XXX by Nakamura arigatou Chapter 11: Lembar IX Warning : OC - TopicsExpress



          

XXX by Nakamura arigatou Chapter 11: Lembar IX Warning : OC dan OOC Terima kasih untuk membaca—Arigatou Gozaimasu minna…^.^ XXX Inuzumaki Mansion—Ruangan Danzou—19.00 Malam Helen tidak keluar dari kamarnya sedari tadi. Ino, Putee, Sakura, dan Hikari telah pulang ke rumah mereka masing-masing. Karena, besok mereka akan kembali ke sekolah. Tapi, Helen tak tahu apa ia bisa kembali lagi ke sekolah. Mein Kampf. Bagaimana Yamato? Helen sudah menerimanya atau belum?, tanya Danzou. Danzou lah yang mengurus segala kegiatan Helen. Orang tua Helen adalah duta besar di luar negeri, maka Helen tinggal dengan kakeknya. Belum Danzou-sama, jawab Yamato. Helen.., Danzou diam untuk sementara waktu. Baiklah. Suruh Helen siap-siap untuk kembali ke sekolahnya. Tapi.. Yamato, terus pantau Mein Kampf dan pergerakan Orochimaru. Kita tak boleh lengah sedikit pun. Telat sedikit, semua akan kacau. Ingat, Helen aku biarkan di sana. Kalau terjadi apa-apa pada Helen, bunuh aku, Danzou berbalik dan segera duduk kembali di kursinya. Cucuknya, taruhannya... Danzou-sama, kelompok Orochimaru sepertinya tidak akan menyerang Mein Kampf besok. Seorang ANBU yang dikirim untuk mengawasi Orochimaru tidak memberi kabar, itu artinya Orochimaru belum bergerak, tutur Yamato. Mereka tak memperlihatkan gerakan sedikit pun. Baiklah. Dan.. inilah kesalahan Danzou. Helen, Sakura, Putee, Hikari dan murid-murid lainnya akan kembali ke Mein Kampf.. Sunagakure—Rumah Sasori—19.00 Malam Semuanya telah terungkap. Pekerjaan Nenek Chiyo, siapa Orochimaru, pekerjaan orang tua Sasori, kenapa mereka meninggal. Semua teelah terungkap. Ia telah tahu semuanya. Faika, Pola, dan Kakuzu juga telah mengetahui semuanya. XXX sekalipun.. Sudah selesai huh. Aku tidak tahu mau apa sekarang. Kembali lagi ke kehidupan kita. Sekolah?, Sasori memecahkan keheningan. Sebuah buku milik nenek Chiyo tergeletak di atas meja. Ujian Nasional dan kelulusan, Faika menambahkan. Pola dan Kakuzu mengangguk, besok.. mereka akan kembali ke Mein Kampf.. Otogakure—Markas Orochimaru—19.00 Malam Sarutobi dan kepolisian terus mengerahkan pasukan pencari Naruchu-chan, Konohamaru, dan Seiryuu. Tapi, hasilnya nihil. OROCHIMARU BUKAN TIDAK BERGERAK, Tapi, pura-pura tidak bergerak. Padahal, suatu rencana telah disusun rapi. Seorang ANBU yang dikirim untuk mengintai meraka telah tewas. Terbunuh ditangan mereka. Baiklah! Kita akan ke Mein Kampf besok malam.. Bwahahaha! Hmm.. Ruangan Jiraiya berada di tengah sekolah. Pas di tengah. Begitu, Kabuto?, tanya Orochimaru. Kabuto mengangguk. Lalu, apa rencana-mu?, tanya Dan. Untuk memudahkan masuk ke gedung Mein Kampf, kami sudah membuat empat bahan peledak berkekuatan lumayan besar. Kami akan meledakkan empat bom itu di pintu utara, selatan, timur, dan barat setelah Orochimaru-sama masuk ke dalam gedung. Bom itu berfungsi untuk mengalihkan perhatian publik Mein Kampf, ujar Kabuto. Bukan hanya di pintu-pintu, kami membawa bom-bom berukuran kecil untuk diledakkan di sepanjang jalan. Bom itu akan dibawa oleh Jirobou, Kidomaru, Tayuya, dan Sakon, lanjut Kabuto. Fufufufu.. Jadi, saat sedang terjadi ledakkan di utara, selatan, barat, dan timur, kau menuju ruang Jiraiya untuk menemukan mesin itu?, tanya Madara. Benar.. Sakon, Kidomaru, Tayuya, dan Jirobou, jika