TUHAN... Subuh tadi, saat berangkat menuju bandara Manado, - TopicsExpress



          

TUHAN... Subuh tadi, saat berangkat menuju bandara Manado, terjadi kecelakaan di jalan yg sedang saya lalui. Sebuah minibus menabrak/menyenggol sebuah motor penjual sayur. Mobil minibus itu berhenti dgn arah yg salah lajur. Saya teringat kecelakaan anak seorang musisi (Ahmad Dhani) yg juga menyeberang dari lajurnya lalu menghantam mobil dari lajur sebaliknya. Supir si sebelah kanan saya berkata "inilah kalau begadang dan pulang pagi". Rekan yg mengantar saya selama di Manado menyambung "inilah kalau tdk ingat Tuhan". Saya lalu spontan bertanya "Tuhannya siapa pak?, Tuhannya pak Ali (Kristen), Tuhannya pak Lucki (Katolik) atau Tuhan saya?". Kami bertiga tertawa. Pak Lucki yg merupakan alumni salah satu perguruan tinggi ternama di Manado lalu berkata "iya ya, kenapa Tuhan kita beda-beda". Pak Ali, supir yg hanya tamatan SMP juga berujar "mungkin Tuhan pak Lucki itu sepupunya Tuhan saya". Ha ha ha, kami malah semakin tertawa. Saya lalu menjelaskan tentang TUHAN YANG PASTI SATU, sesuai dgn judul buku yg sementara saya tuntaskan. Saya bilang ke mereka Tuhan tdk mungkin lebih dari satu, atau punya keluarga. Dia tunggal tdk beranak dan tdk diperanakkan, spt yg kuyakini. Tuhan yg menciptakan pak Ali dan pak Lucki adalah Tuhan yg juga menciptakan saya sendiri. Hanya saja, kita semua mempersepsiNya dgn berbeda-beda. Ada yg melihat dari kiri, kanan, atas, bawah, depan, belakang dan lain sebagainya. Pak Lucki lalu memotong "pak Ali mungkin melihat Tuhan dari atas gunung, makanya dia malas ke gereja". Tawa kami pecah kembali. Akhirnya perjalanan ke bandara kami isi dgn mencoba memahami perbedaan persepsi kami bertiga ttg Tuhan. Ketika mobil tiba di pintu bandara saya berkata "saya yakin pak Lucki dan pak Ali adalah calon penghuni surga". Mereka berdua mengamini. Pak Ali lalu berkata "enaknya kalau di surga bertiga". Saya mengamini pula dlm hati walaupun sebetulnya saya agak malu, sebab surgaNya sebetulnya sangat tidak pantas buatku. Fajar pun menyingsing. Selepas meneguk segelas teh hangat, saya masuk ke ruang tunggu penumpang. Terima kasih Tuhan, sudah memperjalankan hambaMu dan berbagi dgn hamba-hambaMu yg lain, yang punya persepsi berbeda dgnku tentangMu. Selamat pagi semuanya.....
Posted on: Tue, 10 Sep 2013 22:15:06 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015