Tak terbantahkan lagi bila Ryan Giggs adalah living legend yang - TopicsExpress



          

Tak terbantahkan lagi bila Ryan Giggs adalah living legend yang memulai karier dan besar bersama Manchester United. Memulai debut bagi tim Setan Merah sejak 1991, Giggs pun menuai rekor demi rekor dalam catatan kariernya. Hingga kini, ia merupakan pemain dengan penampilan terbanyak untuk United, dengan koleksi 12 gelar Liga Primer, dua Liga Champions, dan masih banyak lainnya. Di usia yang akan genap 40 tahun pada November mendatang, The Welsh Wizard tentu memiliki banyak rekan di lapangan. Uniknya, sebagian besar di antaranya -- yang berusia lebih muda -- memilih pensiun terlebih dulu sebelum Giggsy. Dari beberapa rekan dan mantan rekan bermainnya, Giggs menentukan pemain pilihannya yang ia masukkan ke dalam dream team. Dalam hal ini, beberapa di antaranya masih aktif bermain dan sisanya sudah pensiun dan beralih profesi. Di mulai dari penjaga gawang, pria yang pernah belajar sepakbola bersama Manchester City itu memilih The Great Dane Peter Schmeichel. Alasannya? Giggs menyebut Schmeichel berada di kemampuan terbaik saat dirinya masih muda, serta banyak memenangi pertandingan. Kemudian, beralih untuk urusan bek kanan, bapak dua anak ini menjatuhkan pilihan pada Gary Neville. Dalam hal ini, Giggs memilih Neville bukan karena kepiawaiannya menganalisa pertandingan di salah satu stasiun televisi, melainkan ia menganggap Neville sangat konsisten saat aktif sebagai pesepakbola. Duet bek tengah menjadi milik Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, yang dianggap sebagai duet terbaik lantaran telah mengecap banyak trofi Liga Primer dan juga Liga Champions. Di susunan terbaik berikutnya, Giggs sempat kebingungan dalam menjatuhkan pilihan di antara Denis Irwin dan Patrice Evra. Namun pada akhirnya, pemilik 64 caps untuk timnas Wales itu memilih Irwin, karena ia mampu mencetak gol dari titik penalti. Tak ketinggalan, Cristiano Ronaldo pun ia pilih untuk posisi sayap kanan. Saat membela United selama enam tahun, Giggs mengaku terkesan karena Ronnie mampu mencetak banyak gol, yang terbaik di antaranya terjadi pada musim 2007/08 dengan torehan mencapai 42. Kemudian, duet di sektor lini tengah menjadi hak Roy Keane dan Paul Scholes. Alasan Giggs cukup masuk akal, karena ia menganggap Keane sebagai kapten yang bisa memimpin timnya di setiap laga dengan baik, serta Scholes disebut sebagai pemain yang cukup simpel dan sangat bertalenta yang pernah bermain bersamanya. Posisi yang ditunggu-tunggu pun tiba! Sayap kiri. Sudah pasti Giggs memilih dirinya sendiri mengingat sejarah yang ia toreh selama ini. Posisi terakhir di lini depan jatuh pada Wayne Rooney dan Eric Cantona. Untuk Rooney, Giggs menganggap Wazza memiliki segalanya, karena dianggap tangguh, mampu berlari cepat, bisa mencetak gol dan membuat assist, juga seorang pemenang. Sebagai penutup, mantan kapten timnas Britania Raya ini tak mampu memilih striker lain untuk rekan duet Rooney kecuali Cantona. Inilah dream team versi Ryan Giggs selengkapnya dengan formasi 4-4-2:
Posted on: Mon, 12 Aug 2013 20:49:59 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015