keributan sudah cukup, berjagalah di depan ruang Jiraiya. Bersiaplah membawa XXX.. BWAHAHAHAHA!, Orochimaru memegang seekor ular besar. Lalu, anak-anak itu? Bagaimana?, tanya Dan. Bawa mereka dan bawa Kimimaro juga ke Mein Kampf.. Mereka tiket kita juga, BWAHAHAHAH!, balas Orochimaru. Baiklah Orochimaru.. Masalah XXX aku serahkan padamu, aku punya tujuan lain.. Aku akan bunuh seorang bocah yang berani menggambarku dan akan kuhabisi semua klanku.. BWAHAHAHAHA, tambah Madara. Seiryuu, Naruchu-chan, dan Konohamaru entah merasa takut karena Mein kampf dalam bahaya, sedih karena nasib teman-temannya—dan diri mereka—atau senang karena akan keluar dari tahanan. Mein Kampf.. diledakkan?, pikir mereka. Esok malam, Mein Kampf akan diserang. Murid-murid yang tak bersalah bisa menjadi korban. Mungkin, saat diserang, mereka sedang tertawa, tersenyum, menangis, dan gembira. Semua bukan salah mereka. Sejarah yang membawa mereka.. Dan nasib.. Mein Kampf—Ruang rekreasi kyubi—10.00 Pagi Murid-murid telah kembali dari liburan. Pagi ini cerah, salju terus turun. Salju yang putih menyelimuti pagi yang penuh dengan canda tawa. Semua murid Mein Kampf berkumpul di aula besar. Mereka sarapan bersama seperti biasa. Nanti malam, akan ada upacara atau perayaan dimulainya kegiatan belajar-mengajar. Ruang rekreasi kyubi ramai kembali seperti biasa. Tapi, kali ini, murid-murid asrama manda berkumpul di ruang rekrasi asrama kyubi. Menurut kabar, akan ada dua penembakan dalam satu waktu! Akatsuki berkumpul dan yang paling ribut. Kisame sudah mulai bisa tenang, Jiraiya mengatakan, Seiryuu akan segera kembali. Begitu pula dengan Naruchu-chan—walaupun Jiraiya hanya bohong. Mereka belum bisa kembali. TOBI! DEIDARA! TOBI! DEIDARAAAA!, semua anak bersorak-sorak dengan semangat. Semua menyemangati kedua pejuang yang akan mengatakan perasaan mereka. Dee dan Darbi rasanya sudah mau kabur, tapi, Sakura, dan Ino memegangi mereka dengan sangat erat dengan tertawa-tawa. TOBIIII! DEIDARAAAAAA!, semua kembali bersorak. Pagi ini, semua anak senang. Semuanya gembira. Hidan dan Zetsu mendorong Tobi dan Deidara ke arah Dee dan Darbi. Langsung, semua murid bersorak CIEEEEHH!. Muka Dee dan Darbi sudah sangat merah. Cepetan doooong!, teriak Naruto dari belakang. Diikuti sorakkan Chouji, Kiba, dan Lee. Ayo dong Dei!, tambah Faika. Sasori mengangguk-ngangguk dan mendorong Deidara. Ia pernah merasakan hal yang sama saat ia menembak Faika dulu. Deidara dan Tobi mulai bergerak.. bersamaan.. Dee.., ujar Tobi. Dee gak tahu lagi mau ngapain. Muka Dee sudah merah sekali. Darbi.., ujar Deidara. Muka Deidara dan Darbi juga sangat merah. Ma—ma—u ga.. , ujar Tobi. Terus melihat mata Dee. Ka—Kamu mau ga—ga.., susul Deidara sambil melihat ke arah Darbi. Jadi pacarku?, ujar Tobi dan Deidara berbarengan. Sangat bareng. Pas di waktu yang sama. Anak-anak kembali bersorak ramai. CIEEEEEEEEEEE!, teriak murid-murid yang ada di dalam ruang rekreasi kyubi. JAWAB! JAWAB! TERIMA! TOLAK! TERIMA! TOLAKK!, semua berteriak ramai. Dee sepertinya mau menjawab. Begitu pula Darbi. Ei.. Diem!, teriak Pola menenangkan agar suara Darbi dan Dee terdengar. Semua pun diam dengan wajah yang senyum-senyum. To—To bi senpai.. Na—nanti ak—ku piki—rin lagi ya?, Deeandra tak bisa melihat ke arah Tobi. Tapi, Tobi tersenyum simpel walaupun masih malu dan sedikit kecewa, tapi masih