__________ son of moon _________ #21 @Nita_zakiya NK yang baru - TopicsExpress



          

__________ son of moon _________ #21 @Nita_zakiya NK yang baru melihat kejadian seperti ini tidak bisa menenangkan dirinya. Gejolak muncul begitu kuat dalam pikiran makhluk setengah manusia itu, apalagi setelah melihat ke arah seekor ikan besar dengan taring di setiap giginya yang sudah siap menerkam dua orang di hadapannya. Apakah ia akan menghadapi makhluk itu juga? Di dalam air? Ia menggelengkan kepalanya tak bisa membayangkan jika dirinya dan BD berada dalam posisi Sesa dan Bagas sekarang. Sementara dua orang yang sekarang menjadi pusat perhatian kini berdiri dengan wajah yang cukup tegang, mengingat mereka sedang berada dalam tempat yang tidak memberikan keduanya untuk leluasa bergerak. Setidaknya untuk Sesa yang memiliki sistem organ sama seperti manusia. Paru-paru dan jantungnya masih bekerja normal, dan itu membuatnya tidak bisa terlalu lama berada di dalam air. Jika manusia normal rata-rata dapat bernapas di dalam air paling lama 10 menit, maka Sesa bisa bertahan tiga kali lipat lebih lama. Namun hal itu bukan sebuah kelegaan untuknya karena makhluk yang berada di depan mereka memiliki kecepatan dan insting membunuh dua kali lebih besar dari lawan yang dihadapi Bryant-Rere maupun Karel-Yuan. Bagas melihat ketegangan di wajah Sesa. Ia tau jika Sesa bisa saja mati karena kehabisan napas. Sebagian tubuhnya masih mengalir darah manusia. Dua hal yang bisa membunuh half-immortal-human adalah api dan air. “Kau bisa bertahan berapa lama?” “30 menit” “Baik, kita selesaikan dalam waktu kurang dari 15 menit”, ujar makhluk bertaring itu seraya menyeringai. Sesa mengangguk sambil tersenyum. 15 menit- 10 menit lebih lama dari Bryant dan 5 menit lebih lama dari waktu Karel menyelesaikan permainan yang diberikan DEBO. Wuzz ! Suara gesekan air dengan badan ikan paling mematikan berjenis snakehead membuat tumbuhan dan karang di sekitarnya hancur karena tekanan yang begitu kuat. Sesa dan Bagas melompat setinggi mungkin menghindari serangan predator yang sudah siap meremukkan tubuh mereka berdua. Seakan tidak memberi kesempatan untuk berdiam terlalu lama, makhluk setinggi 20 kaki itu berbalik untuk kemudian menyerang Bagas dan Sesa yang berada di belakangnya. Bagas menghindar, ia kembali melompat dengan cepat atau hanya sekedar memiringkan badannya. Sementara Sesa yang sedikit tak sabar langsung memberikan sebuah pukulan keras dibawah mata ikan raksasa itu membuat air berguncang mengeluarkan ribuan gelembung. Warna air di sekitar tempat Sesa memukul ikan tadi berubah menjadi kemerahan karena darah yang keluar dari tangan Sesa dan ikan itu. Sesa meringis kesakitan merasakan akibat pukulannya pada ikan itu yang sedikit banyak berhasil membuat tulang-tulang di telapak tangan kanannya retak. “Kau benar-benar mengagumkan”, ucap Bagas saat ia sudah berada disamping perempuan itu. Sesa tersenyum. Walaupun ia harus kehilangan telapak kanannya, setidaknya makhluk pucat itu berhasil membuat penglihatan musuh mereka terganggu. Suara lolongan terdengar cukup keras menandakan jika hewan itu sangat marah. Ia hanya membutuhkan waktu se-persekian detik untuk mengembalikan keseimbangannya dan berbalik menyerang Sesa. Mata besarnya dengan tajam menatap makhluk yang berhasil membuatnya mengeluarkan darah. Seakan ingin segera menghabisi Sesa, makhluk itu membuka mulutnya lalu menabrakkan dirinya membuat Sesa yang tak sempat berlari terjatuh membentur karang yang berada tepat di bawahnya. Bagas