VERNA Rollins, seorang pengajar bahasa di West Middle School - TopicsExpress



          

VERNA Rollins, seorang pengajar bahasa di West Middle School Ypsilanti, Michigan, dalam buku Psikologi Pendidikan menghadapi murid-murid yang “sulit diajar” atau murid yang “sulit”. Salah satu pengalaman yang dia ceritakan adalah pada sangat mengajar seorang anak penderita cacat kaki dan mengalami sedikit kerusakan otak yang bernama Jack. Usaha yang dilakukan Verna akhirnya berbuah manis manakala orangtua Jack menulis surat dan menyatakan terima kasih karena Verna telah memberi pengaruh yang sangat positif kepada Jack (Santrock, 2003). Jack, anak yang menjadi contoh dalam cerita di atas, adalah anak yang termasuk ke dalam pelajar yang “tidak biasa” (exceptional). Pertanyaannya kemudian adalah apa yang dimaksud dengan pelajar yang “tidak biasa”? Santrock yang menyatakan bahwa pelajar “yang tidak biasa” adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat (Santrock, 2003). Dalam keseharian, masih banyak kita menemukan Jack dan Sheila yang lain. Sempatkanlah sejenak kita berkunjung ke Sekolah Dasar Luar Biasa. Di sana, kita pasti akan menemukan banyak anak dengan beragam gangguan dan ketidakmampuan yang mereka derita. Lebih jauh berbicara tentang anak yang memiliki gangguan dan ketidakmampuan, itu terdiri dari beberapa jenis. Gangguan pada anak bisa berupa gangguan indra (gangguan penglihatan dan pendengaran), gangguan fisik (gangguan ortopedik, gangguan kejang-kejang, dan retardasi mental), gangguan bicara dan bahasa (gangguan artikulasi, gangguan suara, gangguan kefasihan, dan gangguan bahasa). Berkaitan dengan hal itu, pastilah diperlukan strategi dan pendekatan khusus untuk menghadapi anak-anak yang memiliki gangguan dan ketidakmampuan. Bahkan, faktanya, sering kali guru yang menjadi ujung tombak dalam proses ini. Bagaimanapun, tidak ada seorang pun orangtua yang mengharapkan memiliki anak yang seperti itu. Hal ini menjadikan mereka sering kali tidak siap bagaimana harus memperlakukannya. Oleh karena itu, hampir seluruh orangtua yang anaknya memiliki gangguan atau ketidakmampuan menyerahkan secara penuh pengajaran anaknya kepada guru. Hal ini tidaklah salah karena memang anak-anak seperti itu perlu dididik oleh orang-orang yang tepat. Namun, hal ini akan menjadi salah jika orangtua sendiri justru tidak memberikan dukungan apa pun. Lebih jauh lagi, hal ini akan menjadi sangat salah ketika justru orangtua tidak memberikan motivasi apa pun pada anak-anak tersebut. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa orangtua adalah mitra pendidikan guru dalam menangani anak-anak seperti itu. Satu yang pasti, diperlukan strategi dan pendekatan khusus untuk menangani anak-anak yang tidak biasa. Strateginya bisa berbeda-beda bergantung pada “ketidakbiasaan” yang dimiliki anak. Namun yang pasti, di atas semua itu, mengajar dengan hati adalah menjadi kunci untuk keberhasilan penerapan strategi itu. Mengajar dengan hati di sini adalah mengerahkan segenap totalitas dan kemampuan, termasuk kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan, untuk benar-benar mengajari mereka. Verda Rollins adalah dua pengajar yang telah memberikan hatinya untuk siswa yang diajarinya. Kalau Verda saja bisa, mengapa kita tidak?
Posted on: Thu, 23 Jan 2014 09:45:00 +0000

Trending Topics



efinition 3068. Yhvh ► Strongs Concordance Yhvh: the

Recently Viewed Topics




© 2015