ada harapan. Oh yah.. Tak apa Dee.. Arigatou Hihara-chan, Tobi mundur dan bergabung ke teman-temannya. Semua memberi tepuk tangan dan menyorakki Tobi. Ada juga yang tertawa. Tapi, mereka kembali diam. Menunggu jawaban Darbi. Deidara idah keringet dingin. Tolak! Tolak! Tolak!, Tobi bersorak dalam hati. Berdoa agara Deidara ditolak. Uum.. um.. Dei—Deidara—senpai.. Maaf.. Tapi.. Ka—Kayaknya, aku juga ma..mau mikirin la—lagi.. Gak apa ya?, Darbi berusaha tersenyum walaupun susah karena wajahnya yang seperti tomat. Deidara mengikuti jejak Tobi. Aku tunggu Da-Darbi chan.., Deidara tersenyum dan mundur ke belakang. Lagi.. Semua bersorak.. Deidara dan Tobi belum mendapatkan jawaban.. Belum ada yang menang.. Siapa yang mendapatkan pujaan terlebih dahulu? Tidak ada yang tahu. Mein Kampf—Lapangan basket ( in door)—09.00 pagi Niku dan Gaara. Kiba dan Akari. Shikamaru dan Temari. Serta Noriko pergi untuk bermain basket pagi ini. Setelah menyaksikan acara tembak-menembak mereka langsung bersiap-siap main. Mungkin hanya Kiba dan Akari, atau Niku dan Gaara serta Shikamaru yang bermain. Bagi dua tim yah?, ujar Gaara sambil memegang bola basket. Oke. Shikamaru wasit. Aku sama Akari, Kiba sama Gaara?, ujar Niku. Gaara, Akari, dan Kiba mengangguk. Mereka pun bermain basket. Walaupun Niku dan Akari termasuk hebat tapi mereka belum bisa mengalahkan Gaara dan Kiba yang jagoan basket di sekolahnya. AYOOO NIKUUU! AKARII!, sorak Temari dan Noriko berbarengan. Tetapi, sorakkan mereka terhenti saat seseorang memasuki lapangan basket tertutup itu. Chouji terkesan terengah-engah. Gaara! Niku! Ma.. uh.. Matsuri masuk rumah sakit!, ujar Chouji terengah-engah. Ma—Matsuri? Mein Kampf—Ruang rekreasi kyubi—09.00 Murid-murid asrama manda telah keluar dan membuat ruang rekreasi asrama kyubi kembali tentram. Walaupun tetap ramai pastinya. Para calon ketua OSIS banyak diam hari ini, karena pengumumannya akan dilakukan nanti malam. Apaan?! Kamu lebih milih nemenin Rin dari pada aku yang mau pulang!, Tenten dan Neji sedang dalam pembicaraan serius. Tenten, sabar, ujar Cantika sambil memegang tangan Tenten. Neji hanya diam. Ia tahu, kali ini, dia yang salah. Tenten, aku minta maaf, Neji mendekati Tenten. Tapi, Tenten menjauh lagi. Maaf aja terus!, Tenten kembali membentak Neji. Rin sudah tak tahu harus berbuat apa. Tadinya ia ingin bicara, tetapi, Lee menahannya. Sekarang kalian kenapa sih gak damai aja? Neji akui kalau kau salah, dan Tenten, maafkan Neji dan dukung dia menjadi ketua OSIS!, Lee berkata dengan sok bijak untuk menarik perhatian Aika. Tenten menatap Neji dan pergi keluar ruangan.. Di tengah ruang rekreasi, Kankurou, Yuki, Suigetsu, dan Karin sedang mengobrol. Jadi, ayahmu udah sehat kan?, tanya Kankurou yang duduk di sebelah Yuki. Yuki mengangguk. Di samping mereka, Khai sedang melukis bersama Sai. Syukur lah, Karin tersenyum pada Yuki. Iya. Tapi, semua jadi aneh dan janggal. