.................... WIWIT AKU ISIH BAYI, WONG TUWA SING - TopicsExpress



          

.................... WIWIT AKU ISIH BAYI, WONG TUWA SING NGOPENI. NGANTI TUMEKA SAIKI, ISIH TETEP GUMATI MANGKAT SEKOLAH DISANGONI, SANDANG PANGAN WIS MESTHI MULA AKU KUDU BEKTI, MBANGUN TURUT NGAJENI .............................. .......................................... .............................. .......................................... ................... Sekarang, kita kupas artikulasi baris per- baris.... WIWIT AKU ISIH BAYI, WONG TUWA SING NGOPENI [Sejak mulai dari bayi, orang tua kita yg mengurusi] Sejak kamu masih bayi [sejak kamu lahir] Bapak dan Ibumu yg mengurus segala-gala yg kamu perlu, terutama sekali Ibu kamu, beliau dengan tulus menyayangi kamu, mengasihi kamu, sepenuh hati. Mereka akan beri segala-gala apa yg mereka punya untuk kita. Coba bayangkan...kamu diami perut Ibumu selama 9-bulan 10-hari tanpa kata [itu normalnya, seringkali bisa lebih lama lagi, setahun]. Kemana beliau melangkah, beban seberat 3-4 kg dalam perutnya selalu dibawa, tak kenal lelah, tak kenal sedih, mengeluh apalagi ngomel, dlsb. walau beban itu memberatinya. Dia tak akan pernah menyesal dengan beban itu [ya kamu itu] bahkan Ibu merasa bangga dengan adanya kamu dalam perutnya. Dan tidak hanya sampai disitu saja, saat ketika menjelang kelahiranmu, Ibu akan berjuang mati-matian, kontradiksi pertaruhan nyawa antara hidup dan mati, hanya demi keluarnya si Jabang bayi [ya kamu itu] tanpa rasa sesal sedikitpun, justru disaat-saat seperti itu Ibumu mampu bertahan menahan sakit tingkat tinggi hanya dengan bermodalkan sebuah Harapan yg dia miliki, bahwa kamu harus terlahir selamat sehat, tanpa cacat. Sampai disini kita bisa sepakat? Kemudian [ternyata] kamu lahir normal, sehat selamat, seperti harapannya. Dan Ibumu akan sibuk carikan sesuatu untuk disuapkan kemulutmu, sebagai umpanmu, karena kamu belum mau terima air susunya. Hingga kamu besar, Ibumu akan merawatmu, akan menyayangimu, akan mengasihimu, tulus, semampu- mampu Ibumu. Hebat to Ibumu? NGANTI TUMEKA SAIKI, ISIH TETEP GUMAT I. [Hingga sampai sekarangpun berjalan, Mereka senantiasa penuh perhatian] Tanpa kamu sadari hingga detik ini, mereka selalu berikan perhatian yg amat sangat kepadamu [ya kamu itu] walau kadangkala mereka terkesan jahat, sering marah, uring- uringan, tapi itu semua tercuat hanya karena mereka [sebenernya] sayang dan cintai kamu, hanya saja mereka tidak bisa memberikan apa yg kamu mau saat itu, hingga uring-uringan. Kasih Anak sepanjang Galah, Kasih Ibu sepanjang Jalan [itu pepatah kuno] Kasih Anak sepanjang Jalan, Kasih Ibu sepanjang Masa [ini pepatah modernnya] artinya: seorang Ibu tidak akan pernah berhenti mengasihimu, mencurahkan perhatiannya hingga tutup usia. Ibu selalu dan senantiasa Mengasihimu. Hebat kan? Maka dari itu jangan kamu sia- siakan Ibumu, Sorga ada ditelapak kakinya. MANGKAT SEKOLAH DISANGONI, SANDANG PANGAN WIS MESTHI [berangkat sekolah dibekali, dikasih duit buat jajan, pakaian dan makanan dicukupi ] Aku kadang ragu makna awal baris ini [Mangkat sekolah disangoni] seingatku dulu gak pernah diberi bekal [keadaan kali ya, maaf bu] So...orang tua kita selalu beri perhatian besar buat kita, kamu sekolah diberi bekal