Wisata Bahari Lamongan (WBL) SETELAH menempuh perjalanan darat - TopicsExpress



          

Wisata Bahari Lamongan (WBL) SETELAH menempuh perjalanan darat kurang lebih 11 jam, Minggu Pagi bersama rombongan wartawan media cetak dan elektronik juga Bagian Humas dan Protokoler Kabupaten Kebumen, tiba di Kota Lamongan, Jawa Timur. Kunjungan yang dikemas sebagai press tour tersebut diawali dengan audiensi bersama jajaran Humas dan Infokom setempat. Usai beraudiensi di ruang Sasana Nayaka milik Pemkab Lamongan kami pun menuju Wisata Bahari Lamongan (WBL), salah satu objek wisata yang memiliki luas hingga 17 hektar di Kecamatan Paciran, kawasan pesisir utara Lamongan. Kota Lamongan di pantai utara Pulau Jawa berada pada poros jalur utama Tuban-Surabaya, merupakan jalur padat di pantai utara Jawa Timur. Di sepanjang jalur tersebut dikenal memiliki beberapa spot pemandangan memikat. Para pelintas, baik pemakai kendaraan pribadi maupun pengguna bus antarkota dapat menikmati panorama keindahan pantai yang tersaji selama perjalanan. Pemandangan kapal-kapal nelayan terombang-ambing dihempas ombak tampak begitu dekat. Sebab antara jalan raya yang dilalui pelbagai jenis kendaraan dibangun tak begitu jauh dari bibir pantai dan dermaga tempat perahu bersauh. Ya, hanya sepelempar pandang. Kenikmatan melintas jalur Pantura Tuban-Surabaya pun tak sebatas memanjakan mata. Di sepanjang jalur darat tersebut terdapat pusat-pusat kuliner yang menyediakan beragam menu andalan seperti kakap bakar hot plate, serta aneka olahan kepiting dan udang. Tiba di Lamongan, daerah yang memiliki letak geografis berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gresik di sebelah timur serta berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di sebelah barat, sekilas tampak sama dengan wilayah kabupaten di sekitarnya. Aroma pantai dan nelayan menjadi nafas kehidupan di kawasan pesisir utaranya. Daya tarik lebih dari kawasan pesisir utara Lamongan, adalah tumbuhnya industri besar hingga mampu menarik investor menanamkan investasi miliaran rupiah termasuk ke dalam industri pariwisatanya. Jika di bidang industri kehadiran perusahaan berskala raksasa menjadi kebanggaan daerah, kehadiran pusat wisata seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL) menjadi oase tersendiri bagi wisatawan. Objek wisata yang berdiri sejak tahun 2004 ini merupakan pengembangan objek wisata sebelumnya yakni Pantai Tanjung Kodok. WBL dengan ciri khas tampak bangunan depan berwarna biru dengan pintu masuk dalam rengkuhan patung kepiting raksasa memang terhubung langsung dengan Tanjung Kodok Beach Resort (TKBR). “Wisata Bahari Lamongan memiliki luas 17 hektar, tentu untuk mencoba semua wahana yang ada butuh durasi waktu berkunjung agak lama. Bagi pengunjung luar daerah yang ingin menikmati sun set dan sun rise kami sediakan Tanjung Kodok Beach Resort. Mereka bisa menginap di kamar-kamar berfasilitas bintang tiga, dengan kenyamanan bahari, karena semua kamar menghadap ke laut lepas,” ungkap pemandu wisata yang mengantarkan kami seraya menjelaskan tarif kamar termurah tipe deluxe Rp 850 ribu serta termahal tipe villa executive Rp 3 juta per hari termasuk sarapan pagi. Menikmati WBL, rombongan kami sebanyak 17 orang tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 setelah kurang lebih 45 menit menempuh perjalanan dari pusat Kota Lamongan. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp 60 ribu per orang, tiap wisatawan wajib mengenakan gelang tahan air selama berada di dalam kompleks wisata yang setiap tahunnya selalu menambah minimal 3 wahana baru itu. Patung katak banyak bertebaran , menjadi ikon atau menjadi semacam pembeda dengan objek wisata bahari lainnya. Diapit pantai di sebelah utara serta pagar tinggi bak benteng istana di pintu masuk, WBL menyediakan 45 wahana gratis seperti rumah kucing, kolam renang air tawar, waterboom, jet coaster, serta lainnya. Sebanyak 28 fasilitas lainnya dikenakan tarif tambahan misalnya untuk meluncur di atas air laut dengan flying fox pengunjung dikenakan tambahan Rp 20 ribu. Fasilitas flying fox merupakan fasilitas terbaru di samping wahana onta, e-bike, king donut boat, crazy car coaster. Wahana jet coaster dan paus dangdut, menggoda kami memacu adrenalin. Meskipun awalnya ada sedikit keraguan. Karena dengan trek terbilang pendek, rute jet coaster tersebut juga melingkar. Namun secara bergantian rombongan yang kesehariannya suntuk berburu berita pada akhirnya satu persatu menaiki wahana jet coaster. Tak lupa, salah seorang mengabadikan momen dengan bidikan kamera di luar arena. Tanpa semacam ikatan pengaman, penumpang jet coaster hanya berpegangan pada palang pengunci yang melintang di atas tempat duduk. Dan, jet coaster pun melesat bebas, para penumpang termasuk awak berbagai media dibuat berteriak penuh histeria. Terutama di saat kendaraan mirip kereta tanpa atap tersebut meliuk memasuki tikungan. Badan serasa dihempas kuat-kuat. Belum hilang ketegangan, tiba-tiba dengan kecepatan tinggi kereta meliuk naik dan terus meluncur lantas kembali memutar tajam. Huft… sampai pada akhirnya jet coaster berhenti. Meski sempat merasakan sedikit pusing dan sempoyongan namun semuanya tertawa lepas. Selain ber-jet coaster sembari memacu adrenalin, ada juga wahana yang cukup mengusik nyali pengunjung semisal rumah sakit hantu. Tampilan luar sungguh menyeramkan dengan ornamen dan arsitektur bangunan menyerupai rumah tua. Wahana waterboom lengkap dengan beragam permainan berlokasi tepat di tengah-tengah WBL dan menghadap ke arah laut. Waterboom menjadi pilihan jika pengunjung ingin bermain air sepuasnya. Anjungan kapal bajak laut pun tersedia di tengah kolam renang yang sangat luas. Tempat bersantai di tepian kolam dilengkapi kursi malas dan tenda-tenda kuliner. Di salah satu sisi kolam renang raksasa, terdapat panggung gembira. Siang itu, para pengunjung kolam renang WBL tengah dihibur panggung dangdut khas Jawa Timur-an yang banyak menyajikan irama dangdut koplo. Lantunan beraneka judul tembang yang akrab di telinga penyuka jenis musik berciri khas pada dominasi pukulan kendang penuh hentakan rancak bertalu-talu itu pun kian menyemarakkan suasana WBL di akhir pekan. Dua jam menikmati WBL terasa belum puas karena baru menjajal satu-dua wahana. Namun tepat pukul 16.30 semua pengunjung sudah diharuskan meninggalkan aneka wahana dan baru buka kembali pada keesokan harinya. Namun, anjungan lain seperti food court yang spesial menyajikan aneka menu masakan hasil laut juga pasar souvenir serta pasar ikan yang terletak di bagian luar menghadap area parkir masih buka hingga petang hari. (Minggu Pagi/KR Group Yogya)
Posted on: Sun, 20 Oct 2013 03:13:23 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015