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Ayahku, ditembak orang di rumah coba? Berarti sempet ada orang jahat di rumahku kan?, ujar Yuki. Khai terdiam. Tadi malam, Khai dan Darbi diceritakan semuanya. Tentang sejarah XXX, Orochimaru, dan bahaya yang mengancam serta apa sangkut paut Naruto dan XXX. Naruto yang tidak mengetahui apa-apa.. Na—Naruto kun.. A-ano.. Apa Naruto-kun masih marah pada Kiba-kun?, Hinata sedang duduk berdua dengan Naruto di pojok ruangan. Naruto memang sudah tidak marah dengan Hinata. Memang dia bilang apa?, Naruto membalas ketus. Kiba-kun minta maaf pada Na—Naruto kun, jawab Hinata. Lagi-lagi Naruto hanya mendumel. Persahabatannya dengan Kiba sudah tidak seperti dulu lagi. Oi, dobe, jujur saja, aku lebih memilih kau yang ribut bersama Kiba dari pada kau yang bertengkar seperti anak perempuan, ujar Sasuke mengejek Naruto. Diam kau, Naruto membalas, Mendengar balasan Naruto, Sasuke mengambil nafas panjang dan meninggalkannya bersama Hinata. Sasuke ingin bertemu Miu. Miu sedang latihan bermain musik dengan yang lain karena akan mengisi acara pembukaan sekolah nanti malam. Di dekat perapian ruang rekreasi asrama kyubi terdapat sebuah piano. Maka, Sakura, Helen, Ino, Putee, Hikari, serta Miu memilih untuk latihan bersama di sana. Sebenarnya, nanti siang mereka ada latihan bersama Hayate-sensei guru musik di Mein Kampf. Dengan alunan musik lembut paduan mereka dan api hangat yang menyala di perapian serta salju yang terlihat turun dari jendela, ryangn ini terlihat nyaman dan anggun. Putee duduk dan memainkan pianonya. Di depan Putee, Helen dan Hikari terus menggesek biolanya dengan anggun,ditambah alunan terompet dari Sakura dan Ino yang memainkan cello-nya dengan anggun. Di dekat Sakura, Miu Matsuidara dengan anggun juga bermain flute. Sasuke sempat terdiam. Musik yang indah.. Karena melihat Sasuke, Sakura menghentikan permainnanya. Begitu pula yang lain. Permainan kalian.. um.. bagus.., ujar Sasuke. Semua tersenyum kecuali Sakura karena, walaupun Sasuke memuji mereka semua, hanya ada satu orang yang terlukis di mata Sasuke. Miu. Sasuke berjalan ke arah Miu yang berdiri tepat di samping Sakura. Kau bisa main musik? Mau duet?, Sasuke bertanya pada Miu. Entah apa yang dipikirkan Sasuke, ia mengacuhkan Sakura yang hanya diam. Mau menangis. Miu melihat ke arah Sasuke. Kenapa? Takut hah?, Sasuke sengaja memancing Miu agar ia bicara. Dasar, balas Miu. Putee, aku pinjam pianonya sebentar, Putee dengan bingungnya berdiri dan membiarkan Sasuke duduk untuk memainkan pianonya. Sasuke dan Miu memulai permainan mereka. Lagu yang lembut dan cocok untuk suasana orang yang pilu. Sakura pergi dan disusul oleh Helen, Putee, Ino, dan Hikari. Penampilan Sasuke dan Miu sangat indah dan membuat.. Sakura menangis,,. Mein Kampf—Pintu luar Mein Kampf—09.00 Zooi, Stellar, dan Wammy mengenakan jaket hitam dengan lambang musang berekor sembilan di sisi kirinya. Stellar mengenakan syal hangat yang menyelimuti lehernya, Zooi dan Wammy mengenakan sarung tangan hangat. Mereka melewati salju. Langkah mereka membuat jejak kaki di sepanjang jalan. Halaman Mein Kampf memang sangat besar dan panjang. Untuk sampai ke pintu gerbang dapat memakan waktu 20 menit. Setelah melewati prosedur yang panjang, mereka berhasil mendapat izin untuk keluar sekolah. Mereka ingin mengambil kiriman paket dari Iwagakure. Terima kasih pak!, ujar Wammy sambil mengangkat kotak besar yang berat. Bapak pengirim paket tersenyum. Cek isinya, ujar Zooi sambil memakan permen karet. Stellar membatu Wammy membuka kotak besar itu. Sebuah kaki palsu untuk Kakashi-sensei.. Flashback.. Beberapa tahun kemudian, saat perang, aku dan dua orang temanku terjebak. Aku mau meninggalkan temanku yang terdesak itu, karena, aku tak mau seperti ayahku. Tapi, Obito, mengatakan, Orang