USIA BAYI * I BULAN : • Mengangkat sedikit kepalanya bila di - TopicsExpress



          

USIA BAYI * I BULAN : • Mengangkat sedikit kepalanya bila di tengkurapkan • Mulai membangun kemampuan refleks menggenggam dengan kuat • Hanya melihat hitam dan putih untuk semua beda yang berada 20cm dari wajahnya • Menggunakan ekspresi wajah untuk menarik perhatian * 2 BULAN : • Mengangkat kepalanya setimggi 45 derajat dan bertahan beberapa menit dengan posisi seperti itu ketika di tengkurapkan • Mengnngkat kepalanya bila digendong dengan muka menempel di pundak ibu/ayah • Diam dan tenang sambil mengemut jari/dot(empeng) • Menggerakan mata mengikuti objek * 3 BULAN : • Mengangkat kepalanya setinggi 90 derajat ketika ditengkurap • Kepala tegak bila didudukan • Mendekatkan kedua kepalan tangan • Tidur sepanjang malam • Menggunakan kepala tangan untuk memukul mainan atau benda yang ada di dekatnya • Menyuguhkan senyum pertamanya • Melihat warna dengan jelas * 4 BULAN : • Berguling dari posisi terlentang ketengkurap atau sebaliknya • Mengangkat bahu ketika tengkurap kemudian menyangga dengan tangannya sendiri • Selalu menaruh Sesutu yang diraih kemulutnya. Tanda sifat ingin tahunya mulai terentuk • Asyik mengamati danbermain dengan tangan dan kakinya • Mengenali orang dan benda * 5 BULAN : • Mengangkat kaki dan tangannya ketika tegkurap • Mengoceh dan tertawa lepas yang nyaring • Kepalanya dapat tegak dengan kuat ketika diberdirikan * 6 BULAN : • Mampu duduk sendiri • Bias memegang botolnya • Mengambil benda yang menarik perhatiannya • Bermain dengan cara memindahkan mainan atau objek lain dari satu tapak tangan ke tapak tangan lainnya • Menggoyang-goyangkan mainnan yang menimbulkan bunyi • Bias berkata”ba” “ga”dan “ma” serta kombinasi katayang terdiri konsonan dan huruf hidup • Menunjukan keterikatan yang kuat dengan cara enangis ketika ibu meninggalkannya dikamar * 7 BULAN : • Berdiri dengan bantuan ibu/ayah • Mengangkat-angkat tangan dengan lutut • Cemas ketika melihat orang asing • Senang berguling-guling ditempat tidur bila diletakan ditempat yang datar yang lapang • Menyecap jus atau minuman dari cangkir berkuping dua dengan bantuan * 8 BULAN : • Mengigit sediri potongan kue yang kecil • Suka menjatuhkan jatuhkan benda • Merangkak dalam jarak pendek • Mulai cari pegangan untuk berdiri • Jari-jarinya mulai menjepit untuk mengambil benda yang jatuh • Bermain ciluk-ba • Menggunaka telunjuk untuk menunjuk sesuatu * 9 BULAN : • Merangkak menaiki tangga • Memberikan respon bila namanya di panggil • Berkata “papa” “mama” • Menjumput makanan dengan jari-jarinya • Mulai melangkah dengan bantuan * 10 BULAN : • Berdiri tegak dengan bantuan seperlunya • Bias duduk sendiri dari posisi berdiri • Mendorong badannya sendiri untuk berdiri • Mengambil sendiri mainan yang di sembunyikannya • Mengulang ulang suara dan gerakan tubuhnya untuk mencari perhatian • Melambaikan tangan *11 BULAN : • Mengoceh dengan nada-nada yang lebih panjang • Mengulurka lengan atau kaki ketika dipakaikan baju • Mampu memegang cangkir dan meminumnya tanpa bantuan • Menjelajah diantara perabotan rumah • Maju satu langkah tanpa berpegang pada apapun * 12 BULAN : • Berdiri tanpa dibantu • Berjalan dengan atau tanpa dibantu’memberikan ciuman bila diminta • Memberikan atau meminta mainan • Mengaduk –aduk kotak mainan untuk mencari mainan yang di inginkannya USIA 1-3 TAHUN * 13 – 14 BULAN: • Menggunakan kata-kata dan bahasa tubuhuntuk mengutarakan apa yang di inginkannya • Melakukan peniruan • Berjalan dan berdiri sendiri tanpa di Bantu * 15 BULAN : • Menggunakan sendok • Makan sendiri dengan menggunakan jari-jarinya • Mulai melakukan kemampun sebagai anak kecil (bukan bayi lagi) • Mencoret-coret • Meniru tingkah laku orang • Mulai berinteraksi dengan teman sebayanya * 16-18 BULAN : • Merespons perintah pendek seperti “duduk sini” • Dapat menyusun tiga balok kecil • Belajar membuka baju sendiri • Mulai memanjat dan berlari kencang * 19-20 BULAN : • Melempar bola dengan ayunan rendah • Mampu mendeteksi asal suara yang dating * 21 BULAN : • Mengenali kata-kata lebih banyak • Mampu menapak anak tangga dengan berpegangan dengan ralling tangga *22 BULAN : • Mengenali lebih dari 200 kata • Tidur selam 10-12 jam tiap malam di barengi dengan tidur siang *23 BULAN : • Menyusun 8 balok • Mencoba berpakaian sendiri meskipun sering gagal • Mengeali bagian-bagian tubuh sederhana * 24-26 BULAN : • Berbicara 2-3 kalimat pendek • Memperlihatkan ketertarikan untuk latihan ke toilet * 27-28 BULAN : • Mulai bersaing dengan teman * 29-30 BULAN : • Mampu melompat dengan kedua kaki bersamaan • Mulai menggunakan kata ganti “saya “dan “kamu” • Menambah karakter dari sebuah kata objek. Misalnya “jerapah mempunyai leher panjang” * 34-35 BULAN : • Bias menggambar kasar tapi berbentuk USIA 3-5 TAHUN * 3 TAHUN : • Berdiri dengan satu kaki * 4 TAHUN : • Berlari, melompat, memanjat, naik sepeda roda tiga * 5 TAHUN : • Melompat dengan satu kaki, memanjat, bermain sepatu roda, bermain sepeda 1. