Talking Perbedaan Thaksin Dengan Thohir Banyak yang meramalkan - TopicsExpress



          

Talking Perbedaan Thaksin Dengan Thohir Banyak yang meramalkan jika Inter ditangan Erick Thohir cs akan beakhir tragis seperti City ditangan Thaksin Shinawatra. Tapi setelah ditelisik dari background keduanya, jelas bahw hal itu bagai panggang jauh dari api. City dan Thaksin Bulan madu manis Antara Manchester City dengan Thaksin Shinawatra tidak berlangsung lama, hanya sekitar beberapa bulan saja dari bulan Juni 2007 sampai dengan bulan September 2008. Setelah membeli sebesar 81,6 juta Poundsterling, setahun kemudian Thaksin menjual klub tersebut dengan harga 200 Juta Poundsterling kepada Abu Dhabi United Group. Selama menjadi pemilik klub, Thaksin beberapa kali mendapatkan komentar negatif diantaranya yang datang dari Sven-Göran Eriksson yang mengatakan bahwa: “he [Thaksin] didn’t understand football – he hadn’t a clue.” Komentar Eriksson memang tidak ada salahnya, datang dari latar belakang pengusaha telekomunikasi – birokrat – polisi, Thaksin bahkan tidak pernah bersinggungan langsung dengan bisnis olahraga apalagi sepakbola. Tiba-tiba dalam situasi mendapatkan sorotan terkait memanasnya politik dalam negeri di Thailand, dia melakukan gebrakan dengan membeli rival Manchester United tersebut. Kontan saja dia menjadi sorotan dunia olahraga. Kedatangan Thaksin ke City rupanya mendatangkan publikasi yang sangat luar biasa bagi City, namun dalam hal yang negatif. Kabur dari negaranya Thailand karena dikudeta oleh militer Thailand dan ingin menghindari kasus hukum yang menjeratnya, dirinya kabur ke London dan kemudian membeli Manchester City. Dirinya mendapatan protes dari berbagai pihak, tak kurang dari kelompok aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Inggris yang menilai Thaksin bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi di Thailand selama huru-hara politik sampai akhirnya dirinya lengser dari jabatan PM Thailand. Alih-alih membangun City menjadi klub yang kuat secara prestasi dan bisnis, Thaksin malah membuat City menjadi klub klenik di daratan inggris raya. Diungkapkan oleh pengurus stadon the City of Manchester (sekarang bernama Etidhad Stadium) yang mengatakan bahwa dirinya disuruh oleh Thaksin untuk mengubur jimat di dua lokasi dilapangan mereka. Dua patung gajah dibenamkan di sudut-sudut lapangan dan satu bola Kristal dibenamkan tepat di titik kick off lapangan. Setelah berpindah ke pemilik City sekarang sudah barang tentu jimat-jimat tersebut sudah dibuang. Mungkin cuma cara ini saja yang Thaksin tahu untuk membesarkan nama Manchester City. Erick Thohir dan Portfolionya Erick Thohir yang punya Jak FM dan Gen FM itu ya? Bukannya yang punya Hanamasa dan Pronto? Ya memang sebagian orang hanya tahu bahwa Erick Thohir semata-mata pengusah media, wajar saja karena core bisnis dia selama ini memang di media. Melaui Mahaka Group, Erick Thohir menancapkan namanya di jajaran pengusah besar di Indonesia. Namun banyak orang yang belum tahu bahwa Erick Thohir juga merupakan pebisnis olahraga. Penulis juga baru tahu jika Erick mempunyai saham mayoritas di Persib Bandung, Satria Muda dan Indonesia Warriorrs. Lewat tangan dinginnya, dia mampu menjungkalkan Aspac Indonesia sebagai tim superior di Liga Bola Basket Indonesia. Selain itu Indonesia Wariors juga berhasil mejadi juara ABL beberapa tahun yang lalu. Tinggal Persib saja yang prestasinya masih adem-adem saja, namun dalam segi keuangan bisa dikatakan bahwa Persib ini sehat. Karena manajemen yang produktif sehingga bias mengubah Persib dari klub yang bergantung kepada APBD menjadi klub professional secara manajemen dan keuangan. Tidak puas dengan dalam negeri, ET lantas melakukan ekspansi keluar negeri dengan membeli saham DC United. Di klub itu juga dirinya memberi kesempatan Syamsir Alam untuk bias menembus level dunia. Di DC United, prestasinya juga ga buruk-buruk amat, mereka berhasil menjadi juara US Open Cup 2013 setelah mengalahkan Real Salt Lake 1-0. Ya walaupun sekarang mereka sedang terpuruk di MLS. Tak lama kemudian, dia kembali membeli saham di salah satu klub olahraga di USA, kali ini dia membeli saham klub Philadelphia 76’ers dan dirinya menjadi pemilik klub NBA pertama yang berasal dari Asia. Seolah tidak puas dengan ekspansi ke negeri paman sam, ET menancapkan kukunya di salah satu Negara sepakbola dunia, Italia. Dengan membeli 70% saham Moratti (sekitar 68% saham Inter Milan) Erick menggemparkan Negara Italia dan eropa. Maklum saja, dari 18 klub serie A italia, hanya 1 saja yang dimiliki oleh asing yaitu, AS Roma. Sisanya dimilik oleh warga Italia. Tentu hal ini menimbulkan resistensi yang luar biasa. Mungkin yang akan dialami Erick Thohir akan lebih berat dari yang dialami oleh pemilik baru USA. Selain karena Erick Thohir merupakan orang Asia dan juga klub yang dibelinya merupakan salah satu dari tiga klub legendaris di Italia. Sebagai praktisi HRD yang biasa melihat seseorang dari CV-nya maka bisa saya simpulkan bahwa Thaksin dan Erick Thohir bagai bumi dan langit. Yang satu membeli klub tanpa tujuan yang jelas dan terkena kasus hukum yang sangat berat di negaranya serta tidak mempunyai latar belakang yang mumpuni di bidang olehraga. Sedang yang satu lagi sudah kenyang berbisnis olahraga dan tidak mempunyai kasus hukum. Maka bisa dibilang bahwa Inter tidak akan bernasib tragis seperti City melihat dari background pemiliknya. Namun tantangan ET kedepannya akan sangat berat, dia akan menghadapi ekspetasi yang tekanan yang luar biasa dari fans Inter dan juga tekanan dari Indonesia karena seolah-olah sekarang Erick Thohir yang bertanggung jawab atas kemajuan sepakbola Indonesia. (logika kusut glory hunter).
Posted on: Fri, 25 Oct 2013 22:54:33 +0000

Trending Topics



:0px; min-height:30px;"> Mother Arrested After Leaving Infant in Hot, Unattended Van
ﺗﺤﺬﻳـــﺮ !!! ,,,,,,,,,,
LFB: Batch 2 : March 3-March 24,2014 Deadline of Payment: March

Recently Viewed Topics




© 2015