ini adalah sebuah fanfic, tapi ini adalah fanfic ringan dan tidak - TopicsExpress



          

ini adalah sebuah fanfic, tapi ini adalah fanfic ringan dan tidak terlalu korea sekali. jadi juga bs d baca sebagai cerpen. saya mempostingnya sebagai status krn saya ingin tahu pendapat org lain ttg karangan saya ini dia. chast : Himchan B. A. P. (ganti saja dengan bias kalian) Ringkasan : Himchan, pengawal pribadi keluarga Nostrach yang telah dirawat oleh tuan Nostrach sejak kecil. Karena Himchan terbangun di antara tumpukan mayat (maaf) korban gempa. Atas dasar kebaikan keluarga Nostrach, Himchan pun mengabdikan hidupnya untuk melindungi tuan Nostrach yang adalah mafia. Himchan diceritakan sebagai innocent boy. Dia memiliki insomnia. Sekali ketika ia kehabisan obat di tengah malam ia malah bertemu seorang gadis dengan payung merah. Himchan yang sebenarnya adalah orang yang tertutup merasa terganggu pada gadis itu dan akhirnya membawanya pulang dengan cara yang tidak biasa (dalam bab 1, Himchan mengambil payungnya dan membuat sang gadis mengikutinya sampai ke apartemen Himchan). Gadis itu ternyata baru saja putus dengan pacarnya dan Himchan yang merasa frustrasi mendengarkan gadis itu punya pacar mengatakan bahwa dia akan memberikan pelajaran pada mantan pacarnya yang jahat, juga mengatakan bahwa ia adalah seorang pengawal pribadi dan jago berkelahi. Gadis itu merasa canggung dengan kebaikan Himchan, mereka bahkan belum memperkenalkan diri. Dia juga bertanya apakah ada sesuatu Himchan inginkan darinya, seperti one night stand. Himchan kaget mendengarnya, dia benar- benar tidak tahu apa yang dia inginkan, bahkan dia tidak yakin apakah dia menginginkan sesuatu darinya. Dengan canggung pun ia malah bertanya apakah ia bersedia membantu Himchan mengurus apartemen (seperti meminta apakah dia bisa menjadi pembantu)? "Tolong lupakan apa yang aku katakan tadi, siapa namamu?" Tanyaku, berusaha untuk mencairkan suasana. "Miki," katanya dengan senyum yang tulus (silahkan ganti dengan nama Anda di masing-masing). "Himchan," kataku sambil memberikan senyum terbaik. "Kau tampan, Himchan," katanya dengan tatapan memuja dan aku hanya bisa menggaruk pipiku. "Tapi aku tidak tahu siapa orangtuaku. Aku terbangun di tumpukan mayat korban gempa dan siapa tahu yang orang tuaku," kataku. "Maaf," kata Miki segera ia menatapku dengan wajah penuh rasa bersalah . "Bolehkah aku menginap ?" kata Miki tiba-tiba. Tubuhku terasa kaku seketika dan aku juga yakin jika aku tersipu. "Tentu saja, bagaimana aku bisa membiarkanmu pulang ?," kataku setenang mungkin. "Maksudku, ketika larut malam seperti ini, bukan berarti aku akan tetap di sini," kataku cepat. Aku gugup sekali ! To be continued
Posted on: Sat, 06 Jul 2013 00:06:37 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015