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit tertentu. Termasuk penyakit yang berbahaya. 2. Menekan angka penyakit menular 3. Dapat meningkatkan derajat kesehatan Nasional, karena semakin jarang penyakit. 4. Lebih menghemat biaya untuk keperluan berobat. Karena dengan melakukan imunisasi maka uang untuk biaya berobat dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya. Kecerdasan emosional tidak hanya dibutuhkan di dalam proses belajar dibangku sekolah atau kehidupan rumah tangga tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih luas sampai ke jenjang kerja. Dan apabila kita pelajarai leboh dalam satu persatu kecerdasan emosional tersebut. Kita akan temukan banyak manfaat dalam kehidupan kita bermasyarakat. Adaptasi sosial ialah salah satu unsur yang terdapat dalam tingkah laku manusia, tak terkecuali pada anak dalam masa perkembnganya. Orang yang kepribadianya cukup fleksibel dapat menyesuaikan diri jika dalam lingkunganya ada orang yang melawan, memfitna, mengejek, atau memusuhi. Tidaklah mudah untuk membentuk pribadi dengan kecerdasan emosional yang ideal, perlu kesadaran dan ketelitian. Usaha membentuk kecerdasan emosional ini bukanlah suatu yang harus membebani orang tua dalam mendidik anaknya, dan tidak ada orang tua yang sempurna. Satu hal penting yang perlu diingat adalah bahwa satu perubahan saja dapat memberikan efek yang luar biasa pada kehidupan anak kita. A. Pengembangan Sosio Emosional Emosi adalah Suatu keadaan yang kompleksi dapat berupa perasaan atau pikiran yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang. Menurut para ahli, pengertian emosi: menurut Goleman bahasa “emosi” merujuk pada suatu perasaan atau pikiran. Pikirin khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta rangkaian kecenderungan untuk bertindak Syamsuddin mengemukakan “emosi”. merupakan suatu suasana yang komplek dan getaran jiwa yang meyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku. Mekanisme Emosi Proses terjadinya emosi dalam diri seseorang menurut Lewis and Rose Blum ada 5 tahapan yaitu : Elicitors Yaitu: adanya dorongan peristiwa yang terjadi. Contoh; Peristiwa banjir, gempa bumi maka timbullah perasaan emosiseseorang. Receptors Yaitu: Kegiatan yang berpusat pada system syaraf. Contoh : Akibat peristiwa banjir tsb maka berfungsi sebagai inderapenerima. State yaitu : Perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi. Contoh : Gerakan reflex atau terkejut pada sesuatu yang terjadi. Experission Yaitu : Terjadinya perubahan pada Rasiologis. Perubahan fisiologis yang terjadi saat mengalami emosi terdapat tiga variabel Respon pada sambutan ekspresik atas terjadinya pengalaman emosi. Fungsi Emosi 1) Fungsi dan peranan pada perkembangan anak yang dimaksud adalah Merupakan bentuk komunikasi. 2) Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya. 3) Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan. 4) Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadisatu kebiasaan. 5) Ketegangan emosi yang di milik anak dapat menghambat aktivitas motorikdan mental anak. D.Jenis EmosiMenurut Stewart at all mengutarakan perasaan senang, marah, takut dan sedih sebagai basic emotions. Senang,pada umumnya perasaan gembira dan senang diekspresikan dengan tersenyum (tertawa) . Pada perasaan gembira ini juga ada dalam aktivitas pada saat menemukan sesuatu, mencapai kemenangan. Marah, emosi marah dapat terjadi pada saat individu merasa terhambat, frustasi karena apa yang hendak di capai itu tidak dapat tercapai. Takut,perasaan takut merupakan bentuk emosi yang menunjukkan adanya bahaya. Sedih, dalam kehidupan sehari – hari nak akan merasa sedih pada saat ia berpisah dari yang lainnya. Dari ke empat emosi dasar tadinya dapat berkembang menjadi berbagai macamemosi yang di klafikasikan kedalam kelompok emosi positif dan emosi negative.Contoh dari Emosi positif dan negatif yang dikemukan oleh Reynold tersebut adalah; Emosi Positif : Humor (lucu) , Joy, kesenangan, rasa ingin tahu, kesukaan. Emosi Negatif : Tidak sabaran, rasa marah, rasa cemburu, rasa benci, rasa cemas,rasa takut. Kesimpulan : “ Bahwa perkembangan emosi bias terjadi atau timbul kapan saja,emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan. Sisi lain, pada usia 4-5 tahun merupakan bagian paling kritis dari perkembangan hidup manusia, tidak hanya perkembangan fisik, tapi juga bentuk perkembangan pribadi serta aktualisasi kemempuan belajar di mulai. Terjadinya perkembangan dengan baik atau hilangnya potensi pada anak akan sangat bergantung pada usaha-usaha yang dilakukan pada usia pembentukan potensi 4-5 tahun. Bukan anak itimewa saja yang dapat berkembang. Setiap anak dapat berkembang dengan cara apapun. 