yang melanggar aturan memang sampah, tapi, orang yang tidak menghargai temannya lebih rendah dari sampah Aku dan Obito segera menyelamatkan Rin, sampai mataku buta dan Obito meninggal. Obito.. Memberikan matanya padaku.. Dia.. Pahlawan keduaku.. End Of Flashback Cheer up, Kakashi-sensei, ujar mereka bertiga sambil melihat ke langit yang terus menurunkan salju. Mein Kampf—Ruang rekreasi asrama manda—09.00 Topik yang masih hangat di ruang rekreasi asrama manda tentu saja Deidara dan Tobi. Tetapi, bagi Iada lagi satu pejuang yang ingin mengungkapkan persaannya lagi, Itachi, ingin menembak Yvne lagi..lagi.. Yvne, bisa kau menerima maaf? Bisa. Tapi maaf Itachi, aku tidak mau bersamamu lagi atas semua yang kau lakukan, ujar Yvne. Yvne, satu kesempatan lagi?, Itachi menarik Yvne yang sudah mau pergi. No.. Sorry Itachi, Yvne tersenyum untuk menghina Itachi. Itachi terus memanggil-manggil nama Yvne tetapi, Faika dan Sasori menahannya. Sudahlah Itachi, dia tidak mau. Kau mau maksa?, ujar Sasori. Tangan kanan Sasori ada di dalam saku sedangkan yang lain menarik bahu Itachi. Itu salahmu karena mempermainkan Yvne. Kau masih menyukai Noriko dan menyukai Yvne di waktu yang sama kan?, Faika berdiri di samping Itachi. Itachi tahu, ia egois dan salah pada Yvne maupun Noriko. Ia iri, melihat Sasori dan Faika, atau Kakuzu dan Pola, atau Kisame dan Seiryuu. Iri sekali.. Mein Kampf—R.S. Mein Kampf—09.00 Niku-Gaara, Temari-Shikamaru, Akari, dan Noriko segera menuju rumah sakit. Sedangkan Chouji dan Kiba pergi ke ruang rekreasi. Sesampainya di rumah sakit, mereka melihat Shizune-sensei yang sedang mengobrol dengan Ayashi. Jadi, Kimimaro hilang begitu saja waktu itu?, tanya Ayashi. Kita lanjutkan nanti ya Ayashi.., Shizune menghampiri murid-murd yang baru datang dan menemani mereka menuju Matsuri. Ayashi mengikuti mereka. Ayashi berdiri disamping Temari yang menutup wajahnya saat melihat Matsuri sahabatnya.. Ayashi merangkul Temari dan Shikamaru berusaha menenangkan Temari. Matsuri.., Niku langsung duduk di samping Matsuri yang lemah. Gaara memegang tangan Niku. Tangan Niku dingin. Orang tua Matsuri sedang pergi keluar negeri, tadinya, Matsuri juga akan pergi, tetapi Matsuri menolak dan memilih masuk sekolah, sekarang orang tua Matsuri baru bisa pulang esok pagi. Kalian berdoa saja yah, Shizune berkata serius dan meninggalkan mereka. Gaa—Gaara.., Matsuri mengigau dalam tidurnya. Badan Matsuri panas. Noriko dapat mersakannya. Semua mata tertuju pada Gaara sekarang. Niku tersenyum simpel dan bangun dari tempat duduknya dan memaksa Gaara duduk di samping Matsuri. Gaara memegang tangan Matsuri. Ga—Garaa, ucap Matsuri lagi. Semua mata kini melihat Gaara yang memgang tangan Matsuri. Di sini.., jawab Gaara dengan suara yang menyakitkan. Keadaan Matsuri lebih parah dibandingkan keadaan sebelum-sebelumnya. Jauh lebih pucat, dan lemah. Setelah mendengar suara Gaara, setetes air mata membasahi pipi Matsuri. Mein Kampf—Ruang Jiraiya—10.00 Khai dan Darbi kembali menemui Jiraiya. Khai baru saja melukis bersama Sai. Sepanjang perjalanan, Khai terus meledek Darbi dengan nama Deidara. Mereka memasuki lorong. Tetapi, mereka terhenti. Panah di langit-langit sudah hilang. Kuhilangkan untuk penjagaan, samber suara Jiraiya. Khai dan Darbi menoleh. Jiraiya tersenyum. Darbi dan Khai mengikuti Jiraiya menuju sebuah