Wed,28 August 2013 | 00:54 PLTMH Bungin Beroperasi ENREKANG, - TopicsExpress



          

Wed,28 August 2013 | 00:54 PLTMH Bungin Beroperasi ENREKANG, FAJAR -- Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro (PLTMH) Kacamatan Bungin sudah mulai beroperasi. PLTMH ini sudah mampu menghasilkan 0,7 hingga 2,5 Mega Watt listrik. Meski demikian, operasinya belum bisa dimaksimalkan sesuai kapasitasya yakni 3 MW sebab belum ada gardu listrik atau SUTET untuk menampung listrik sebanyak itu. "Untuk saat ini, kita belum tahu mau dialirkan ke mana listrik yang dihasilkan PLTMH Bungin ini. Kita belum punya gardu induk untuk dijadikan penampungan sebelum dialirkan ke daerah lain," jelas Bupati Enrekang, La Tinro La Tunrung di ruang kerjanya, Selasa 27 Agustus. Dijelaskan La Tinro, sebelumnya sudah ada koordinasi dengan PT PLN Persero untuk pembangunan gardu induk. Bahkan PLN sudah pernah mengajukan permohonan izin untuk pembangunannya. Salah satu lokasi yang disebutkan La Tinro telah disurvei adalah Dusun Malauwe, Desa Tuara. Dalam waktu dekat, gardu induk segera dibangun. Apalagi kehadiran gardu induk ini sangat penting untuk menunjang pembangunan beberapa PLTMH yang berkapasitas tinggi. "Kalau gardunya sudah ada, maka listrik Enrekang akan menyuplai beberapa daerah. Jadi kalau selama ini kita yang disuplai, maka ke depan kita yang akan menyuplai listrik ke luar," tambahnya. Saat ini, Enrekang diserbu investor yang ingin membangun PLTMH. Sungai Mata Alla dan Sungai Saddang yang melintas di Enrekang, menjadi potensi besar untuk PLTMH. Sebelumnya Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Enrekang, Tanus menyebutkan investor yang masuk ke Enrekang di antaranya, PT Haji La Tunrung yang mengambil lokasi di Kecamatan Bungin menanam investasi senilai Rp600 miliar. PT Trisula Sakri Perkasa di Pasui, Kecamatan Buntu Batu, dengan investasi senilai Rp44 miliar. PT Gread Colour Energi dari Malaysia di Bungin III dan V dengan nilai investasi Rp284 miliar. Selain itu, ada PT Sulewasi Indo Energi di Belajen Kecamatan Alla (8,4 MW) nilai investasi Rp320 miliar. PT Mega Karya Energi 10 MW dengan nilai investasi Rp200 miliar, serta PT Trisula Hidro Energi berlokasi di Bungin IV dengan target energi 4 MW, nilai investasinya Rp85 miliar. Khusus PLTA Tontonan di Kecamatan Cakke, dalam waktu dekat sudah mulai melakukan pengerjaan. Nilai investasinya sebesar Rp1,6 triliun. Direncanakan, PLTA dengan kapasitas 3 MW ini sudah mulai bekerja pada September tahun ini. (*) fajar.co.id/sulawesiselatan/2908087_5663.html
Posted on: Wed, 28 Aug 2013 04:24:52 +0000

Trending Topics




© 2015