1. Perkembangan Fisik Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan relatif seimbang. Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya. 2. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll. Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode ini antara lain : Mampu melompat dan menaria). Anak Usia 5 Tahun Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan Dapat menghitung jari – jarinya Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya Mampu membedakan besar dan kecil Ketangkasan meningkatb). Anak Usia 6 Tahun Melompat tali Bermain sepeda Mengetahui kanan dan kiri Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar Mulai membaca dengan lancarc). Anak Usia 7 Tahun Cemas terhadap kegagalan Peningkatan minat pada bidang spiritual Kadang Malu atau sedih Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorikd). Anak Usia 8 – 9 Tahun meningkat Mampu menggunakan peralatan rumah tangga Ketrampilan lebih individual Ingin terlibat dalam sesuatu Menyukai kelompok dan mode Mencari teman secara aktif. Perubahan sifat berkaitan dengane). Anak Usia 10 – 12 Tahun berubahnya postur tubuh yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri , dll. Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain Mulai tertarik dengan lawan jenis. B. Kecerdasan Emosional Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire Amerika untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara lain adalah : o Empati (kepedulian) o Mengungkapkan dan memahami perasaan o Mengendalikan amarah o Kemandirian o Kemampuan menyesuaikan diri o Disukai o Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi o Ketekunan o Kesetiakawanan o Keramahan o Sikap hormat Tidaklah mudah untuk membentuk pribadi dengan kecerdasan emosional yang ideal, perlu kesadaran dan ketelitian. Usaha membentuk kecerdasan emosional ini bukanlah suatu yang harus membebani orang tua dalam mendidik anaknya, dan tidak ada orang tua yang sempurna. Satu hal penting yang perlu diingat adalah bahwa satu perubahan saja dapat memberikan efek yang luar biasa pada kehidupan anak kita. Dengan kata lain, menekankan pada pada salah satu aspek (dalam kecerdasan emosional) akan mendatangkan efek bola salju. Dengan melihat kualitas-kualitas yang ditunjukkan dalam kecerdasan emosional, kita akan sepakat bahwa karakter-karakter seperti inulah yang diharapkan oleh kita sebagai mahluk sosial dan dengan memiliki beberapa kualitas tersebut seorang anak atau orang dewasa akan dapat menghadapi permasalahan-permasalahan hidup yang semakin kompleks dan berhubungan dengan orang lain. Ada banyak perbedaan pendapat tentang apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional. Secara relatif bidang ini dianggap masih baru dalam Psikologi dan masih mencari bentuknya yang lebih mantap. Secara sederhana saya mencoba memahaminya sebagai: • kemampuan mengenali emosi diri sendiri • kemampuan mengendalikan emosi dan mengambil tindakan yang tepat • kemampuan mengenali emosi orang lain • kemampuan bertindak dan berinteraksi dengan orang lain Dengan demikian orang yang cerdas secara emosional adalah orang yang memahami kondisi dirinya, emosi-emosi yang terjadi, serta mengambil tindakan yang tepat. Orang tersebut juga secara sosial mampu mengenali dan berempati terhadap apa yang terjadi pada orang lain dan menanggapinya secara proporsional. C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Menurut Bambang Sujiono, Yuliani Nurani Sujono (2001 : 115), ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi, yaitu : a) Faktor Pematangannya Perkembangan kelenjar endoktrin berperan dalam pematangan perilaku emosional. Bayi secara relatif kekurangan produksi endoktrin yang diperlakukan untuk menopang reaksi fisiologis terhadap stress. kelenjar adrenalin yang memainkan peran utama pada emosi mengecil secara tajam segera setelah bayi lahir.
Posted on: Sun, 25 Aug 2013 05:21:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015