Waparasi Minta Pertamina Turun Langsung Awasi Peredaran BBM - TopicsExpress



          

Waparasi Minta Pertamina Turun Langsung Awasi Peredaran BBM Bersubsidi Waisai - PT. Pertamina (Persero) diminta untuk turun langsung ke Kabupaten Raja Ampat buat mengawasi peredaran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Jaringan Warung kopi aspirasi untuk transparansi (Waparasi) Raja Ampat, Saifudin Wailata “Kami minta PT Pertamina jangan hanya duduk di kursi empuk saja dan tidak mau tahu dengan persolan peredaran BBM bersubsidi di Kabupaten Raja Ampat. Mereka harus turun dan tanggung jawab soal peredaran BBM. Kami tidak mau hak masyarakat disalah gunakan,” tutur Wailata. Waparasi sampaikan ini, karena adanya keluhan masyarakat. Logikanya sangat simpel sekali, hingga munculnya praduga ada penyalagunaan peruntukan BBM bersubsidi. Dimana di Raja Ampat adapula pemilik Pangkalan BBM Industri yang mana turut memasukkan BBM mencapai 10 ton per kiriman. “Itu baru satu pangkalan BBM industri. Kalau data yang sempat kami peroleh ada lebih dari 2 pangkalan BBM Industri. Belum ditambah lagi minyak dari Sorong yang dibawah masuk. Berarti BBM subsidi yang telah ditetapkan oleh Pertamina dan menjadi jatahnya Kabupaten Raja Ampat tidak habis hanya dalam waktu 3-4 hari setelah masuk di SPBU atau SPDN,” analisis Wailata. Pengiriman permintaan BBM bersubsidi oleh Pertamina tentu sudah dihitung lama waktu pemakaian berdasarkan kepadatan penduduk. Sekali permintaan untuk satu SPBU biasanya paling lama habis 7-10 hari. “Kan sangat aneh kalau ternyata di lapangan BBM sudah habis dalam hitungan 3-4 hari. Jelas kalau ada permintaan dalam waktu 3-4 hari setelah pengiriman, pasti Pertamina akan menolaknya. Pertamina baru melayani setelah 7-10 hari,” terang Wailata seraya katakan apalagi ada oknum pedagang yang informasinya membeli BBM di Sorong, kemudian dijual kembali ke Raja Ampat. “Ini kalau masyarakat Sorong tahu mereka akan marah kepada orang Raja Ampat,”tandasnya. Berbicara tentang minyak, Wailata katakan itukan licin dan basah, sehingga mudah membuat orang terpeleset. “Jadi apapun dalilnya kami hanya minta pihak Pertamina harus turun dan cek gudang-gudang minyak yang ada di Raja Ampat. Baik itu gudang yang berdalil menjual BBM industri,” tandas Wailata seraya menambahkan kalau perlu Pertamina tempatkan petugas di SPBU dan SPDN. Pertamina harus cek pula seluruh pekerjaan proyek yang berlangsung di Kabupaten Raja Ampat, apakah benar mereka mengunakan BBM industri ataukah BBM Subsidi yang dijual dengan harga industri. Dan dalam pengecekan Waparasi minta Pertamina ikutsertakan perwakilan Organisasi Sipil Masyarakat dan LSM. “Kami OMS siap kalau diminta untuk awasi peredaran BBM Bersubsidi, mulai dari Depot sampai ke SPBU,”pungkasnya.
Posted on: Sun, 24 Nov 2013 10:16:29 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015