dan begitulah... karena merasa kesepian dan ingin ada yang bercerita serta bertanya bagaimana keadaan dirinya maka pasien rumah sakit jiwa itu memutuskan untuk menulis surat yang ditujukan bagi dirinya. ia pun memerankan diri sebagai seorang sahabat yang hangat serta penuh perhatian yang sedang menyatakan rindu dan ingin tahu keadaan sahabatnya. itulah sebab mengapa saat menulis surat yang ditujukan pada dirinya sendiri itu ia melakukannya dengan riang gembira sembari mengiringi tiap kata yang ditulisnya dengan sesekali tersenyum. seorang dokter, sejarak beberapa meter dari pasien rumah sakit jiwa itu, memandang serta memperhatikan gerak-gerik dan ekspresi pasiennya itu. ia pun mendekat dan kemudian bertanya, wah... wah... gembira banget... sedang menulis apa? tanpa menghentikan kegiatannya si pasien menjawab, menulis surat, dok... dokter kembali bertanya, menulis surat? buat siapa? sambil terus menulis, pasien itu menjawab, untuk saya sendiri, dok... besok mau saya kirim lewat pos... dokter mengangguk-angguk... kembali bertanya, hmmm... apa isi surat itu? kali ini pertanyaan dokter itu membuat si pasien berhenti menulis. dengan sedikit mendongak dan memandang tajam tepat ke mata dokter itu ia menjawab, dokter ini gila atau bagaimana? ya jelas saya tidak tahu apa isi suratnya... wong saya belum terima surat itu... nanti kalau sudah saya terima dan saya baca pasti saya akan beritahu! ~ dari cerita seorang sahabat
Posted on: Sun, 24 Nov 2013 14:27:31 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015