memprihatinkan.. 12.000 Barel Minyak dari Jambi terancam Aksi - TopicsExpress



          

memprihatinkan.. 12.000 Barel Minyak dari Jambi terancam Aksi Pencurian Aksi pencurian minyak yang terjadi pada pipa-pipa minyak sepanjang Jambi hingga Plaju, Sumatra Selatan mengancam kelangsungan produksi minyak dari Jambi. Padahal total suplai produksi Jambi untuk kebutuhan nasional mencapai 12.000 barel per hari. Dalam laporan yang disampaikan Direktur Pertamina Gas Gunung Sardjono Hadi kepada Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan di Jambi, Jumat (26/7), dijelaskan bahwa pencurian minyak di tahun 2013 semakin menjadi-jadi. "Dalam periode satu minggu dari tanggal 17 Juli hingga 24 Juli minyak yang dicuri mencapai 19.500 barel dengan nilai kerugian mencapai 1,95 juta dollar AS," kata Gunung. Oleh karena tingkat pencurian yang sangat tinggi terutama di Km 174, pihak Pertamina terpaksa menghentikan pengiriman minyak dari Stasiun Pusat Pemompaan Produksi Tempino ke Plaju terpaksa. Kalau tidak ada jaminan keamanan, Pertamina memilih untuk menutup sementara sumur-sumur minyak yang ada. "Kami setengah mati untuk mendapatkan 100 barel atau 200 barel dari sumur-sumur yang ada. Para pencuri itu dengan enaknya mengambil sampai 1.400 barrel per hari minyak milik Pertamina," kata Karen. Atas dasar itu, Dirut Pertamina memilih untuk mendapatkan jaminan keamanan dalam penyaluran minyak dari Jambi ke Plaju daripada minyak yang ada terbuang sia-sia. Penghentian sementara ini akan merugikan suplai nasional, karena produksi minyak Jambi terhadap kebutuhan nasional mencapai 12.000 barel per hari. Gunung mengatakan bahwa Pertamina sudah meminta bantuan Tentara Nasional Indonesia untuk mengamankan aset nasional ini. Namun kelompok pencuri sekarang ini berani untuk melawan aparat. Karen berharap ada langkah tindakan yang lebih sungguh-sungguh untuk mengamankan produksi minyak yang ada di Jambi. Tanpa ada hal itu, maka pencurian yang terjadi di wilayah Sumatra Selatan akan merugikan perekonomian nasional. "Kami hanya bisa melakukan tindakan pencegahan dan pengawasan, tetapi tidak bisa melakukan penindakan. Sekarang ini dari 144 laporan kasus yang disampaikan ke polisi hanya empat saja yang dibawa ke pengadilan," kata Gunung. HANGOUT SOCIETY | METROTVNEWS
Posted on: Fri, 26 Jul 2013 07:48:08 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015