Tetap Rebut Runner Up dari Persib - TopicsExpress



          

Tetap Rebut Runner Up dari Persib Bandung follow@AremaNewsUpdate Siapa bilang Arema semalam, gagal menang. Nyatanya, Arema unggul lawan Barito Putera 1-0. Tapi kemenangan itu, hanya berlangsung lima menit. Mencetak gol di menit 34 lewat Alberto Goncalves di Stadion Kanjuruhan dalam lanjutan Indonesia Super League. Dan lima menit kemudian, kemenangan itu direbut Barito, setelah Djibril Coulibaly, menjebol gawang Kurnia Meiga. Hasil imbang itu, memang mengembalikan posisi Singo Edan di runner up, menggeser Persib, dengan poin sama-sama 60. Arema unggul dalam urusan mencetak gol lebih banyak. Arema agregat 34 gol dan Persib, lima gol di bawah. Namun, persaingan berebut tempat kedua, menjadi kian memanas. Karena masing-masing tim, bisa saling telikung hingga laga pamungkas ISL musim 2012-2013 berakhir. Padahal, laga kemarin terbilang istimewa. Stadion penuh sesak, plus peluncuran Kartune Aremania. Kemudian siaran langsung lewat ANTV, juga tidak main-main. Komentatornya Menpora, Roy Suryo. ‘’Tanpa mengecilkan arti Barito Putera, memang sangat disayangkan, Arema seri di Kanjuruhan. Padahal mereka didukung Aremania yang demikian hebat. Tapi inilah drama sepakbola,’’ ujar Roy memberikan komentar hasil imbang tersebut. Sulitnya Arema meraih poin absolut, sebenarnya tidak lepas dari bagusnya penampilan kiper lawan, Aditya Harlan. Berkali-kali kiper gundul itu mementahkan tendangan Greg Nwokolo, Beto, Gonzales maupun pemain Arema lainnya. Puncaknya, saatnya Aditya menggagalkan tendangan penalti Greg, setelah Amirul Mukminin, handsball. Bola mental, usai tendangan Greg diblok, sebenarnya berhasil disundul Victor Igbonefo. Tapi lagi-lagi Aditya masih berhasil menyelamatkan gawangnya. Itu adalah penyelamatan kesekian kalinya, yang dilakukan kiper berusia 26 tahun ini. Sepertinya, dia selalu berada di tempat yang tepat, ketika bola akan menuju ke gawang. ‘’Yang paling pas mendapat gelar MPV (Most Valuable Player, Red.), adalah kiper itu (Aditya, Red.). Dia benar-benar tampil bagus malam ini (semalam, Red.). Tanpa dia, mungkin hasilnya beda,’’ tambah Roy Suryo, yang semalam adalah untuk pertama kalinya menteri jadi komentator sepakbola. Menteri yang pakar telematika itu juga memberikan apresiasi terhadap giant flag, yang dibuat Aremania. Bendera raksasa itu, konon terbesar di Asia Tenggara. Sayangnya, pembukaan yang spektakuler berakhir antiklimaks. Sekali lagi, pertemuan dengan Barito tak memberi memori manis sedikitpun bagi Arema. Rahmad Darmawan (RD), pelatih Arema, siap bertanggungjawab atas hasil seri dari Barito. ‘’Semua kesalahan saya. Saya yang bertanggung jawab atas hasil imbang ini,’’ ungkap RD semalam dalam pressconference usai pertandingan. Tidak bermain di pertandingan resmi selama berminggu-minggu tampaknya menghabiskan sentuhan magis para penggawa Arema. Namun, RD membantah anggapan bahwa Arema kehilangan momentum bermain akibat nganggur selama berminggu-minggu. Sebab, Arema sudah bermain dua kali laga ujicoba sebelum menjamu Laskar Antasari. ’’Arema sudah dua kali ujicoba untuk menjaga atmosfer pertandingan. Tapi, ini bukan excuse atau alasan saya. Semua sepenuhnya tanggung jawab saya,’’ ungkap pelatih asal Metro Lampung tersebut. Sebaliknya, RD menganggap performa mental tim tidak stabil. Motivasi yang berlebihan karena disambut secara heboh jelang pertandingan, sepertinya membuat para penggawa pujaan Aremania, gugup. Sepanjang babak pertama, RD menyebut bahwa pemain Arema kesulitan menjaga ketenangan. Padahal, dari perhitungan pelatih berusia 46 tahun itu, ada tiga peluang emas yang gagal dimanfaatkan oleh Arema. ’’Ada tiga peluang, tendangan Beto, Greg serta I Gede Sukadana yang sudah di depan gawang, tapi karena kurang tenang, tidak terkonversi jadi gol,’’ ungkap RD. Lalu, peluang emas terbaik gagal dimanfaatkan oleh Arema. Yakni saat Greg gagal (lagi) mengeksekusi bola penalti akibat handsball pemain Barito di kotak terlarang, saat tambahan waktu babak kedua. Greg gugup, sehingga bola tendangannya terbaca oleh kiper Barito. RD menyebut Greg takut mengulangi kesalahan sama, yang dilakukan saat lawan Persipura, sehingga berujung kekalahan. Dengan kegagalan Greg mengeksekusi tendangan penalti, kutukan Arema masih berlanjut. Yakni, ketika ada penalti Arema yang gagal satu kali, maka pertandingan bakal berakhir imbang. Sementara itu, asisten pelatih Barito, Yunan Helmi sangat bersukacita atas kesuksesan Mekan Nasirov dkk mengatasi permainan Arema yang agresif di kandang. Menurutnya, kunci sukses menahan imbang Arema adalah menahan serangan lewat penguatan lini tengah. ’’Kita tempatkan dua gelandang bertahan di depan empat defender. Itu yang bikin Arema kesulitan menguasai pertandingan, karena kita memperkuat lini tengah,’’ tutup Yunan. Dengan hasil ini, Arema naik ke peringkat dua, menggeser Persib Bandung. Poin keduanya sama, namun Arema unggul jumlah pertandingan dan selisih gol. #salamSatujiwa #ardneh
Posted on: Mon, 02 Sep 2013 08:37:45 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015