makan ataupun uang untuk beli jajanan, karena apa? karena Orang tuamu gak ingin kamu kelaparan disana, mereka gak ingin anaknya [ya kamu itu] lapar saat jauh darinya, mereka sisihkan anggaran untuk jajanmu. Apalagi soal pakaian yg kamu pakai, mereka sangat perhatikan itu. Gengsi seorang manusia, malu anaknya dilihat tetangga / malu dilihat orang kalau anaknya berpakaian asal-asalan, maka dipercantiklah kamu, digagahkanlah kamu dengan sebagian uangnya, agar kamu terlihat tampan / ayu, seakan seorang priyayi yg ber -hargadiri, walau mereka harus memaksakan kehendak karena keadaan, menggeser kebutuhan lainnya hanya untuk sebuah penampilan, performance. Artinya mereka akan tetap senantiasa memperhatikan apa saja keperluanmu, demi harga dirimu [ya kamu itu] dari mata dunia kecilmu. Hebat kan? Sampai disini Siapa berani berkata bahwa Ibumu mengecewakanmu? Sampai disini Siapa berani berkata bahwa Bapakmu menelantarkanmu? terakhir.... MULA AKU KUDU BEKTI, MBANGUN TURUT NGAJENI [Karena itu semua, kita harus berbakti, mengikuti/ menuruti/ mentaati semua aturan dan perintahnya, sekaligus Menghargai mereka ] Dari artikulasi ketiga baris diatas, bermuara pada baris ini. bahwa kamu harus berbakti pada Ibumu pada Bapakmu. Dari semenjak kamu dikandungan, lahir, bayi, kanak-kanak, remaja, hingga saat ini, mereka tetap mengasihimu, mereka tetap manyayangimu, dengan tulus, dengan sepenuh hati. Sebuah Pengorbanan yg begitu besar dan sangat besar, hanya untuk kamu. Dan demi kamu, Ibu Bapakmu melakukan Perjalanan yg sangat panjang, bahkan sangat melelahkan. Tapi mereka anggap itu semua hanya suatu kewajiban, Action yg Lugas, tak dibuat- buat, tanpa pamrih, mengalir begitu saja karena Naluri , dan semua itu hanya untuk kamu [ya kamu itu, kok malah toleh kanan toleh kiri, iya kamu] Rasanya Wajar bila kita merasa berhutang dengan kebaikan mereka. Lantas bagaimana? Sebagai manusia kamu harus pandai bersyukur telah diberi Tuhan OTAK dan HATI. Kamu padukan kedua-duanya menjadi sebuah Harmoni. OTAK dan HATI...pakailah keduanya hingga Usang. Otak dan Hati adalah Logika dan Nurani....padukan menjadi sebuah Harmoni. Kamu harus menghargai pengorbanan mereka selama ini. Wujudkanlah cita-cita mereka tentangmu, jadilah seperti yg mereka impikan sepanjang hidupnya, itu cara terbaik mengHARGAInya. Mudah kan? Andai anak-anak kita, cucu-cucu kita, kelak pandai mengupas makna dari sebuah lagu, semisal lagu ini, yg terkesan sederhana tapi sarat makna.....? Saudaraku...itulah BUDI PEKERTI.t Pakailah Otak dan Hatimu hingga Usang, gunakan Logika dan Naluri untuk bisa menghargai dan menghormati Ibu Bapakmu.Jangan kau sia-siakan keberadaan mereka, jangan kamu sia- siakan impian mereka, jangan kamu hancurkan segudang rencana yg telah disusunnya selama ini. karena...Tanpa Ibu Bapakmu, KAMU bukanlah APA- APA. Buatlah hidupmu menjadi lebih berarti, manakala orang-orang disekitarmu, orang-orang yg selalu menyayangimu, mencintaimu, yg senantiasa mengasihimu, bangga akan dirimu, bahkan merasa tersanjung karenamu campur-tanganmu. Dan bila suatu saat usiamu dibatasi waktu, puaslah kamu dengan segala keputusanmu.. Sehingga TUHANmu tak sia-sia menciptakanmu.
Posted on: Fri, 16 Aug 2013 21:58:08 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015