Trilogi Putra-Putra Batu Oleh : Nizar Qabbani Putra-Putra Batu - TopicsExpress



          

Trilogi Putra-Putra Batu Oleh : Nizar Qabbani Putra-Putra Batu telah mencemari kertas-kertas kami Memercikkan tinta atas pakaian kami Menertawakan kegamangan pikiran kuno kami Apa yang menarik tentang Putra-Putra Batu ini Bahwa mereka telah mendatangkan hujan badai bagi kami Setelah berabad-abad kekeringan (dan kehausan) Mendatangkan matahari bagi kami setelah berabad-abad kegelapan Menjanjikan harapan bagi kami setelah berabad-abad kekalahan Yang paling penting tentang mereka – Putra-Putra Batu Adalah bahwa mereka telah memberontak melawan Kekuasaan Bapak (mereka) Bahwa mereka telah meninggalkan Rumah Kepatuhan Bahwa mereka telah melanggar perintah dan impian kami, Sungguh beruntung nasib mereka Bahwa mereka telah memutuskan untuk berjuang Sebagaimana kehendak mereka, Hidup sekehendak mereka,dan Mati sesuka hati mereka (juga) Wahai Putra-Putra Gaza, Ajarkan kami sedikit dari apa yang kalian ketahui Ajarkan kami bagaimana (caranya) menjadi lelaki, Karena diantara kami (sekarang), Kaum lelaki tak ubahnya seperti adonan (kue) ***** Wahai Putra-Putra Gaza Abaikan seruan kami, Jangan dengarkan (petuah) kami, Kami (ternyata) kelompok yang penuh perhitungan penuh Basa-Basi, Pengecut Kobarkan perangmu dan tinggalkan kami sendirian Kami adalah mayat tanpa batu nisan Yatim tanpa harapan, (Wahai) Putra-Putra Gaza Jangan mengutip tulisan-tulisan kami Jangan membaca (pikiran) kami Kami orangtuamu, Jangan seperti kami Kami idola-idolamu Jangan memuja-muja kami *** Duhai Orang Gila dari Gaza Beribu selamat dan sanjungan bagi orang gila Zaman pertimbangan politik telah lama usai Kini, ajarkan kepada kami Kegilaan (mu). ***** Syair karya Nizar Qabbani ini ditulis menyusul peristiwa Intifada I, pemberontakan penduduk kota Gaza, Desember 1987. Pemberotakan yang pecah pertama kali di kamp pengungsian Jabaliyya menggoncangkan dunia Arab dan seluruh dunia. Beribu-ribu anak-anak Palestina di Gaza (dan Tepi Barat) berdemontrasi menantang pasukan pendudukan Israel bersenjata lengkap hanya menggunakan batu-batu yang dilontarkan dengan katepel. Ratusan anak terbunuh sejak peristiwa itu dalam upaya membebaskan bangsa Palestina dari permainan politik di Timur Tengah. (Naskah asli syair ini berbahasa Arab. Terjemahan ini berasal dari terjemahan bahasa Inggris yang dimuat dalam buku The Dream Palace of The Arabs karya Fouad Ajami, hal 159-161; Vintage Books, 1998)
Posted on: Fri, 09 Aug 2013 18:39:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015