Tiga Rekrutan Anyar PERSIB Lahir di November November ini merupakan awal baru bagi skuat PERSIB. Setidaknya ada tujuh pemain baru yang sepakat bergabung dengan Maung Bandung. Tercatat lima pemain lokal dan dua pemain asing hijrah dari klub asalnya ke PERSIB. Mereka adalah, Tantan (Sriwijaya FC), Ahmad Jufrianto (Sriwijaya FC), Ferdinand Sinaga (Persisam Samarinda), M. Taufiq (Persebaya 1927) dan M. Natshir (Arema Indonesia). Sedangkan di jajaran pemain asing ada Makan Konate dan Djibril Coulibaly (Barito Putra). Uniknya, dari tujuh pemain yang sudah mencapai kesepakatan dengan PERSIB tersebut, tiga di antaranya lahir di bulan November ini. Siapa saja kah mereka? 1. Djibril Coulibaly Pada 8 November lalu Djibril Coulibaly tepat berusia 27 tahun. Usia barunya ini diwarnai dengan bersedianya Djibril bergabung dengan PERSIB. Terimakasih kepada manajemen PERSIB atas kepercayaannya pada saya. Semoga saya dapat memberikan semua yang terbaik dari diri saya dan menghabiskan musim depan dengan bagus, ujar Djibril begitu ia resmi berbaju Pangeran Biru. Terlahir di ibukota Mali, Bamako, Djibril tumbuh sebagai bocah yang langsung menggandrungi sepak bola. Kepiawaiannya dalam menggedor jala gawang lawan membuat dirinya dipanggil tim nasional Mali U-17 dan U-19. Striker yang musim lalu mengemas 21 gol untuk Barito Putra ini tak mau tanggung-tanggung dengan PERSIB. Target ganda langsung dipasang Djibril. Saya merasa tertantang untuk punya harapan besar menjadi top skor dan membawa PERSIB juara, tegasnya. 2. Makan Konate Tanggal lahir Makane Konate adalah 10 November. Hanya berselang dua hari saja dari kompatriotnya, Djibril Coulibaly. Sepintas, Konate memang mengiringi ke mana rekannya itu pergi. Pada ISL musim lalu, untuk pertama kalinya kedua pemain Mali ini bermain di Indonesia. Konate ke PSPS Pekanbaru, dan Djibril di Barito Putera. Pertengahan musim, Konate kemudian menyusul ke Kalimantan. Musim ini, bak tak mau pisah, Konate kemudian mengiringi senior yang lima tahun lebih tua darinya itu ke PERSIB. Jikalau memang Konate sudah merasa nyetel dengan Djibril, jelas ini merupakan keuntungan bagi Maung Bandung. Secara produktifitas, Konate yang notabene gelandang, seolah tak mau kalah juga dengan koleganya yang merupakan seorang striker. Musim lalu, ia menorehkan total 12 gol di ISL. Masing-masing enam gol untuk PSPS dan Barito. Beda sembilan gol dari 21 gol Djibril musim lalu. Kalau musim lalu diwarnai dengan proses adaptasi dua klub, tak menutup kemungkinan golnya musim ini bisa lebih banyak untuk PERSIB. Berapa gol nanti, Konate? 3. M Taufiq Gelandang mungil ini lahir pada 28 November 1986 di pulau perbatasan Indonesia-Malaysia, Tarakan. Bukan Surabaya yang selama ini orang kira. Enggan setengah-setengah dalam sepak bola, usai menamatkan SMA-nya, M. Taufiq memutuskan hijrah ke Surabaya. Salah satu kota yang rajin melahirkan pemain-pemain Timnas Indonesia. Sebab, ia tak mungkin menetap di Tarakan jika ingin berkarir di sepak bola professional. Taufiq kemudian ditampung Assyabaab Surabaya. Sebuah klub anggota Pengcab PSSI Surabaya yang kala itu ditukangi pelatih Timnas sekarang, Jacksen F Thiago. Pertemuannya dengan Jacksen itu lah titik awal perjalanan karir gelandang yang tercatat sebagai pemain pertama Tarakan di Timnas Indonesia. Usai mengantarkan Persebaya Surabaya juara Liga Indonesia di tahun 2004, Jacksen pun merekrut Taufiq. Namun, semusim saja kebersamaan Jacksen dan Taufiq di Persebaya. Sang pelatih memutuskan hengkang ke Persita. Sementara sang pemain ke PSIM Yogyakarta dan hanya bertahan semusim. Taufiq kemudian kembali ke Persebaya sampai akhir musim lalu. Pada pekan terakhir November ini, Taufiq direncanakan akan membubuhkan tanda-tangannya di atas draft kontrak PERSIB. Akankah momen teken kontrak tersebut menjadi kado indah dirinya? Kita tunggu saja. = PERSIB MAUNG BANDUNG 1933 =
Posted on: Sat, 16 Nov 2013 09:58:23 +0000