yang melayang di atas makhluk itu mulai menyadari sesuatu. Lonceng emas yang dicari mereka ternyata berada di dalam salah satu mata makhluk berekor itu. Benda itu memang tidak berwujud lonceng, benda keemasan yang berada di snakehead adalah bagian dari matanya. Bagas berenang menukik tajam mengejar ikan yang bergerak luar biasa cepat , drakula tampan itu memegang ekor makhluk di depannya dan menariknya kuat-kuat. Bagas melempar tubuh ikan yang hendak menyerang Sesa dengan seluruh kekuatannya. Boom! Tubuh makhluk pemangsa daging itu terpental hingga menghancurkan batu-batu di sekitarnya. Sementara Sesa masih berusaha melepaskan kakinya dari tumbuhan yang menjeratnya cukup kuat, Bagas sudah menarik makhluk pucat itu untuk lepas karena lagi-lagi lawan mereka sudah bersiap menyerang. 13 menit berlalu. Keduanya belum menemukan cara untuk menaklukan makhluk cepat dan mematikan itu sampai Sesa mulai maju lagi. Ia seakan menantang …. untuk duel satu lawan satu. Bagas hendak mencegah perempuan di hadapannya sampai sesuatu muncul di otaknya. Dengan gerakan cepat dan hati-hati ia mulai berenang ke arah sebaliknya. Werewolf berwujud ikan raksasa itu menyeringai melihat Sesa, ia bersiap menyerang makhluk itu lagi dalam waktu kurang dari dua detik. Namun rencananya hancur saat tiba-tiba ia merasakan sesuatu menghantam mata kanannya dengan keras. Bagas yang berada di atasnya, memukul tepat ke arah mata kanan makhluk peliharaan DEBO itu, memasukkan seluruh tangannya yang keras hingga menembus dinding yang melindungi matanya. . . . . . . . Yuan tersenyum simpul. Ia sudah menduga jika Bagas dan Sesa akan memenangkan ‘permainan’ nyawa ini, walaupun membutuhkan waktu 5 menit lebih lama darinya. Begitu benda keemasan yang harus di dapatkan berada di tangan Bagas yang berlumuran darah, dua makhluk berbeda klan itu langsung menghilang dari arena pertandingan. Jose dan Salsa. Mereka berdua adalah yang selanjutnya harus bersiap menghadapi maut yang akan datang jika sekali saja mereka lengah. ♦♦♦♦♦♦♦♦ Seluruh arena kembali pada wujud semula untuk sementara. Yora mulai berdiri dari kursi kehormatannya di sebelah DEBO. Shape-shifter macan putih itu melenggang dengan anggung ke tengah arena. Angin yang berhembus membuat rambut dan jubahnya berkibas. Matanya yang hitam menatap ke arah Jose dan Salsa yang mulai turun dari tribune menuju ke tempat dimana mereka berdua akan bertanding. Tidak, lebih tepatnya mereka bertiga. Karena Yora yang akan menjadi lawan keduanya di pertandingan keempat ini. Perempuan cantik itu tersenyum anggun menyambut kedatangan dua makhluk yang mungkin tidak tau akan menghadapi dirinya. Dengan sekali gerakan cepat ia mengambil sebuah lonceng yang ada di tangannya lalu mengalungkan benda itu di lehernya. Jose menaikkan sebelah alisnya karena arena tak kunjung juga berubah menjadi hutan, laut ataupun tempat lain. Salsa juga menangkap sedikit keanehan karena Yora tidak juga mengambil pistol dan menembakkannya ke udara. “Jika kau bisa merebut ini dari leherku, maka kalian bebas”, ucap makhluk berdarah panas itu sambil menunjuk kalung di lehernya. Deg! Jose dan Salsa menegang. Ternyata lawan yang akan mereka hadapi adalah Yora. Salah satu kaki tangan DEBO yang sangat berbahaya. Yora melompat tinggi, dan disaat ia berada di titik maksimum lompatannya, pusaran angin cukup kencang menerpa udara dan disaat itu juga seekor macan putih besar jatuh ke tanah dengan taringnya yang berkilat. ♦♦♦♦♦
Posted on: Fri, 04 Oct 2013 05:53:59 +0000

Trending Topics




© 2015