Zikir mengalami banyak distorsi makna dan penggunaan. Ia sering - TopicsExpress



          

Zikir mengalami banyak distorsi makna dan penggunaan. Ia sering terlontar sbg celoteh. Spontanitas ini positif dari tp bila dikaji, terasa ganjil krn penggunaan yg tdk tepat dan tanpa kesadaran. Sering lidah berzikir Astaghfirullah, Subhanallah, Masya Allah, bukan saat khusyuk bermunajat tp saat terkejut atau menginjak tikus, kejatuhan cicak. Yg lbh parah, "Allahu Akbar" sering terdengar saat terjadi penganiayaan. Zikir mengalami kapitalisasi.Ia jd industri yg memperjelas jarak sosial dan kelas ekonomi, Shingga utk rzikir yg syahdu,perlu khalwat di puncak yg sejuk dan bebas asap,dan utk zikir yg khusyuk perlu sertifikat pelatihan di hotel berbintang.Zikir kini jadi simbol kemegahan artifisial, dg lighting, gegap gempita, iringan musik dan para artis yg diharapkan mendekatkan umat kpd zikir yg menghibur dan tentu produktif. Zikir itu bermakna menyebut (mengucapkan) jg berarti mengingat. Menyebut tapi tak mengingat apa yg disebut, sia2. Mengingat tapi tak mengenal yg diingatnya, mustahil. Jadi, zikir itu dimulai dari mengenal, kemudian mengingat, baru menyebut.
Posted on: Wed, 17 Jul 2013 10:47:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015