YOU AND ME [ One Shoot ] by Rofa WARNING : JD ini benar-benar - TopicsExpress



          

YOU AND ME [ One Shoot ] by Rofa WARNING : JD ini benar-benar sangat GAJE, Aneh, Jelek de el el. Intinya buat yang mau baca JD ini mimin terima kasih banget soalnya JD ini bener-bener banyak kekurangan. Buat yang sedih, marah, jeleous, atau bahagia boleh kok pukulin jajang, gebukin jajang, bahkan cium jajang Xd. Jangan copas asal-asalan ini karya murni mimin selama 20 menit berfikir keras buat bikin JD yang garing ini. Sekali lagi buat para readers thanks bangettttt. Makin lophe-lophe. Mimin tebar lophe-lophe doeloe yakkk. Nanti baru tebar pisau atau samurainya avatar.Xd. :* H A P P Y R E A D I N G Begitu sulit hidup yang aku jalani, beban ini sangat berat untuk aku tanggung sendiri. Hidup ini tak akan berharga tanpa dirinya di dekatku. Hari ini anniversary ku dengan pria yang ada di sampingku- tepat 2 tahun kami menjalani hubungan ini. Melewati lika-liku kehidupan remaja penuh dengan cerita cinta. Mengingat masalalu indah saat bersama priaku. Bercanda tertawa bersama bahkan saling mensupport satu sama lain. Malam ini begitu terasa dingin, berada di bawah cahaya bulan bersama pujaan hati, menikmati bersama malam yang dingin dan penuh bintang-bintang bertaburan. Aku hanya tersenyum sembari membayangkan masalalu yang begitu manis dan sulit untuk dilupakan hampir sudah tidak kurasakan lagi bersamanya. Tes air mataku mengalir tiba-tiba dan jatuh berlahan membasahi pipi. “Kiren sayang, kenapa kau menangis?”greyson mengucapkannya sangat lembut, tangannya membelai pipiku sembari menghapus air mataku yang jatuh. Aku hanya tersenyum sebagai jawaban dari bertanyaannya-nothing-. Dia begitu manis dan tampan, mataku memang tak bisa berpaling dari mata coklatnya itu. “Kau jangan menangis sayang, semua akan baik-baik saja.”dia memang sangat mengerti aku. Sulit rasanya aku meninggalkannya. “Grey.”ucapku lirih menghapuskan keheningan beberapa menit lalu, “Ya”ucapnya sembari mendekatkan tubuhnya denganku. Posisinya sekarang tepat di depanku. “A..aku, aku harus ke Singapura beberapa hari lagi untuk menjalani pengobatan penyakit leukemiaku ini.”ku coba melihat matanya walaupun sulit karena dia menundukkan kepalanya, dia benar-benar murung, bahkan senyumnya sudah tengelam. “Jika itu untuk kebaikanmu aku rela. Asal kau janji akan kembali ke sini bersama cintamu untukku.”greyson membelai lembut pipi dan rambutku. Ku rasakan sentuhan lembut itu. Aku mengangguk pelan. Dia mengulurkan jari kelingkingnya dan memberikan senyuman yang baru saja tengelam. Aku memang memiliki penyakit leukemia. Penyakit ini telah kuderita selama 1 tahun lalu, sebenarnya aku sudah berkali-kali mencoba memutuskan hubunganku dengan greyson karena aku tidak ingin membuatnya repot akibat penyakitku ini. Tapi dia begitu setia, dia bilang aku cinta kamu karena hati ini telah memilih dirimu, jadi jangan pernah ucapkan kau akan merepotkanku karena itulah tantangan cinta. Ku ingat saat dia ucapkan itu dengan lembut ditelingaku. Bahkan akibat penyakit ini tubuhku mengalami berat badan yang menurun drastis. “Aku janji.”kuterima jari kelingkingnya dan kupeluk dirinya erat-erat bahkan sangat erat semakin sulit untukku meninggalkannya disini. “Kiren coba lihat bintang itu, dia bersinar sangat terang.”jari telunjuknya menunjukkan bintang yang indah itu. Aku tersenyum padanya. “Akan kupetik bintang itu untukmu, dan dia akan menjaga setiap malammu di Singapura esok.”tangannya menggapai bintang itu dan digenggamnya erat-erat, dia memberikan bintang itu untukku. Air mata ini kembali menetes, sungguh beruntungnya aku mempunyai seorang pria sesetia greyson. Dia begitu istimewa. Aku pikir ini hadiah terindah dalam hubungan kita. Ku letakkan bintang itu kembali ke langit. “Bintang ini akan menjagaku disana dan itu kamu.”tanganku melepaskan bintang itu ke langit, kulihat senyum greyson kembali dan dia memelukku, merasakan indahnya malam ini sungguh luar biasa. *** Pagi ini benar-benar sibuk. Aku dan keluargaku mulai packing untuk pergi ke singapura 3 jam lagi. Greyson ikut membantuku, dia begitu luarbiasa. Setelah 1 jam kami akhirnya selesai membereskan barang-barang kami. Semua itu terasa berat untukku, meninggalkan pujaan hati bisa jadi lebih dari berbulan-bulan karena aku tau penyakitku ini bukan penyakit biasa. “Grey, bila nanti aku kembali dan tak bernyawa lagi bagaimana?”aku merasakan jantungku yang berdegub luar biasa saat mengucapkan itu. “Shuttt kau sudah janji padaku.”dia meletakkan jari telunjuknya kearah mulutku. Aku tersenyum tipis padanya. Kamipun berangkat ke bandara, menunggu hingga nama kami dipanggil. Dan yap namaku telah dipanggil sepertinya aku harus meninggalkan greyson disini. Kulihat air matanya jatuh dipipinya, begitu pula denganku. “Grey aku janji aku akan kembali untukmu.”aku memeluknya begitu erat. “Kau janji. Dan jangan pernah kamu berfikir aku jauh darimu Kiren, karena aku ada disini
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 02:35:04 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015