erlalu Dini Untuk Menghakimi Moyes (Via sportsatu) Sebagian dari - TopicsExpress



          

erlalu Dini Untuk Menghakimi Moyes (Via sportsatu) Sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa harus Ashley Young yang harus mengemban tugas sebagai sisi kiri pada derby Manchester? Karena menunggu Ashley Young menunjukkan keahliannya dalam memainkan drama di kotak penalti adalah hal yang memilukan. Kerjasamanya dengan Evra untuk menyisir sisi kiri belum efektif. Atau bahkan Anda mungkin akan geram ketika tidak melihat Kagawa menjadi starter pada derby Manchester. Pada laga tersebut, Moyes cenderung memakai format yang biasanya dipakai Sir Alex pada musim sebelumnya. Minus Cleverley yang tugasnya digantikan oleh Fellaini. Padahal, alasan Fergie mendatangkan Kagawa dari Dortmund adalah insting menyerangnya yang sangat baik. Cobalah tengok video Kagawa ketika masih berseragam kuning Borussia Dortmund. Maka sebenarnya lini tengah yang selama ini selalu dianggap rapuh sebenarnya bisa di atasi dengan memaksimalkan fungsi dan peran Kagawa yang cukup fleksibel di lini depan United. Menggurutu karena ulah David Moyes adalah hak Anda. Tapi Anda tidak pernah tahu apa yang terjadi di ruang ganti. Atau bagaimana suasana latihan Manchester United. Mungkin saja pada saat itu Ashley Young berkali-kali menjatuhkan diri di kotak penalti, yang membuat Moyes tertawa hingga menangis dan sakit perut. Karena merasa terhibur, Moyes mempersilahkan Young untuk mengemban tugas besar yaitu menjaga kota Manchester agar tetap merah. Ketika lini tengah United sudah diisi oleh pemain yang mempunyai kamampuan dan fungsi yang beragam, muncul lagi si kutu kupret di lini pertahanan. Mungkin sudah saatnya Rio Ferdinand duduk di bangku cadangan, dan mempersilahkan Johnny Evans untuk berduet dengan Nemanja Vidic. Kehadiran Fellaini di detik-detik akhir transfer window belum pula membuahkan hasil. Hanya sekali ia memasukkan bola ke gawang, dan itupun dianulir karena offside. Meski begitu, kehadiran Fellaini membuat United memiliki banyak gelandang kuat dengan cita rasa yang berbeda. Statistik Tom Cleverley musim ini seharusnya bisa dimanfaatkan Moyes. Tercatat 89% rata-rata akurasi umpan yang dilakukan oleh Cleverley. Bahkan angka tersebut mengalahkan Michael Carrick yang hanya memperoleh rata-rata akurasi umpan sebesar 86%. Dan ini sangat membantu United untuk mengembangkan permainan. Tak lupa ada Anderson yang musim ini cukup agresif dalam membantu serangan, meskipun pada pertandingan melawan West Brom banyak kesalahan kontrol bola. Sejauh ini ia telah mencatat 3 peluang dalam 4 pernampilannya di Primier League. Gaya bullish Fellaini hingga kini belum memberikan efek jera bagi tim lawan. Dan sebenarnya, Fellaini memiliki kemampuan membangun serangan yang lumayan baik. Ini terbukti dengan rata-rata akurasi umpannya mencapai 90%. Lebih tinggi dari gelandang utama seperti Cleverley dan Carrick. Memaksimalkan Danny Welbeck Kebanyakan orang pasti geregetan ketika tahu bahwa ada nama Welbeck dalam starter. Atau bahkan ada beberapa orang yang beranggapan bahwa Welbeck hanya bagus di timnas Inggris saja. Sebenarnya, Welbeck adalah tipe pemain yang sangat diidolakan oleh para manajer sepak bola. Ia mampu menjalankan tugasnya yang merupakan bagian dari taktik dengan baik. Kita ambil contoh pada saat pertandingan melawan Real Madrid di perdelapan final Champions League. Pada babak pertama ia mampu mengusik Raphael Verane di sisi kiri, dan lepas dari penjagaan para pemain belakang Real Madrid. Dan di babak kedua, ia bermain di belakang Van Persie sebagai second striker. Tugasnya saat itu tidak hanya sebagai penghubung antar lini tengah, untuk mendistribusikan bola kepada RvP saja. Namun perannya sebagai defensive-forward juga sangat efektif. Ia bertugas untuk mematikan aliran bola yang akan didistribusikan oleh Xabi Alonso. Jadi kesimpulannya, Welbeck tidak mencetak gol di musim lalu bukan karena ia tidak mampu blusukan di lini pertahanan lawan untuk mencetak gol. Karena memang itu adalah bagian dari taktik Ferguson pada saat itu. Dan itu ditunaikannya dengan mambrur. Terlalu banyak pekerjaan rumah untuk David Moyes musim ini. Moyes sendiri menyatakan sikap pesimisnya untuk bisa bersaing di tingkat Eropa. Agak miris memang melihat tanggapannya yang dilansir oleh Sky Sports . Ia mengatakan bahwa untuk bersaing di kasta tinggi Eropa, United butuh 6 pemain kelas dunia, dan mengatakan bahwa apa yang United punya sekarang hanya pengalaman. Moyes sangat perlu melakukan pendekatan terhadap pemain. Pasalnya, United memiliki banyak stok pemain berkelas. Ada nama seperti Wayne Rooney, Robin van Persie, Shinji Kagawa, Michael Carrick dan Nemanja Vidic. Belum lagi darah-darah muda seperti Tom Cleverley dan Danny Welbeck. Mereka adalah ciptaan Tuhan yang sejatinya bila dipergunakan semestinya, akan menghasilkan sesuatu yang besar. Namun masih terlalu dini untuk menghakimi Moyes. Awal kedatangan Fergie ke Old Trafford tahun ’86 juga lebih sulit. Dan baru merasakan juara Liga Inggris pada tujuh tahun kemudian. Terlalu banyak hal menggelikan dalam proses pembentukan kekuasaan tanpa adanya kudeta selama 26 tahun. Dan itu semua dilalui dengan perjuangan keras.
Posted on: Mon, 30 Sep 2013 06:46:15 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015