YUSRIL DARI MASA KE MASA : Yusril Ihza Mahendra adalah Tokoh utama - TopicsExpress



          

YUSRIL DARI MASA KE MASA : Yusril Ihza Mahendra adalah Tokoh utama penentu kemenangan Gus Dur /Abdurrahman Wahid dalam pemilihan Presiden di arena Sidang Umum MPR RI Oktober 1999. Yusril lah yang telah mengubah perjalanan roda sejarah Republik Indonesia pada saat-saat yang oleh kebanyakan politisi dianggap krusial ketika itu.Yusril yang ketika itu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) di atas kertas akan mengantongi dukungan sebanyak 232 suara. Jumlah ini jauh berada di atas Abdurrahman Wahid yang ketika itu Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan diperkirakan akan mengantongi 185 suara. Adapun Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dipastikan berada di tempat pertama dengan setidaknya 305 suara.Di tengah jalan, atas kesepakatan pentolan Poros Tengah, Amien Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga Yusril (PBB), akhirnya Yusril sepakat mengundurkan diri dari arena pemilihan presiden. Selanjutnya, Poros Tengah memberikan dukungan penuh kepada Gus Dur. Andai saja Yusril tak mundur pada saat itu mungkin bisa jadi ia yang akan jadi Presiden Republik Indonesia yang ke-3. Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai seorang Menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (26 Agustus 2000-7 Februari 2001), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong (Agustus 2001-2004) dan terakhir Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu (20 Oktober 2004-2007).Riwayat Pendidikan & OrganisasiSetelah menamatkan SMA dibelitung Yusril meneruskan Pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan spesialisasi Hukum Tata Negara. Yusril juga menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dengan spesialisasi di bidang filsafat. kemudian ia melanjutkan pendidikan lagi ke jenjang Pascasarjana (master) di University of the Punjab (India), sampai suatu saat Yusril memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik, dengan spesialisasi Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim, di University Sains Malaysia. Yusril kembali mengajar, sampai diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia.Yusril ditugasi untuk mengajar Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum pada program pascasarjana.Dunia aktivisme menarik perhatian Yusril sejak kecil. Yusril pernah menjadi Ketua OSIS di SMP dan SMA, dan KAPPI di tingkat Rayon. Juga terpilih menjadi Ketua Majelis Permuswaratan Mahasiswa (MPM) UI, ketika kuliah. Di masa muda, Yusril pernah menjadi anggota Pemuda Muslimin, sebuah organisasi yang berafiliasi kepada Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Semasa mahasiswa, beliau bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI). Yusril pernah pula duduk dalam kepengurusan Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di Era Reformasi, atas anjuran dan dukungan berbagai kalangan, Yusril “didaulat” untuk menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Berawal dari dunia akademis dan dunia aktivis, Yusril akhirnya memasuki dunia politik. Pada tingkat internasional, Yusril pernah aktif di Regional Islamic Da’wah Council of Southeast Asia and the Pasific, yang bermarkas di Kuala Lumpur. Ketuanya waktu itu ialah Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj (Mantan Perdana Menteri Malaysia). Pernah pula Yusril menjadi Vice President dan kemudian President dari Asian-African Legal Consultative Organization, yang bermarkas di New Delhi. Beberapa kali ia menjadi anggota dan Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam berbagai perundingan dan persidangan internasional — termasuk sidang ASEAN, Organisasi Konfrensi Islam dan APEC.Yusril Pernah tiga kali mewakili Republik Indonesia menyampaikan pidato dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk sidang Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations) di Jenewa. Beberapa kali pula ia terlibat dalam proses penyusunan Konvensi PBB (United Nations) dan menandatanganinya atas nama Pemerintah Republik Indonesia , seperti UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB New York. Di negeri kita sendiri, beberapa kali pula Yusril menangani panitia konfrensi internasional, seperti Sidang AALCO, Konfrensi Internasional tentang Tsunami dan Konfrensi Tingkat Tinggi Asia Afrika.Pada bulan Mei 1998 yang menjadi akhir rezim Presiden Soeharto, Yusril lah yang mengkonsepkan cara bagaimana Suksesi-nya Soeharto agar Konstitusional, di tengah desakan bertahun-tahun yang selalu menemui kegagalan, inilah peran penting Yusril Ihza Mahendra yang paling "Spektakuler" dan tercatat dalam sejarah perpolitikan Indonesia.
Posted on: Tue, 23 Jul 2013 18:14:20 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015