ruangan lain. Setibanya di depan pintu, mereka mendengar suara isakan tangis. Kakekmu, telah kabur lagi, ia mantan kekasihku dulu, mulai sekarang, kau bisa membicarakan semuanya padaku Akina.., ujar suara yang pertama yang sepertinya Tsunade. Suara Tsunade sepertinya dibalas oleh isakan tangis. Jiraiya membuka pintunya dan ternyata ini adalah ruang santai. Telihat sebuah TV, perapian, rak-rak buku dan lain sebagainya. Khai dan Darbi melihat Tsunade yang memeluk Akina. Kita lanjutkan nanti ya.., bisik Tsunade yang menghapus air mata di pipi Akina. Akina mengangguk dan meninggalkan ruangan. Jiraiya melirik Tsunade dan duduk di kursinya. Jiraiya-sama, bagaiman keadaan semuanya?, tanya Darbi. Dari tadi, Khai belum bisa berkonsentrasi karena terus meledek Darbi dengan Deidara. Hmm, menurut pasukan yang mengintai organisasi Orochimaru, tidak ada kabar yang menandakan pergerakan, ujar Jiraiya. Inilah kesalahn para tetua, ANBU yang dikirim untuk mengawasi markas Orochimaru telah dibunuh, tetapi mereka mengartikan semua baik-baik saja dengan tiadanya kabar. Itu positifnya dan negatifnya Seiryuu, Naruchu, dan Konohamru belum ditemukan Umm.. Jiraiya-sama, kenapa tidak dilakukan penggebrakan di markas itu?, tanya Khai. Darbi mengangguk setuju. Tidak boleh gegabah Khai. Orochimaru juga pasti melakukan persiapan. Rencana penggerebekan telah dirapatkan dan akan dilakukan secepatnya, jawab Jiraiya. Bagaimana cucukku, Naruto?, tanya Jiraiya. Baik-baik saja, jawab Darbi. Iya Jiraiya-sama, Deidara benar!, ledek Khai. Darbi langsung menjitak Khai sedangkan Tsunade ikut mengganggu Darbi. Waktu berjalan dengan cepat, malam akan datang. Perayaan akan segera tiba.. Mein Kampf—Aula besar—29.00 malam Aula besar telah ramai dengan murid-murid Mein Kampf yang akan mengikuti acara pembukaan ajaran setelah liburan musim dingin. Aula besar dengan lampu besar berukir tergantung di atasnya itu terkesan sangat mewah dengan paduan delapan buah jendela kaca super besar yang memperlihatkan salju yang terus turun di luar. Meja yang paling kiri adalah meja murid asrama manda. Murid-murid asrama manda telah berkumpul dan mulai untuk duduk di tempat masing-masing. Murid asrama manda mengenakan seragam sekolah dilapisi oleh jubah hitam (dengan beberapa garis hijau) dan lambang ular di sebelah kirinya. –Akatsuki telah berkumpul. Di sebelah meja asrama manda, terdapat meja asrama gamabunta. Murid-murid asrama gamabunta juga mengenakan seragam yang di lapisi jubah hitam dengan garis coklat dengan lambang katak di sebelah kirinya. Setelah meja asrama gamabunta, terdapat meja asrama katsuyu. Murid-murid asrama katsuyu terlihat rapih dan anggun dalam jubah hitam bergaris biru muda dengan ambang siput di sebelah kirinya. Dan yang terakhir adalah meja asrama kyubi. Murid-murid asrama kyubilah yang paling ribut. Mereka memakai –sama seperti yang lain—seragam dengan dilapisi jubah bergaris merah jingga dengan lambing musang berekor sembilan di sebelah kirinya. Jiraiya memakai setelan jas hitam dengan dasi berwarna silver. Ia berjalan menuju mimbar mewah yang telah disediakan untuknya. Good evening Mein Kaaaaampff!, Jiraiya berteriak penuh semangat untuk membangkitkan semangat para muridnya. Semua bertepuk tangan dengan meriah. Liburan musim dingin telah berkahir. Kegiatan beajar mengajar akan berjalan seperti biasa lagi. Maka—malam