Waspadai Skenario Sistem Waiting List menghancurkan Ritual - TopicsExpress



          

Waspadai Skenario Sistem Waiting List menghancurkan Ritual Agama Sejak Republik mendeklarasikan kemerdekaannya hingga saat ini ditegaskan bahwa Negara Republik Indonesia Bukan negara Agama, dimana dominasi salah satu Agama tidak menjadi sumber rujukan negara dalam penyelenggaran kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara diberikan tugas untuk menggunakan otoritasnya guna melindungi dan menegakkan kehormatan setiap Ajaran Agama dan Kebebasan beribadah para Penganutnya, Namun dalam konteks sistem antre Penyelenggaraan Haji, kementerian Agama sebagai instansi negara malah berperan sebaliknya, kementerian Agama malah menjadi penghancur Kesucian Syariat Agama, dus, disisi yang lain memberangus kebebasan beribadah Penganutnya. Memahami Waiting list Haji Dalam penyelenggaran tugas negara diarahkan pada mainstream sebagai resolusi bagi warga negara, tetapi berbagai fakta malah sebaliknya, kewenangan pemerintah malah sarat membawa kepentingan pribadi dan kelompok. Waiting List haji (Sistem Antre) menjadi fakta penting bagaimana daya destruktif kebijakan kementerian Agama dapat menjelajah hingga ke dapur dan kamar tidur warga, berbagai instrumen alat ukur digunakan untuk membongkar proyek penghancuran Kesucian Agama dibalik sistem Waiting list apalagi yang bersifat konspiratif Birokrasi dan Politisi. Maka dalam edisi kali ini kita mengurai Sistem Waiting list dari perspektif teoritis dan fenomena, sebagai tahapann membongkar Konspirasi jahat Proyek Penghancuran Agama dan kehidupan beragama di bangsa ini yang dilakukan oleh instansi Kementerian Agama. Teori Antri Antrian merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan dalam kehidupan manusia sehari-hari tanpa. Seperti Seorang mahasiswa menunggu untuk pembayaran spp, penumpang kereta api menunggu di depan loket kereta api untuk mendapatkan tiket kereta api, menunggu giliran untuk mengisi bensin di SPB, menungu giliran pembayaran ke kasir supermarket, menunggu giliran di bank dan situasi-situasi yang lain merupakan kejadian yang sering kita temui dan tidak terlepas dalam kehidupan sehari-hari. Alasan orang mengantri ini disebabkan karena kebutuhan akan layanan melebihi kapasitas pelayanan sehingga pengguna fasilitas tidak segera mendapatkan layanan akibat kesibukan pelayanan. Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A.K. Erlang, seorang ahli matematika bangsa Denmark pada tahun 1910 dalam bukunya Solution of Some Problem in the Theory of Probability of Significance in Automatic Telephone Exchange. Erlang melakukan eksperimen tentang fluktuasi telepon yang berhubungan dengan automaticdialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara ototmatis. Dalam waktu-waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani para penelpon secepatnya, sehingga para penelpon harus antri menunggu giliran. Persoalan aslinya Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan (delay) dari seorang operator. Sehingga teori antri hanya digunakan hanya untuk suatu kegiatan yang bersifat singkat. Antrian tidak diperuntukkan untuk kegiatan yang melebihi batas waktu minggu, bulanan, tahunan ataupun puluhan tahun. Komponen antrian Kedatangan Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil, atau panggilan telepon untuk dilayani. Kedatangan ini sering dinamakan proses input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan calling population dan cara terjadinya. Kedatangan pada umumnya merupakan proses random. Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antri untuk registrasi di sebuah perguruan tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah nasabah bank yang antri untuk setor, menarik tabungan, maupun membuka rekening baru, bisa tak terbatas (infinte). Pelayanan Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Contohnya, jalan tol dapat memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop. Di samping itu, perlu diketahui cara pelayanan dirampungkan, yang kadang-kadang merupakan proses random. Sistem daftar dan Jumlah Jemaah Haji sebelum sistem Antri tahun 2004 Praktek pendaftaran sebelum Sistem Antre dberlakukan, 5 bulan sebelum Musim Haji masa pembukaan pendaftaran dan ditutup 2 bulan sebelum pemberangkatan, dimana setiap orang baik orang kaya lama ataupun orang kaya baru memiliki kesempatan yang sama. Orang berumur dan muda, yang sudah berhaji maupun yang belum berhaji. dan ternyata selama Indonesia Merdeka sistem pendaftaran Haji ini tidak pernah menimbulkan persoalan, karena jumlah terbanyak hanya maksimal berkisar 100 hingga 190 ribu jemaah. kementerian Agama tahun 2004 menganggap kurangnya pendaftar haji sebagai masalah yang harus diatasi, maka lahirlah sistem antrian Haji.untuk mencapai pendaftar haji sesuai Kuota dan tidak terbuang percuma. siapa sesungguhnya sumber dari segala masalah penyelenggaraan Haji?? Masyarakat atau Birahi Politisi dan Birokrasi yang duduk di kementerian Agama?? Apakah komponen ini terjadi sebelum 2004 saat sistem antrian haji diluncurkan sebagai sistem Pemberangkatan Haji Indonesia?? Apakah jumlah pendaftar yang menginput di siskohat melebihi kuota haji sebesar 210 ribu jemaah? Sesuai data yang ditemukan, jumlah jemaah haji tahun 2003 sebelum pemberlakuan sistem waiting list haji, hanya berjumlah kurang lebih 180 ribu jemaah, begitupun tahun-tahun sebelumnya, paling drastis tahun 1997 hingga tahun 2000 hanya berkisar 70 hingga 140 ribu jumlah pendaftar. tiba-tiba ditengah kurangnya jumlah pendaftar dibanding Kuota yang ada malah kementerian Agama mengharuskan setiap calon jemaah haji masuk dalam sistem antri. Analogi sederhananya, anda masuk ke restoran yang jumlah kursi didalam ratusan sementara pengunjungnya Cuma 20 orang, tapi karena sistem waiting list, pihak restoran meminta anda bayar DP lalu mulai membuat baris antrian diluar pintu restoran, apa anda bisa terima perlakuan mereka? Analogi lain. anda masuk kejalan tol dan di gardu bayar tol, lalu, anda harus antri. Padahal didepan anda tidak ada kendaraan lain kecuali mobil anda, apa yang kira-kira anda pikirkan. Kalau mereka beralasan itulah sistem antri, dimana setiap pelanggan mesti antri, walau saat itu hanya anda sendiri digardu Tol!! Kisah lainnnya,jika anda kebelet pipis atau BAB lalu diharuskan antri di depan wc umum, dimana WC saat itu lagi kosong, tapi karena penjaga WC umum menerapkan sistem daftar tunggu, mau tidak mau anda tetap harus antri!!! Dapat dipastikan anda tidak perlu berpikir panjang: Mengamuk!! Adalah pilihan anda. Jika, dalam kurun waktu 8 tahun, kementerian Agama sukses membodohi rakyat, Virus dan bobroknya sistem antri malah menggunakan argumen-argumen yang menyesatkan dan menyalahkan warga negara. Jumlah pendaftar lebih banyak dari kuota haji, yang paling menggembirakan bagi kemenag tahun ini ada Pemotongan 20% kuota haji sebesar 40 ribu. Semakin mempertegas niat jahat dan argumentasi mereka . dengan santun pihak kemenag mengkampanyekan kejahatan mereka: “mari kita Ikhlas mengantri karena ini salah satu ujian dari Tuhan bagi orang-orang yang ingin melaksanakan Haji”. Maka yang terjadi sesungguhanya dalam sistem antri haji yang kegiatannya hanya terjadi setahun sekali bukan antrian tapi Virus komplikasi penghancuran Syariat agama, Pembodohan, pengungkungan atau mengkerangkeng keleluasaan beribadah, menjalankan kewajiban Agama, sebagai momentum dan kegiatan puncak spiritualitas. Akhirnya meminjam pernyataan Milton Friedman; Pemerintah kadang jadi solusi bagi masalah yang ada, tapi terlalu sering menjadi masalah terburuk yang pernah kita hadapi.
Posted on: Mon, 08 Jul 2013 08:41:43 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015