Terjerat Suap, Rudi Rubiandini Juga Dikabarkan Selingkuh Jumat, 16 - TopicsExpress



          

Terjerat Suap, Rudi Rubiandini Juga Dikabarkan Selingkuh Jumat, 16 Agustus 2013 10:18 Warta Kota/Henry Lopulalan Kepala SKK Migas non aktif, Rudi Rubiandini langsung ditahan usai diperiksa selama lebih dari 22 jam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013). Rudi diduga menerima suap dari PT Kernel Oil dan ditangkap KPK di rumahnya, di Jalan Brawijaya 8 No 30, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2013) malam. TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Setelah ditangkap karena kasus suap 700 ribu US Dolar, Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini juga dikabarkan selingkuh. Rudi dikabarkan menyimpan asmara dengan teman sekantor berinisial S. Kabar tersebut muncul saat tiga puluh orang petugas KPK dikerahkan untuk menggeledah lima lantai Gedung Wisma Mulia, kantor SKK Migas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (14/8/2013) malam. Penggeledahan yang menyita waktu sekitar 17 jam, sejak pukul 21.30 WIB. Lamanya proses penggeledahan lantaran banyaknya dokumen dan barang bukti yang perlu disortir terkait barang bukti suap Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Saat meninggalkan Wisma Mulia, para petugas KPK membawa tiga kardus dan tiga tas berisi barang bukti. Menurut Kepala Humas SKK Migas, Elan Biantoro, tim KPK memfokuskan penggeledahan di lima ruang kerja pejabat SKK Migas. Kelima ruang kerja itu adalah, ruang Kepala SKK Migas Rudi di lantai 40, ruang Kabag Program dan Pelaporan S di lantai 39, ruang Kepala Divisi Komersialitas Minyak Agus Sapto di lantai 36, ruang Deputi Komersialitas Gas Widyawan di lantai 36, Kepala Divisi Komersialitas/Pemanfaatan Gas berinisial PN di lantai 37. Namun menurut informasi, Tim KPK sebetulnya hanya memfokuskan penggeledahan di tiga ruangan kerja. Yakni, ruang Rudi, dan dua ruang pejabat perempuan, ruang S dan ruang PN. Mengapa ruang kerja S dan PN jadi sasaran penggeledahan? Terbetik rumor, pasca-pembubaran BP Migas tahun lalu, berbagai rumor mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi tersebut. Adalah PT Kernel Oil yang dipegang Widodo Ratanachaitong sudah berbisnis sejak era SKK Migas masih bernama BP Migas dan dipimpin R Prijono. Dan, Menteri ESDM dikabarkan memainkan peranan, sehingga Kernel bisa berbisnis minyak kala itu. Sang pejabat sengaja menjaga kepentingan Kernel di SKK Migas melalui S yang sempat jadi Sekretaris Pimpinan (Sespim) SKK Migas di bawah R Prijono. S yang disebut-sebut sebagai selingkuhan Rudi Rubiandini merupakan mantan wartawan. Kernel sendiri terdaftar sebagai perusahaan trader di SKK Migas. Anehnya, sejak era Prijono hingga Rudi, sangat aktif berbisnis hulu sampai hilir. Itu sebabnya, Kernel potensial jadi kartel Migas. Setelah Prijono tak lagi menjabat, digantikan Rudi, peran S sebagaidouble agent, yakni sekretaris dan market intelligent, masih tetap dilakukan untuk mengawal kepentingan Kernel. Karena amat intensnya hubungan kerja Rudi dan S, hubungan tersebut berlanjut ke ranah asmara. Hubungan pribadi Rudi-S akhirnya dimanfaatkan Widodo-Prijono. Sedangkan untuk level struktural di SKK Migas, duet Widodo-Prijono melakukan hubungan saling menguntungkan dengan Kepala Divisi Komersialitas/Pemanfaatan Gas, PN. Inilah yang menjadi alasan KPK fokus menggeledah ketiga ruang kerja pejabat SKK Migas tersebut. KPK bahkan telah mengantongi bukti rekaman penyadapan pembicaraan telepon di antara ketiga orang tersebut terkait dugaan suap perusahaan Migas asing itu. Saat dikonfirmasi, Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro yang dikenal orang lama di SKK Migas, membenarkan S mantan wartawan yang bergabung BP Migas sejak tahun 2005. "Awalnya hanya staf Humas, bawahan saya juga, karena dia kan berlatar wartawan. Lalu dia sempat naik Kasubdit di Humas, dan naik lagi ke bagian Sespim hingga sekarang namanya Bagian Program dan Pelaporan sebagai Kabag. Pejabat di bawah deputi, ya eselon dua lah," jelas Elan. "Saat ruangan dia (S) digeledah, dia ada di situ," tutur Elan. Sebagai rekan kerja dan bekas atasan selama beberapa tahun, Elan mengaku mengenal latar belakang dan kepribadian S. Ia mengungkapkan, S masih single. Elan mengenal S sebagai sosok perempuan pekerja keras dan bahkan disebut workaholic. "Kami kenal dia sebagai profesional, pekerja keras, suka pulang malam, kadang kalau saya lihat CCTV, dia jam 11 malam masih di ruang kerjanya," beber Elan.
Posted on: Fri, 16 Aug 2013 11:31:13 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015