ini kita akan membuka kegiatan belajar mengajar lagi dengan merayakannya bersama, Jiraiya memulai pidatonya. Malam itu, aula besar sangat ramai dan menyenangkan. Jadi, sekian dari saya, kepala sekolah. Mein Kampf Semangat!, Jiraiya mengepalkan tangannya dan berjalan menuju tempat duduknya lagi. Semua memberikan tepuk tangan pada Jiraiya. Arigatou Jiraiya-sama. Baiklaaaah! Kita lanjut ke acara kedua, acara yang paling ditunggu dan dinantikan! PENGUMUMAN KETUA OSIIIIIISSS!, Guy selaku pembawa acara berteriak napsu sambil mengepalkan tangan dengan mata berapi-api. Semua murid kembali bertepuk tangan meriah. Neji, Rin, Aika, dan Cantika berjalan mendekati mimbar dan berdiri penuh hormat. Tenten yang masih kesal pada Neji terus memperhatikan Neji dan Rin yang berdiri berdampingan. Neji Hyuuga, Rin Kajuji, Aika Kawamura, dan Cantika Candita. Merekalah calon ketua OSIS kita semuuaaa!, teriak Guy lagi. Semuanya kembali bertepuk tangan. Neji, Rin, Aika, dan Cantika tersenyum. Sebelum kita sebutkan siapa ketua OSIS kita, marilah kita berikan kesempatan mereka untuk berbicara. Silahkan, Guy memberikan mic-nya pada para calon ketua OSIS. Teriamakasih semuanya. Kami hanya ingin mengatakan bahwa, semua yang ada di sini adalah pemenang.. Semua yang ada di sini bertujuan satu, yaitu membuat Mein Kampf menjadi sekolah yang terbaik! Neji mewakili teman-temannya. Semua bertepuk tangan. Dan ketua OSIS kita adalah… Deg.. deg.. deg.. NEJI HYUUGAAAAA! Aula besar langsung penuh dengan kata Nejiii! atau Keren ya dan tentu saja sorakkan dengan teouk tangan yang meriah. Deeandra bangun dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari aula besar, Dee ingin menuju danau. Inilah langkah kesalahan Dee.. Begitu juga dengan Zooi, Wammy, dan Stellar mereke keluar dari aula besar. Mein Kampf—kantor Kakashi—19.00 Zooi, Wammy, dan Stellar baru saja meninggalkan aula besar. Mereka keluar karena, Kakashi tidak ikut perayaan. Mereka pikir mungkin inilah waktu yang tepat untuk menyerahkan hadiah dari mereka. –Kaki palsu terbaik— Heh, kalian tidak ikut perayaan? Kakashi bertanya pada ketiga muridnya yang baru masuk ke ruangnnya. Kenapa? Ini.. ujar Zooi, Wammy, dan Stellar. Sebuah kaki palsu yang canggih. Kakashi diam pada awalnya. Tetapi, ia tersenyum. Thank You.. Mein Kampf—Luar sekolah—19.00 Semua publik Mein Kampf sedang ramai di dalam. Tanpa mengetahui apa yang terjadi di luar. Pasukkan Orochimaru telah sampai ke Mein Kampf. Orochimaru berdiri diam-diam di pintu selatan. Di belakangnya, Kimimaro berdiri tegak melihat Seiryuu, Naruchu-chan, dan Konohamaru yang meronta-ronta dari bekapan Sakon dan Tayuya. Dan Takahashi berdiri di sebelah Kimimaro. Jirobou membawa beberapa peledak dan Kidomaru sedang memeriksa keadaan. Tak ada yang menyangka, tak ada yang mengira, mereka akan menyerang malam itu. Organisasi Orochimaru memang hebat, sekali lagi.. Ia mengelabui Danzou.. Flashback.. Semua telah diperiksa Danzou-sama.., uajr Yamato. ANBU dan Danzou kini berada di depan markas Orochimaru. Satu orang ANBU berkode 533 yang dikirim untuk mengintai Orochimaru ditemukan tewas dan diperkirakan telah tewas 9 jam yang lalu, tambah seorang ANBU disebelahnya. Terlambat, ujar Danzou dalam hati. Ia melihat langit yang berwarna jingga kekuningan. Matahari telah terbenam. Terlambat lagi.. Orochimaru telah pergi.. End Of