hati Auli semakin tidak karuan begitu banyak pikiran pikiran negative yang muncul di benaknya. Dan sesampai dirumah ditambah dengan kegelisahan teramat amat sangat karena Roy kekasihnya pulang terlambat. "Kamu dari mana Roy? Kenapa pulang terlambat" kata Auli sengit Kontan saja Roy langsung murka, karena baru pulang kerja sudah disambut omelan dan tuduhan Auli macam macam "Aku dari kerjalah, kenapa sih kamu marah marah kagak jelas gitu?" Tanya Roy dengan murka. "Kamu pasti tadi makan siang ama Vietha ya? Pasti lagi mesra mesraan yaa? Kata Auli terus mengintimidasi Roy "Vietha itu punya harga diri tau ! Kalau sudah putus ya sudah kini dia sama aku hanya rekan kerja saja. Dan aku sudah punya kamu, aku hanya menunggu surat cerai dari suamimu" kata Roy "Sungguh sayang, kamu tidak ada rasa lagikan sama Vietha?" Tanya Auli "Tak semudah membuang sebuah rasa, apalagi aku telah mengkhianatinya, namun aku akan perlahan mengubur rasa itu dengan pelan pelan melalui kehadiranmu" kata Roy kalem "Aaaachhhh bulshitttt, Vietha lagi Vietha lagi ternyata kamu masih cinta dia" teriak Auli sengit Bruaaakkk Auli berlari sambil menangis menuju kamarnya. "Dengar dulu penjelasankuu, kamu selalu marah dan marah lagi, curiga dan cemburu tak ada habisnya. Lain dengan sosok Vietha yang begitu penyabar dan saling mengerti, menyesal aku dengan semua ini" kata Roy berteriak karena dengan kekesalan memuncak. "Kenapa, selalu saja masih ada nama Vietha? Susah payah aku merebutnya, tapi kalau masih ada nama Vietha, sama aja bohong" teriak hati Auli Akhirnya tanpa banyak pikiran mengemasi semua bajunya dan berniat meninggalkan rumah Roy, dengan tabungan hasil bekerja dia akan mengontrak rumah sendiri. "Kamu mau kemana? Kamu mau tinggalkan aku setelah kamu mendapatiku?" Kata Roy kaget setelah melihat Auli keluar sambil membawa barang barangnya. "Yaa, kita putus sampai disini Roy, aku juga akan meninggalkan kenangan bersamamu, dan terima kasih atas bantuanmu selama ini" kata Auli "Ada apaa kenapaa? Kamu berubah? Bukankah kamu mencintaiku?" Tanya Roy "Itu dulu ketika kamu masih bersama Vietha, dan ternyata aku berhasil memikatmu, kini terbukti aku masih punya daya pikat, merebut kekasih orang adalah suatu tantangan bagiku, kalau aku juga bisa!! Masa dari dulu suamiku direbut orang mulu? ahahhahhahah" kata Auli tanpa dosa "Kamu gilaa, kamuu wanita murahan tak punya harga diri, dendammu sangat menuntunmu mengarungi dosa yang kau buat sendiri" kata Roy sengit. BERSAMBUNG PART III
Posted on: Wed, 14 Aug 2013 05:07:02 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015