Flashback.. Madara telah masuk ke dalam. Ada urusan katanya, Kabuto memberitahu Orochimaru. Lalu, Kidomaru datang. Semua beres, ujar Kidomaru. Baiklah. Kidomaru, bawa bahan peledak itu ke pintu barat, Jirobou, ke timur, Sakon, ke utara, Tayuya, di selatan setelah aku masuk. Anak-anak itu, biar Kabuto yang bawa, ujar Orochimaru. Dan Takahashi tersenyum licik. Orochimaru juga begitu. Tapi, Kimimaro.. ia benci dirinya.. Di saat murid-murid sedang tertawa, gembira, tersenyum, sesuatu akan terjadi. Mereka yang berada di dalam, tak tahu siapa yang ada di luar.. Madara menuju ke danau. Entah takdir atau apa yang mepertemukan mereka, Dee dan Madara bertemu. Mein Kampf—Aula besar—19.00 Neji langsung dihujani oleh bunga-bunga yang telah disiapkan untuk pemenang. Rin, Aika, dan Cantika langsung memeluk Neji. Murid-murid lain langsung bergemuruh terutama para pendukung Neji. Selamat ya Nej! kata-kata itu yang terus di dengar oleh Neji. Neji juga melakukan serah terima jabatan dengan Pain. Dua orang yang sangat keren berjabat tangan, membuat hampir semua perempuan berteriak-teriak. Good evening Mein Kampf!, ujar Neji semangat. Semua membalas sapaan Neji dan kembali bertepuk tangan. Arigatou Rin Kajuji, arigatou Cantika Candita, arigatou Aika Kawamura, arigatou Pain dan Konan-senpai, arigatou Asuma-sensei, dan.. arigatou gozaimasu semua!, ujar Neji lagi. Calon ketua OSIS yang lain berdiri berdampingan, begitu pula Konan dan Pain. Aula besar sangat ramai. Neji melanjutkan pidato kemenangannya dengan samangat. Membuta murid-murid lain ikut semangat. OKEE! Kita lanjut ke acara pentup yang tak kalah dinantikan.. pertunjukkan musik dari perwakilan asrama kyubi! Inuzumaki Helen, Sakura Haruno. Yamanaka Ino, Putte Chocolala, Hikari Hoshizora, dam Miu Matsuidara!, teriak Guy. Lima orang murid perempuan yang cantik itu memulai memainkan alat musik masing-masing. Mereka terlihat anggun dengan gaun hitam. Semua murid meresapi musik yang lembut dan mendamaikan hati itu. Helen dan Hikari berdiri dengan anggun menggesek biolanya, Ino dengan tenang memainkan cello-nya, Helen juga duduk anggun memainkan pianonya. Sakura memainkan trompetnya serta Miu yang memainkan flute. Mata Sasuke terkunci pada dua orang perempuan yang berdiri berdampingan. Sakura dan Miu—. Lagu yang dibawakan sangat lembut dan menyentuh.. 8 detik lagi… Putee dengan angun memainkan pianonya.. 7 detik lagi… Helen terus menggesek biolanya dengan mata terpejam.. 6 detik lagi… Hikari memainkan biolanya sambil meresap alunan musik indah yang dimainkannya.. 5 detik lagi… Ino terus melanjutkan permainnanya dengan perasaan.. 4 detik lagi… Yang ada di kepala Miu hanyalah alunan musik damai ini.. 3 detik lagi.. Untukmu, Sasuke.., Sakura menahan tangisnya. Mengingat Sasuke yang mengiringi Miu dengan piano tadi siang. 2 detik lagi.. 1 detik lagi.. DHUAAAAAARRR! Hancurnya Mein Kampf.. TBC A/N : Untuk informasi, ada pergantian posisi! Helen sekarang mainin piano dan Putee mainin biola XD! Gomen ne.. Nakamura gak punya indra ke-enam. Gak bisa nebak-nebak. Hoooh, sesuai dunia nyata, Helen main biola dan Putee main piano, hahahaa.. Oh iya, Miu main flute sesuai dengan Azuma Yunoki! Hahaha.. Dan Mein Kampf ada dalam bahaya. Oro dll udah dateng! XD. Okeh, read and review ya!
Posted on: Thu, 31 Oct 2013 12:37:42 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015